Menteri Teten Ungkap Ciri UMKM yang Bisa Bertahan di Tengah Pandemi

Pandemi Covid-19 memberi hantaman keras bagi UMKM baik dari sisi penawaran maupun sisi permintaan.

oleh Athika Rahma diperbarui 28 Agu 2020, 11:10 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2020, 11:10 WIB
Dukung Usaha Kecil Naik Kelas, Menteri Teten Sebut Perlu Alternatif Pembiayaan UMKM
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengakui pandemi Covid-19 memberi hantaman keras bagi UMKM baik dari sisi penawaran maupun sisi permintaan. Kondisi ini berbanding terbalik dengan situasi saat krisis moneter melanda Indonesia tahun 1998 lalu. Kala itu, UMKM datang sebagai penyelamat ekonomi nasional.

"Berbeda di tahun 1998, krisis finansial dan banyak perusahaan besar rubuh, justru UMKM tampil sebagai penyelamat ekonomi nasional. Saat ini, justru UMKM yang paling terdampak dari supply dan demand," ujar Teten dalam tayangan virtual, Jumat (28/8/2020).

Namun demikian, menurut Teten, ada UMKM yang bisa bertahan dan tumbuh di tengah pandemi. Mereka adalah UMKM yang telah terhubung dengan marketplace digital dan UMKM yang berhasil melakukan inovasi produk sesuai permintaan pasar.

Sayangnya, hingga saat ini baru 8 juta pelaku UMKM yang terhubung ke marketplace digital, atau sekitar 13 persen dari porsi keseluruhan. Oleh karenanya, berbagai langkah transformasi digital dilakukan pemerintah.

Tak hanya menggelontorkan beragam stimulus dari sisi penawaran seperti restrukturisasi pinjaman, subsidi bunga, subsidi pajak dan lainnya, dari sisi permintaan sudah dilakukan kerjasama penyerapan produk lokal ke Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah, yaitu dengan LKPP dan Kementerian BUMN.

"Kami sudah kerjasama dengan LKPP untuk buat laman khusus produk UMKM di katalog LKPP. Saat ini sudah dilakukan pelatihan dan paket pengadaan dengan Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah," jelas Teten.

Lalu, Kementerian BUMN juga sudah meluncurkan Pasar Digital (PaDi) UMKM yang memudahkan terjadinya transaksi antara BUMN dengan UMKM dalam pengadaan barang dan jasa.

"Kementerian BUMN sudah sepakati belanja di bawah Rp 14 miliar akan diperuntukkan ke UMKM, meski saat ini baru 9 BUMN (yang berpartisipasi) tapi secara gradual akan terus ditambah sampai seluruh BUMN menyerap produk UMKM," kata Teten.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Wishnutama: Masyarakat Bisa Jadi Pahlawan dengan Beli Produk UMKM

Wishnutama Terima Kunjungan Emtek dan SCM Group di Kemenpar
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama saat menerima kunjungan jajaran Emtek dan SCM Group di Kantor Kemenpar, Jakarta, Jumat (8/11/2019). Kunjungan tersebut untuk membahas kerja sama di sektor media. (Liputan6.com/JohanTallo)

Sebelumnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendukung penyelenggaraan Festival Kreatif Lokal 2020 untuk mendorong pertumbuhan dan meningkatkan daya saing pelaku usaha UMKM lokal. Sehingga akan mempercepat proses upaya pemulihan ekonomi Indonesia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mengatakan, Festival Kreatif Lokal 2020 membuka kesempatan bagi masyarakat untuk menjadi pahlawan bagi kelangsungan bisnis UMKM di tengah pandemi Covid-19. Caranya dengan ikut membeli produk UMKM lokal sebagai bentuk wujug gotong-royong.

"Mengingat pandemi Covid-19 telah berdampak besar pada sektor UMKM. Situasi ini mendorong kita untuk bangkit dan menjadi pahlawan untuk membangun pelaku usaha sektor ini dengan membeli produknya di FKL," jelas Wishnutama dalam Opening Festival Kreatif Lokal 2020 di Jakarta, Kamis (27/8/2020).

Selain itu, dia menilai ajang FKL ini juga merupakan wujud nyata sinergi yang baik antara pemerintah dengan pihak swasta dalam upaya membantu meningkatkan kesejahteraan para pelaku usaha di bidang ekonomi kreatif. Sehingga ajang ini dapat turut mengembangkan potensi ekonomi kreatif sesuai sumber daya khas di masing-masing daerah.

"Ini (FKL) menjadi salah satu pembangun struktur perekonomian daerah. Serta menjadi daya tarik tersendiri dalam kaitannya dengan mengundang wisatawan dalam maupun luar negeri," jelas Wishnutama.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya