Pesantren Punya Peranan Penting dalam Pengembangan Ekonomi Syariah

Pondok pesantren menjadi kekuatan yang penting dan strategis dalam menggerakan perekonomian nasional.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Okt 2020, 12:50 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2020, 12:50 WIB
BI Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan di 5 Persen
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo bersiap menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RGD) Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (19/12/2019). RDG tersebut, BI memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate (7DRRR) sebesar 5 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pondok pesantren memiliki peranan penting untuk mengembangkan sistem ekonomi syariah di Indonesia. hal ini karena saat ini lebih dari 28 ribu pondok pesantren dengan 18 juta santri di seluruh Indonesia yang bisa menggunakan sistem ekonomi syariah. 

"Pesantren menduduki peran yang penting dalam pengembangan ekonomi syariah," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dalam Pembukaan Musyawarah Kerja Nasional Ke-1 Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren Indonesia secara virtual, Jakarta, Selasa (27/10/2020).

Pondok pesantren, kata Perry menjadi kekuatan yang penting dan strategis dalam menggerakan perekonomian nasional. Bank Indonesia pun telah menempatkan peran penting pondok pesantren dalam pengembangan ekonomi syariah.

Dalam konteks ini bank sentral memasukkan pondok pesantren dalam perumusan visi dan misi. Lalu diturunkan dalam bentuk peta program-program pengembangan kemandirian ekonomi pesantren yang komprehensif.

"Ini menjadi penting dalam kemandirian ekonomi pesantren," kata dia.

Program-program tersebut nantinya akan dirancang untuk mendukung unit-unit usaha di pesantren secara berkesinambungan. Sehingga bisa menunjang proses pendidikan di pesantren secara keseluruhan. Ujungnya, kata Perry, akan bisa meningkat kesejahteraan umat.

"Tentu saja (akan) meningkatkan kesejahteraan umat," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan video pilihan berikut ini:

BI Siapkan Peta Jalan Pengembangan Kemandirian Ekonomi Pesantren

Para Santri Ikuti Khatam Al Quran Saat Pandemi
Sejumlah santri berusia belasan tahun membaca Al quran atau tadarus bersama-sama dengan menerapkan jaga jarak di Masjid Daarul Qu'ran Pesantren Al Kautsar, Cibinong, Bogor, Kamis (7/5/2020). Kegiatan Khatam Al quran tersebut dilakukan rutin di setiap bulan Ramadan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) akan menjadi akselerator dan inisiator program dan strategi pendalaman pasar keuangan syariah nasional. Untuk menjalankan tersebut, BI memerlukan dukungan semua pihak, termasuk pesantren.

"Kami menempatkan peran sebagai akselerator dan inisiator dalam berbagai program dan strategi pendalaman pasar keuangan syariah. Ini blueprint keuangan syariah yang kami terapkan," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam webinar Hari Santri Nasional, Kamis (22/10/2020). Kendati demikian, untuk mengoptimalkan ekosistem keuangan syariah yang lebih kuat dia menilai perlu dukungan dari pesantren. Mengingat perannya selama ini sebagai pusat pendidikan dan dakwah bagi umat Islam di tanah air.

"Lebih dari itu pesantren juga bisa menjadi pusat-pusat kegiatan ekonomi. Sehingga terwujud kemandirian ekonomi pesantren dan jadi momentum pesantren untuk berperan aktif dalam pengembangan ekonomi syariah," jelas dia.

Maka dari itu, BI mengadopsi berbagai program penguatan dalam peta jalan program pengembangan kemandirian ekonomi pesantren pada 2017-2025.

Diantaranya pengembangan dan replikasi model bisnis usaha syariah di pesantren, standardisasi laporan keuangan pesantren, pengembangan platform digital, platform pasar virtual, pengembangan center of excellent hingga pembentukan holding ekonomi dan bisnis pesantren nasional.

Lalu, BI juga memperkuat sektor pertanian agar lebih terintegrasi dan berbasis komunitas dan digital dengan menggandeng 10 pesantren binaan di Jawa Barat menggunakan metode green house. Tujuannya meningkatkan hasil produksi pertanian juga memelihara ekosistem alam secara berkelanjutan.

"Terakhir, kami juga mengoptimalkan peran keuangan sosial syariah melalui green wakaf dan dana wakaf tunai. Nantinya akan dikelola nazhir untuk mendukung usaha pertanian baik pembebasan lahan dan penyediaan infrastruktur pendukung produksi pertanian di pesantren," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya