Liputan6.com, Jakarta Pandemi Covid-19 telah banyak memusnahkan ekonomi global, termasuk kekayaan para miliarder dunia. Meski masih banyak terdapat miliarder yang justru mengantongi untung di tahun ini.
Seperti kekayaan keluarga miliarder Ambani yang melonjak lebih dari USD 25 miliar jika melihat peringkat Bloomberg pada Juli 2019 menjadi USD 76 miliar. Menurut data Bloomberg, keluarga yang termasuk daftar terkaya memperoleh sekitar USD 10 miliar hingga USD 463 miliar.
Dari jumlah yang ada, setidaknya ada lebih dari setengah klan yang kekayaannya tenggelam ketika industrinya didominasi real estate dan keuangan karena banyak yang menderita akibat pandemi.
Advertisement
Sebut saja, Chearavanont dari Thailand yang kehilangan lebih dari USD 6 miliar. Sementara itu, Kwoks dari Hong Kong pun telah turun kekayaannya hingga USD 5 miliar yang harus bersaing dengan undang-undang keamanan nasional baru yang mempertanyakan masa depan kota sebagai pusat keuangan.
Seperti keluarga Ambani, keluarga terkaya di Asia lainnya tentu tahu mereka harus melakukan diversifikasi dan beralih ke teknologi.
“Keluarga dengan keadaan bisnis dan pasar yang signifikan memiliki dua pilihan,” ujar Neil Waters, Konsultan di firma pencarian eksekutif Egon Zehnder.
Dia mengatakan jika mereka dapat mempertahankan bagian mereka dan menangani gangguan sebagaimana yang terjadi atau dapat menyerang.
Menurut Bloomberg Billionaires Index, keluarga Ambani termasuk ke dalam 20 peringkat dari dinasti terkaya di Asia. Lalu, siapa saja yang lainnya? Berikut ini daftar 20 keluarga terkaya di Asia, seperti melansir Bloomberg, Kamis (31/12/2020).
1. Ambani
Negara : India
Perusahaan : Reliance Industries
Kekayaan : USD 76,0 miliar
Dhirubhai Ambani yang merupakan ayah dari Mukesh dan Anil mulai membangun Reliance Industries sejak 1957.
Ketika Dhriubhai wafat pada 2002 dan tidak meninggalkan wasiat, isterinya menjadi perantara untuk menyelesaikan perselisihan kedua putranya.
2. Kwok
Negara : Hong Kong
Perusahaan : Properti Sun Hung Kai
Kekayaan : USD 33,0 miliar
Kwok Tak-seng mendirikan Sung Hung Kai Properties sejak 1972. Perusahaan ini telah menjadi salah satu pengembang real estate terbesar di Hong Kong dan basis kekayaan keluarga Kwok. Putranya Walter, Thomas, dan Raymond mengambil alih kendali saat Kwok telah wafat pada 1990.
3. Chearavanont
Negara : Thailand
Perusahaan : Charoen Pokphand Group
Kekayaan : USD 31,7 miliar
Chia Ek Chor melarikan diri dari desanya yang ada di Tiongkok selatan yang saat itu dilanda angin topan. Kemudia dia memulai hidup baru di Thailand. Dia menjual benih sayuran dengan saudaranya sejak 1921.
Seabad kemudian, putra Chia Dhanin Chearavanont menjadi seorang ketua senior di Charoen Pokphand Group, sebuah konglomerat dengan produksi makanan, unit ritel, dan telekomunikasi.
Saksikan Video Ini
4. Hartono
Negara : Indonesia
Perusahaan : Djarum, Bank Central Asia
Kekayaan : USD 31,3 miliar
Oei Wie Gwan membeli merek rokok pada tahun 1950 dan memberi nama Djarum. Bisnis tersebut berkembang menjadi salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia.
Setelah Oei meninggal pada 1963, putranya Michael dan Budi melakukan diversifikasi dengan berinvestasi di Bank Central Asia.
5. Lee
Negara : Korea Selatan
Perusahaan : Samsung
Kekayaan : USD 26,6 miliar
Lee Byung-chull memulai Samsung sebagai perusahaan perdagangan yang mengekspor buah, sayuran, dan ikan pada tahun 1938.
Selanjutnya ia terjun ke bisnis elektronik dengan mendirikan Samsung Electronics pada 1969, yang telah menjadi pembuat chip memori dan smartphone terbesar di dunia.
Setelah kematiannya pada 1987, putra ketiganya Lee Kun-hee mengambil alih bisnis tersebut. Lee Kun-hee meninggal pada Oktober 2020 setelah bertahun-tahun dirawat di rumah sakit akibat serangan jantung pada 2014.
6. Yoovidhya
Negara : Thailand
Perusahaan : Grup TPC
Kekayaan : USD 24,2 miliar
Chaleo Yoovidhya mendirikan TC Pharmaceutical pada 1956 untuk menjual obat. Kemudian dia melakukan diversifikasi ke barang-barang konsumen dan pada tahun 1975 menemukan minuman berenergi yang disebut Krating Daeng.
7. Cheng
Negara : Hong Kong
Perusahaan : Chow Tai Fook
Kekayaan : USD 22,6 miliar
Keluarga Cheng mengontrol Chow Tai Fook Jewellery yang merupakan bisnis perhiasan yang berbasis di Hong Kong dengan penjualan USD 7,3 miliar hingga akhir Maret 2020.
Selain itu, keluarga Cheng juga mengendalikan New World Development, sebuah perusahaan real estate dan infrastruktur.
Advertisement
8. Mistry
Negara : India
Perusahaan : Grup Shapoorji Pallonji
Kekayaan : USD 22,0 miliar
Bisnis keluarga Mistry didirikan di India pada tahun 1865, ketika kakek Pallonji memulai perusahaan konstruksi dengan orang Inggris.
Shapoorji Pallonji Group mencakup berbagai bidang bisnis, termasuk teknik dan konstruksi. Keluarga ini juga memiliki saham di Tata Sons.
9. Pao/Woo
Negara : Hong Kong
Perusahaan : Grup BW, Wheelock
Kekayaan : USD 20,2 miliar
Pao Yue-kong memulai bisnis pengirimannya dari Shanghai ke Hong Kong lebih dari 60 tahun yang lalu. Perusahaan ini mengumpulkan lebih dari 200 kapal pada tahun 1979, mengelola armada pengiriman massal terbesar yang dimiliki secara independen di dunia pada saat itu.
Kemudian beradaptasi dengan kondisi pasar, Pao melakukan diversifikasi ke real estate menggunakan hasil penjualan kapal.
10. Sy
Negara : Filipina
Perusahaan : Investasi SM
Kekayaan : USD 19,7 miliar
Henry Sy lahir di Cina dan berimigrasi di Filipina saat berusia 12 tahun. Ia membantu ayahnya menjual beras, sarden, dan sabun sebelum membuka toko sepatu pertama pada tahun 1958.
Berawal dari toko kecil di pusat kota Manila, ia berkembang menjadi konglomerat dengan bisnisnya yang termasuk ritel, perbankan dan properti.
11. Tsai
Negara : Taiwan
Perusahaan : Cathay Financial, Fubon Financial
Kekayaan : USD 19,0 miliar
Tsai bersaudara mendirikan Cathay Life Insurance pada 1962. Tahun 1979, keluarga memutuskan untuk memisahkan bisnis mereka dengan Tsai Wan-lin dan Tsai Wan-tsai masing-masing mengambil alih Cathay Insurance. Cathay Insurance kemudian berganti nama menjadi Fubon Insurance.
12. Lee
Negara : Korea Selatan
Perusahaan : Lee Kum Kee
Kekayaan : USD 17,3 miliar
Lee Kum Kee menemukan saus tiram dan mendirikan Lee Kum Kee pada 1888. Saat pabrik saus tiram asli di Provinsi Guangdong terbakar pada 1902, bisnis tersebut kembali dibangun di negara tetangga Makar dan akhirnya dipindahkan ke kota Hong Kong yang lebih makmur.
13. Kwek/Quek
Negara : Singapura/Malaysia
Perusahaan : Grup Hong Leong
Kekayaan : USD 16,5 miliar
Kwek Hong PNG mendirikan Hong Leong Co. di Singapura pada 1941, bersama dengan tidak saudara laki-lakinya.
Putra tertuanya Kwek Leng Beng menjalankan operasi di Singapura mulai dari pengembangan properti dan perhotelan hingga keuangan.
14. Torii/Saji
Negara : Jepang
Perusahaan : Suntory
Kekayaan : USD 16,3 miliar
Pendiri Suntory Shinjiro Torii membuka toko pertamanya tahun 1899 dengan menjual anggur dan minuman keras gara Barat.
Putranya Keizo Saji mengambl alih sebagai presiden pada tahun 1961. Di bawah kepemimpinannya, Suntory telah menjadi konglomerat bernilai miliaran dolar dengan minat mulai dari minuman beralkohol hingga makanan kesehatan.
15. Kadoorie
Negara : Hong Kong
Perusahaan : CLP Holdings
Kekayaan : USD 16,1 miliar
Tahun 1880-an, Elly Kadoorie dan kakak laki-lakinya Ellis tiba di Hong Kong. Mereka bekerja untuk Sassons, keluarga terkemuka diaspora Yahudi Baghdad.
Selanjutnya kedua bersaudara ini mendirikan perantara mengumpulkan saham di perbankan, real estate, dan fasilitas pembangkit listrik.
Investasi besar termasuk CLP Holdings yang merupakan pemasok listrik ke Kowloon dan New Territories, serta Hong Kong dan Shanghai Hotel, grup yang memiliki jaringan Peninsula Hotel.
Advertisement
16. Hinduja
Negara : India
Perusahaan : Kelompok Hinduja
Kekayaan : USD 15,1 miliar
Parmanand Hinduja yang berasal dari Shikarpur, yang sekarang di Pakistan pergi ke Mumbai untuk mendirikan bisnisnya di bidang perdagangan dan perbankan sejak 1914. Lima tahun kemudian, dia membuka kantor di Teheran.
17. Ho
Negara : Hong Kong
Perusahaan : SJM
Kekayaan : USD 14,6 miliar
Stanley Ho dan mitra bisnisnya memenangkan lisensi pertama untuk mendirikan kasino di Makau dan membangun kasino pertama di kota tersebut pada 1962.
18. Chung
Negara : Korea Selatan
Perusahaan : Hyundai
Kekayaan : USD 14,1 miliar
Juyung Chung yang merupakan putra seorang petani mendirikan Hyundai pada 1946 sebagai perusahaan teknik dan konstruksi.
Dia telah tumbuh menjadi konglomerat yang bisa membuat segalanya, mulai dari mobil hingga kapal.
19. Ng
Negara : Singapura
Perusahaan : Organisasi Timur Jauh
Kekayaan : USD 13,8 miliar
Ng Teng Fong bekerja di pabrik kecap orang tuanya dan sebagai tukang reparasi sepeda. Di samping menjalankan bisnis keluarga, dia malah terjun ke pengembangan properti dan mendirikan Far East Organization pada 1960.
20. Chirahivat
Negara : Thailand
Perusahaan : Grup Sentral
Kekayaan : USD 12,9 miliar
Chirathivat mengontrol Central Group yang sekarang dipimpin oleh Tos Chirathivat dari generasi ketiga. Berawal dari sebuah toko kecil di Bangkok pada 1947, Central Group kini menjadi salah satu konglomerat komersial swasta terbesar di Thailand yang memiliki lebih dari 50 anak perusahaan.
Reporter: Aprilia Wahyu Melati