Teka-Teki Teror Bom di Rumah Orang Terkaya India Mukesh Ambani

Akhir Februari 2020, miliarder Mukesh Ambani mendapat teror sebuah mobil berisi bahan peledak dan surat ancaman di dekat rumahnya, Antilia.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Mar 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2021, 21:00 WIB
Mukesh Ambani
Mukesh Ambani
Liputan6.com, Jakarta - Pada 25 Februari yang lalu, publik India dikejutkan dengan teror bom yang dialamatkan kepada keluarga orang terkaya India, Mukesh Ambani. Sebatang gelatin bersama bahan peledak ditemukan di dalam sebuah mobil yang terparkir di dekat rumah Ambani.
 
Ambani bersama keluarganya tinggal di rumah super mewah yang lebih dikenal sebagai rumah Antilia di Mumbai. Dikutip dari BusinessInsider, Kamis (11/3/2021) Mukesh Ambani menghabiskan USD 1 miliar setara Rp 14,2 triliun untuk membangun rumah 27 lantai ini dan menjadikannya sebagai rumah termahal di dunia. 
 
Pada saat kejadian teror, sebuah mobil SUV jenis Scorpio ditemukan terparkir di dekat kediaman Ambani, kosong tanpa pengemudi hanya berisi bahan peledak serta sepucuk surat ancaman. Namun hingga kini, kasus ini belum terpecahkan dan makin jadi kontroversi.
 
Dikutip dari India Today, kasus ini bukan hanya ditangani oleh kepolisian setempat saja, namun turut melibatkan komite investigasi India, The National Investigation Agency (NIA). Hal ini setelah banyaknya temuan mencurigakan.
 
Penyelidikan kepolisian menemukan mobil tersebut merupakam milik seorang pria yang juga seorang pelatih renang bernama Mansukh Hiren. Ia tinggal di kota Thane, salah satu kota di wilayah Barat India dan bertetangga langsung di sebelah timur dengan Mumbai.
 
Dalam keterangannya kepada kepolisian, Hiren mengaku tidak tahu-menahu perihal teror terhadap keluarga Ambani yang melibatkan mobilnya. Mobilnya sudah hilang seminggu sebelum teror terjadi atau tanggal 17 Februari.
 
Hiren awalnya berniat menjual mobil tuanya itu setelah lebih dari setahun tidak dipakai. Pada tanggal 16 Februari ia memarkir mobilnya di salah satu jalan di kota Mumbai karena mogok, namun hilang keesokan harinya. Pengaduan kehilangan itu bahkan dibenarkan oleh kepolisian wilayah Vikhroli.
 
 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pemilik Mobil Ditemukan Tewas

Ilustrasi Pembunuhan
Ilustrasi Pembunuhan
 
Seminggu pasca namanya ikut tercatut dalam kasus teror keluarga Ambani, polisi menemukan Hiren, pemilik mobil berisi bahan peledak tersebut tewas di sungai Mumbra, Thane. 
 
Kepolisian Thane menyebut mayat Hiren ditemukan bersama dengan lima buah sapu tangan yang terikat di wajahnya. Namun, pihak keluarga membantah adanya dugaan bunuh diri sebagai penyebab kematian.
 
Dalam keterangannya kepada kepolisian, istri Hiren menyebut, pada kamis malam sebelum suaminya ditemukan meninggal keesokan harinya, Hiren keluar rumah menuju kepolisian Tawde untuk bertemu di wilayah Ghodbunder. Salah satu nama jalan di kota Thane.
 
"Ketika dia meninggalkan rumah tadi malam, dia dipanggil oleh polisi Tawde untuk bertemu di Ghodbunder." sebut Istri Hiren.
 
Usai kematian Hiren, kasus ini makin meluas. Politisi oposisi sekaligus anggota dewan legislatif Maharashtra, Devendra Fadnavis muncul dengan pernyataan kontroversialnya. Ia menyebut, seorang petugas kepolisian daerah Maharashtra, Sachin Vaze telah melakukan kontak dengan Hiren sejak laporan kehilangan mobil diajukan.
 
Vaze juga diduga menjadi orang pertama yang tiba dilokasi penemuan mobil di Antilia dan sempat diangkat sebagai petugas investigasi kasus ini, namun dikeluarkan tiga hari setelahnya.
 
"Tidak ada satu tapi dua mobil. Salah satunya adalah Scorpio dan satu Innova. Kedua mobil tersebut berasal dari Thane dan mengikuti rute yang sama dan sampai di lokasi," sebut Fadnavis.
 
Meski begitu, Vaze membantah tuduhan Fadnavis tersebut. Ia menyebut tidak mengenal Hiren sama sekali.
 
Reporter: Abdul Azis Said
 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya