Liputan6.com, Jakarta - Perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, menyatakan bahwa membuka usaha bisa menggunakan dana dari mana saja tak terkecuali dari uang pesangon. Namun, ada sejumlah tips yang harus dilakukan agar uang pesangon bisa mendatangkan untung.
Pertama, besaran modal bisnis hanya maksimal 30 persen jumlah total uang pesangon. Lantaran di tengah situasi tak menentu akibat pandemi Covid-19 biaya untuk menyambung kebutuhan hidup sehari-hari tetap harus dipenuhi.
"Kenapa cuma 30 Persen? karena 70 persennya ini adalah untuk kebutuhan sehari hari kita. Kan namanya juga judulnya pesangon, dalam masa dia mencari nafkah baru lagi dia perlu ada pegangan nih untuk kebutuhan sehari-hari," tuturnya dalam acara Ruang Merdeka : Punya Uang? Ditabung atau Bisnis, Rabu (13/1/2021).
Advertisement
Kedua, pilih jenis bisnis dengan modal yang terjangkau. Akan tetapi, bisnis juga harus memiliki prospek yang bagus seperti bisnis pakaian jadi, frozen food, ataupun aneka snack kekinian.
"Tarulah uang pesangonnya Rp 10 juta gitu ya, berarti dia perlu menyisihkan sekitar Rp 3 juta untuk modal usaha. Nah dengan modal Rp 3 juta itu kalau kita mau bikin cafe juga susah ya. Tapi dengan modal Rp 3 juta yang lumayan ini kita bisa menjual fashion atau pakaian jadi ataupun mau frozen food, snack snack gitu kan sebenarnya juga udah mencukupi," terangnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Skala Kecil
Ketiga, mulai bisnis dengan skala kecil terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisir kerugian dan menjaga kualitas produk yang dijual dalam kondisi baik.
"Memang volume (produknya) ga bisa banyak-banyak dulu. Tapi, paling ga bisa putar dulu modal kita untuk hindari kerugian dan menjaga (produk) juga," bebernya.
Terakhir, tingkatkan modal dari uang pesangon maksimal 50 persen. Dengan catatan, bisnis telah berjalan baik dan tambahan modal digunakan untuk pembelian alat produksi sebagai sarana meningkatkan pendapatan usaha.
"Modal yang dari 30 persen tadi bisa ditingkatkan menjadi 50 persen. Nah ini kan berarti paling ngga kita sudah punya ketrampilan dan bisnis berjalan, tapi paling nggak uang pesangon bisa di konversi menjadi alat produksi kita untuk mendapatkan income baru lagi," ujar dia mengakhiri.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Advertisement