Gubernur BI Beberkan 3 Pilar Penyelenggaraan ISEF Ke-7 di 2020

Penyelenggaraan ISEF Ke-7 di 2020 ini berpegang pada tiga pilar pengembangan ekonomi dan keuangan syariah

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Okt 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2020, 17:00 WIB
BI Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan di 5 Persen
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RGD) Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (19/12/2019). RDG tersebut, BI memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate (7DRRR) sebesar 5 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Republik Indonesia, Maruf Amin meminta penyelenggaraan Indonesian Sharia Economic Festival (ISEF) ke-7 2020 bisa mensinergikan, merealisasikan dan mewujudkan inisiatif nyata dalam pengembangan ekonomi syariah. Sehingga penyelenggaraan acara ini bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional.

"Ini sejalan denga arahan Bapak Wakil Presiden kita pada acara kick of ISEF 7 Agustus lalu agar ISEF dapat mensinergikan, merealisasikan dan mewujudkan inisiatif nyata untuk pengembangan ekonomi syariah," kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam sambutan pembukaan ISEF ke-7 tahun 2020 secara virtual, Jakarta, Rabu (28/10).

Perry menuturkan, penyelenggaraan acara tahunan kali ini berpegang pada tiga pilar pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Pertama, pengembangan ekonomi syariah diarahkan untuk membangun mata rantai ekonomi halal. Menciptakan halal suplai change baik skala kecil, menengah maupun industri.

"Baik skala kecil atau menengah di pondok pesantren dan komunitas muslim hingga skala besar di tingkat industri atau asosiasi-asosiasi usaha," kata Perry.

Dia melanjutkan, pengembangan yang dilakukan ini pun harus menembus sektor-sektor unggulan. Mulai dari industri pertanian, industri fesyen, industri wisata ramah muslim, hingga industri energi baru terbarukan.

Kedua memperluas produk keuangan syariah. Perry mengatakan perluasan produk keuangan syariah bisa baik yang komersial maupun sosial.

Produk keuangan syariah komersial yakni perbankan, pasar keuangan dan lembaga keuangan lainnya. Sementara produk keuangan syariah sosial yakni zakat, infaq, sodaqoh dan wakaf.

Ketiga, edukasi dan sosialisasi. Cara ini dilakukan melalui perkembangan kurikulum ekonomi keuangan syari'ah, kewirausahaan dan penyelenggaraan festival ekonomi syariah.

"Penyelenggaraan festival ekonomi dan keuangan syariah sebanyak 3 kali. Dua kali di tingkat wilayah dan satu kali ISEF ditingkat nasional dan internasional," kata dia.

Sejak 7 Agustus lalu, sudah ada tiga festival ekonomi dan keuangan syariah yang dilakukan di tingkat wilayah. Di antaranya Sumatera Barat mewakili wilayah Barat, NTT mewakili wilayah Timur dan Jawa Timur mewakili wilayah Tengah.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Buka ISEF 2020, Jokowi Ingin Percepat Ekonomi Syariah di Indonesia

Jokowi Luncurkan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024
Presiden Joko Widodo memberi sambutan saat peluncuran Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024 di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa (14/5). Peluncuran peta jalan pengembangan ekonomi syariah di Indonesia guna mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Festival Ekonomi Syariah Indonesia atau Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2020.

Penyelenggaraan ISEF yang memasuki tahun ke-7 ini akan jadi kegiatan ekonomi syariah internasional secara virtual pertama yang mengintegrasikan seluruh komponen penggerak ekonomi syariah.

Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan, penyelenggaraan acara seperti ISEF 2020 ini sejalan dengan cita-cita pemerintah yang hendak menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah terbesar di dunia.

"Penyelenggaraan Indonesia Sharia Economic Festival ini dapat menjadi momentum untuk membuat peta jalan yang jelas dan detil, menentukan langkah-langkah konkret yang segera harus dilakukan dalam pengembangan ekonomi dan industri keuangan syariah," ujarnya, Rabu (28/10/2020).

Senada, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo yang turut hadir membuka ISEF 2020 mengatakan, Indonesia semakin bergerak untuk menjadi pusat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dunia. Itu tergambar lewat jalinan kerjasama yang lebih luas dengan lembaga internasional, serta membangun mata rantai ekonomi halal di tingkat nasional maupun global

"Sebagaimana arahan bapak Presiden pada peluncuran Masterplan Ekonomi Keuangan Syariah Indonesia (MEKSI) Mei 2019, agar ekonomi keuangan syariah sebagai motor pertumbuhan ekonomi nasional, sumber kesejahteraan umat," ungkapnya.

Cita-cita tersebut semakin diperkuat dengan pelaksanaan ISEF ke-7 pada 2020 ini. Dimana pada tahun ini event tersebut membawa tema kesejahteraan bersama dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi syariah melalui mata rantai industri dan ekonomi halal, untuk kesejahteraan umat dunia.

"Tema ini sesuai dengan arahan bapak Wakil Presiden pada acara kick off ISEF ke-7 tanggal 7 Agustus 2020 yang lalu, agar ISEF dapat mensinergikan dan merealisasikan berbagai pemikiran dan inisiatif nyata untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional dan global," tutur Perry. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya