Kementerian PUPR Tunjuk Konsorsium WIKA Garap Proyek SPAM Jatiluhur Senilai Rp 1,7 T

Proyek SPAM Regional Jatiluhur I akan menyediakan air minum curah sebesar 4.750 liter per detik kepada 4 wilayah, termasuk Jakarta.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 19 Feb 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2021, 15:00 WIB
20160701-Waduk Jatiluhur - Purwakarta- Immanuel Antonius
Waduk Jatiluhur yang dikelilingi bukit ini mampu memproduksi tenaga listrik rata-rata 1.000 juta kwh setiap tahun, Jawa Barat, Jumat (1/7). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur I. Penandatanganan ini merupakan proyek KPBU pertama untuk SPAM regional yang menjadi kewenangan pusat.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan, proyek SPAM Regional Jatiluhur I akan menyediakan air minum curah sebesar 4.750 liter per detik kepada 4 wilayah. Diantaraya untuk distribusi Provinsi DKI Jakarta sebesar 4.000 liter per detik, Kota Bekasi sebesar 300 liter per detik, Kabupaten Bekasi 100 liter per detik dan Kabupaten Karawang 350 liter per detik.

"Ini masih sangat kurang bagi Jakarta namun ini ada sumbangan yang tidak sedikit untuk melayani Warga Jakarta tentang air bersih dan juga melalui perpipaan dari Bekasi di Sentra Timur. Ini menjamin kualitas air yang lebih baik," kata dia dalam penandatanganan kerjasama KPBU SPAM Regional Jatiluhur, Jumat (19/2/2021).

Nilai total investasi dari proyek KPBU ini sebesar Rp 1,7 triliun dengan masa kerja sama selama 30 tahun. Di mana terdiri dari dua setengah tahun masa konstruksi dan 27 setengah tahun masa operasi.Sementara modalitas kerja sama proyek ini menggunakan design build operate Finance maintenance dan transfer.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Konsorsium

20160701-Waduk Jatiluhur - Purwakarta- Immanuel Antonius
Waduk Jatiluhur mulai dibangun sejak tahun 1957 oleh kontraktor asal Perancis, dengan potensi air yang tersedia sebesar 12,9 miliar m3 / tahun dan merupakan waduk serbaguna pertama di Indonesia, Jumat (1/7). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Proyek ini menggunakan skema unsolicited dengan pemrakarsa konsorsium PT Jaya konstruksi Manggala Pratama Tbk, PT Wijaya Karya Persero Tbk, dan PT Tirta Gemah Ripah.

Proyek ini telah melalui proses pelelangan yang dilaksanakan oleh panitia pengadaan badan usaha pelaksana SPAM regional yang dimulai dengan tahapan pra kualifikasi pada Februari 2020. Kemudian diterbitkan surat penetapan pemenang lelang atau letter of the board kepada konsorsium pemrakarsa sebagai pemenang lelang pada tanggal 20 November 2020.

Tindak lanjut dari penetapan pemenang konsorsium pemenang lelang PT Jaya konstruksi Manggala Pratama Tbk, PT Wijaya Karya Persero TBk, dan PT Tirta Gemah Ripah selanjutnya membentuk badan usaha pelaksana atau BUP yaitu PT Wika Tirta Jaya Jatiluhur.

"Memperhatikan jadwal proyek yang ada target dimulainya konstruksi adalah kuartal III tahun 2021 dan direncanakan untuk beroperasi pada kuartal pertama tahun 2024," kata dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya