Ada Vaksin dan UU Cipta Kerja, Ekonomi Indonesia Tumbuh 4 Persen di 2021?

JP Morgan memperkirakan perekonomian nasional akan tumbuh 4 persen di 2021.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Des 2020, 18:15 WIB
Diterbitkan 09 Des 2020, 18:15 WIB
FOTO: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Kuartal III 2020 Masih Minus
Pemandangan deretan gedung dan permukiman di Jakarta, Rabu (1/10/2020). Meski membaik, namun pertumbuhan ekonomi kuartal III 2020 masih tetap minus. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - JP Morgan memperkirakan perekonomian nasional akan tumbuh 4 persen di tahun 2021. Pertumbuhan ekonomi ini didukung sektor konsumsi sebesar 2,2 persen, investasi 1,2 persen dan net ekspor 0,7 persen.

Aliran dana asing juga diprediksi akan kembali ke Indonesia didorong sentimen positif dari perkembangan vaksin sebagai kunci penggerak pasar.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan masalah utama dari dampak pandemi Covid-19 ini ada di sektor kesehatan. Akibatnya kepercayaan masyarakat dalam menjalankan aktivitas sosial dan ekonomi pun terhambat.

Kehadiran vaksin dianggap menjadi salah satu faktor yang bisa mengubah keadaan. Vaksinasi pun dianggap bisa menyelesaikan dua masalah sekaligus.

"Vaksinasi akan menyelesaikan 2 persoalan sekaligus, kesehatan dan kepercayaan publik untuk kembali beraktifitas dan berkegiatan sosial," kata Airlangga dalam keterangan resminya, Jakarta, Rabu (9/12).

Dia melanjutkan, tibanya vaksin sebanyak 1,2 juta dosis di Indonesia, memberikan harapan dan kepercayaan masyarakat. Airlangga mengklaim Pemerintah berhasil mendapatkan akses vaksin yang sudah dirintis sejak awal pandemi di Maret 2020 yang lalu.

Sisi yang lain, kata Airlangga, pelaksanaan Undang-Undang Cipta Kerja merupakan reformasi struktural yang sudah lama ditunggu. Undang-undang sapujagat ini diyakini sebagai akselerator pertumbuhan perekonomian Indonesia. Salah satu tujuan utamanya untuk mendorong penciptaan lapangan kerja melalui pemberian kemudahan berusaha dan investasi.

"Penciptaan lapangan kerja sangat mendesak untuk dilakukan, karena 70 juta dari 130 juta angkatan kerja di Indonesia masih bekerja di sektor informal," kata dia.

Apalagi Indonesia memiliki potensi bonus demografi dalam 10 – 15 tahun ke depan. Sehingga peningkatan investasi sangat penting untuk penciptaan lapangan kerja. Pelaku pasar meyakini implementasi regulasi ini akan memberikan banyak kemudahan berusaha dan kepastian pengelolaan investasi hingga tingkat pemerintah daerah.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pasar Bursa Indonesia

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

J.P. Morgan juga memproyeksikan pasar bursa Indonesia akan terus tumbuh positif. Hal ini didorong kegiatan ekonomi yang mulai pulih Kembali yang didukungan stimulus pemerintah dan implementasi Undang-Undang Cipta Kerja.

Beberapa sektor yang diprediksi akan menjadi kunci pemulihan ekonomi antara lain sektor keuangan, infrastruktur/industri, dan korporasi berbasis ekonomi digital sebagai katalisator jangka menengah. Indonesia diyakini akan mengalami booming ekonomi digital dan korporasi berbasis teknologi masa depan.

Ekonomi internet nasional saat ini mempunyai kapasitas USD 50 miliar. Terdiri dari 5 persen dari PDB dan lebih dari 10 persen kapitalisasi pasar saham. Ini menjadi salah satu pertumbuhan tercepat di dunia.Saat ini, Indonesia merupakan rumah dari 5 unicorn yang diyakini akan menjadi katalisator investasi sebagai the new economy.

Selain itu, Pemerintah juga tengah mempersiapkan Lembaga Pengelola Investasi yaitu Sovereign Wealth Fund (SWF).Lembaga ini diyakini dapat menjadi alternatif pembiayaan untuk pembangunan proyek infrastruktur.

"Saat ini Pemerintah sedang finalisasi 3 RPP terkait SWF, yaitu RPP Lembaga Pengelola Investasi (LPI), RPP Modal Awal LPI dan RPP Perlakuan Perpajakan LPI," kata Airlangga.

LPI ini nantinya akan mengelola investasi. Sehingga akan meningkatkan dan mengoptimalkan nilai investasi yang dikelola secara jangka Panjang, dalam rangka mendukung pembangunan secara berkelanjutan,"

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Infografis Indonesia Masuk Resesi Ekonomi

Infografis Indonesia Masuk Resesi Ekonomi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Indonesia Masuk Resesi Ekonomi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya