Kepala BKPM Akui Sempat Termakan Hoaks Vaksin Sinovac

BKPM menggelar program vaksinasi COVID-19 untuk seluruh pegawai BKPM, termasuk Kepala BKPM Bahlil Lahadalia,

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Mar 2021, 11:00 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2021, 11:00 WIB
Program vaksinasi COVID-19 untuk seluruh pegawai BKPM, termasuk Kepala BKPM Bahlil Lahadalia
Program vaksinasi COVID-19 untuk seluruh pegawai BKPM, termasuk Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (dok: BKPM)

Liputan6.com, Jakarta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggelar program vaksinasi COVID-19 untuk seluruh pegawai BKPM, termasuk Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, yang dilaksanakan di Auditorium Nusantara BKPM Senin (15/3).

Total 966 pegawai BKPM, termasuk honorer telah mendapat vaksin dosis pertama. Selanjutnya, akan ditindaklanjuti dengan vaksinasi dosis kedua 14 hari sejak vaksinasi pertama, yaitu pada 29 Maret mendatang.

Bahlil menyampaikan apresiasinya kepada pihak Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) dan 9 tim vaksinator yang telah membantu pelaksanaan proses vaksinasi untuk pegawai BKPM sejak pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB.

Kesembilan tim vaksinator berasal dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) wilayah kerja Halim, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan (PKR) Kementerian Kesehatan, Rumah Sakit Pondok Indah, Rumah Sakit Siloam, Rumah Sakit Satya Negara dan Rumah Sakit Angkatan Udara dr. Esnawan Antariksa.

"Terima kasih kepada Kemenkes yang telah banyak membantu proses vaksinasi yang dilakukan oleh BKPM. Kunci pemulihan ekonomi itu ada pada seberapa cepat kita melakukan proses vaksinasi untuk memberikan rasa kepercayaan publik dan investor dalam melakukan usahanya di Indonesia," ujar Bahlil dalam pernyataannya, Selasa (16/3/2021).

Proses vaksinasi ini merupakan bukti bahwa BKPM sebagai garda terdepan akan secara proaktif mengurus perizinan investasi di Indonesia. Menurut Bahlil, upaya penanggulangan pandemi ini akan berpengaruh pada tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya terkait investasi.

"Kita termakan hoax berlebihan. Seolah-olah vaksin itu sakit, seolah-olah vaksin Sinovac itu tidak bagus. Sekarang dunia mengakui Sinovac dan tenaga medis kita luar biasa profesionalnya," ungkapnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Apresiasi dari Kemenkes

Banner Infografis Perbandingan Vaksin Covid-19 Sinovac dengan AstraZeneca. (Liputan6.com/Trieyasni)
Banner Infografis Perbandingan Vaksin Covid-19 Sinovac dengan AstraZeneca. (Liputan6.com/Trieyasni)

Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Budi Sylvana menyampaikan apresiasinya atas komitmen para pimpinan BKPM dan persiapan yang dilakukan dalam rangka penyelenggaraan vaksinasi COVID-19.

"Salut dan terima kasih kepada BKPM yang sudah menyelenggarakan vaksinasi hari ini dengan baik. Sehingga pelaksanaan vaksinasi hari ini menjadi salah satu yang terbaik yang pernah dilaksanakan sampai dengan saat ini," ungkap Budi.

Menurut Budi, dengan adanya vaksinasi COVID-19, diharapkan seluruh penduduk Indonesia khususnya BKPM akan semakin sehat dan kuat dalam menghadapi wabah yang sudah melanda sejak Maret 2020 ini, sehingga nantinya dapat bekerja dan melayani masyarakat lebih baik dan ekonomi Indonesia dapat segera bangkit.

Dia mengingatkan, meskipun telah mendapatkan vaksin COVID-19, pegawai BKPM tetap diharuskan untuk melaksanakan protokol kesehatan secara ketat dengan disiplin mengedepankan 3M (memakai masker, menjaga jarak, serta rajin mencuci tangan dengan sabun) di lingkungan kerja maupun tempat tinggal. Menyusul program vaksinasi tidak akan berjalan efektif untuk mengatasi pandemi apabila tidak didukung dengan kesadaran untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya