Terobosan Pelindo III untuk Efisiensikan Biaya Distribusi Energi

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo 3 terus berupaya mendukung efisiensi biaya logistik nasional.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 21 Jul 2021, 12:10 WIB
Diterbitkan 02 Des 2020, 18:51 WIB
Terobosan Pelindo III untuk Efisiensikan Biaya Distribusi Energi
Penandatanganan perjanjian kerja sama antara Pelindo 3 Group, Pertamina Group dan PT Wilmar Nabati Group.

Liputan6.com, Jakarta PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo 3 terus berupaya mendukung efisiensi biaya logistik nasional. Kali ini aksi nyata Pelindo 3 diwujudkan dalam kerja sama kegiatan pengangkutan material bioenergi milik PT Pertamina ke terminal terpadu bahan bakar minyak Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. 

Hal tersebut ditandai melalui penandatanganan perjanjian kerja sama antara Pelindo 3 Group, Pertamina Group dan PT Wilmar Nabati Group, untuk pengangkutan FAME (fatty acid methyl esther/ester metil asam lemak) yang merupakan material produksi bioenergi dari bahan bakar nabati, di Kantor Pelindo 3 Regional Jawa Timur, Rabu (2/12).

Dalam perjanjian tersebut Pelindo III akan mendukung transportasi bahan baku energi terbarukan milik Pertamina itu, dari Gresik melalui jalur laut menggunakan kapal ke Surabaya. 

Direktur Operasi dan Komersial Pelindo III Putut Sri Muljanto menyebutkan, kebutuhan bioenergi PT Pertamina di terminal terpadu BBM Pelabuhan Tanjung Perak mencapai 44.500 kiloliter (KL) setiap bulan. Putut menyebut, dalam perjanjian kerjasama tersebut Pelindo 3 Group berkontribusi dalam menyiapkan instalasi pipa untuk distribusi bioenergi dari Terminal Mirah ke terminal terpadu BBM Pelabuhan Tanjung Perak.  Pelindo III juga menyiapkan kapal untuk pengangkut muatan dari Terminal Wilmar ke Terminal Mirah.

“Selama ini FAME sebagai bahan baku bioenergi milik Pertamina diangkut menggunakan truk tangki, jumlahnya mencapai 60 unit truk per hari, dari sisi logistik hal tersebut kurang efisien. Dalam 2 hari hanya dapat mengangkut 3.000 KL. Namun dengan kerja sama ini 1 kapal dapat mengangkut hingga 5.000 KL dalam 1-2 hari, tentunya ini lebih efisien bagi pemilik barang,” jelasnya di sela penandatanganan kerja sama.

Selain itu, Putut Sri Muljanto mengungkapkan bahwa pengangkutan dengan menggunakan kapal dinilai lebih ramah lingkungan jika dibandingkan dengan menggunakan truk. Karena lebih hemat dari sisi efisiensi bahan bakar. Terlebih pengangkutan menggunakan kapal dapat mengurangi jumlah truk di jalan yang menyebabkan kemacetan. Sehingga dapat meningkatkan kenyamanan masyarakat pengguna jalan.

 

Distribusi Energi

Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat PT Pertamina Patra Niaga Nur M Zain mengatakan sangat menyambut baik terwujudnya kerja sama transportasi FAME ini. Menurutnya hal tersebut berpotensi menciptakan kepastian suplai bahan baku Bioenergi guna memastikan suplai energi dari Pertamina.

“Dampak dari kolaborasi antar BUMN antara Pelindo 3 dan Pertamina ini semakin mempermudah mempercepat dan memastikan keamanan distribusi FAME sebagai bahan baku Bioenergi kami, ini sejalan dengan visi kita bersama mendukung pemerintah mewujudkan energi terbarukan,” kata Nur M Zain.

Pada kesempatan yang terpisah, Direktur Utama Pelindo 3 U. Saefudin Noer menyebutkan kerja sama tersebut juga merupakan bentuk kolaborasi dan loyalitas bersama antar-BUMN yaitu Pelindo III dengan Pertamina. Langkah kolaborasi tersebut mengimplementasikan Core Values BUMN AKHLAK. Dalam hal mendukung terciptanya kelancaran arus logistik terutama transportasi energi dan mendorong implementasi energi terbarukan.

“Sebagai BUMN tentunya kami akan terus berinovasi dan melakukan hal-hal positif untuk turut serta dalam membangun bangsa dan negara,” lanjutnya.

Saefudin mengatakan bahwa Pelindo 3 Group bersama Pertamina Group dan perusahaan swasta akan mengembangkan model kerja sama sejenis terkait dengan transportasi energi di wilayah kerja Pelindo III. Konsep kerja sama tersebut menjadi wujud komitmen Pelindo III dalam mendukung pemerintah yang meminta seluruh pemangku kepentingan terlibat aktif dalam mendorong kembali roda perekonomian negara. Terutama sektor energi yang krusial di masa krisis dan potensial untuk masa depan bersama.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya