Kebut Ekspansi, Lemonilo Raih Pendanaan dari Sequoia Capital India

Lemonilo menerima pendanaan tertutup untuk series B yang dipimpin oleh Sequoia Capital India.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Mei 2021, 20:02 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2021, 13:15 WIB
(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Carlos Muza)
(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Carlos Muza)

Liputan6.com, Jakarta - Brand consumer goods Lemonilo menerima pendanaan tertutup untuk series B yang dipimpin oleh Sequoia Capital India. Lemonilo berencana menggunakan pendanaan ini untuk ekspansi serta memperkuat jaringan distribusi produknya di Indonesia, mengembangkan dan meluncurkan produk baru, juga pengembangan teknologi untuk melayani penggunanya dengan lebih baik.

“Kami sangat senang menyambut Sequoia Capital India ke dalam keluarga besar Lemonilo. Kami berterima kasih atas dukungan dari Sequoia Capital India untuk mewujudkan ketersediaan produk sehat di mana saja dan untuk siapa saja,” kata Co-CEO Lemonilo Shinta Nurfauzia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (25/5/2021).

Dia mengatakan, kuatnya kehadiran Lemonilo di media sosial membuatnya terkenal bahkan ke area di mana Lemonilo belum tersedia. Agar tetap dapat menjangkau audiensnya, kini Lemonilo menghadirkan Wiranilo, program reseller untuk produk-produk Lemonilo.

Program Wiranilo diinisiasi berdasarkan data Lemonilo melalui platform digitalnya, yang menunjukkan bahwa pembeli produk Lemonilo terbanyak adalah pelanggan tetap yang membeli dalam jumlah besar untuk kemudian dijual ke komunitas lokal di sekitar mereka.

Dengan Wiranilo, Lemonilo dapat menjangkau audiens yang lebih luas untuk produk terbarunya sekaligus membina komunitas Wiranilo sebagai promotor nilai-nilai kesehatan Lemonilo.

“Pandemi COVID-19 menjadi suatu tantangan yang sulit bagi semua orang di seluruh dunia. Hal ini menyadarkan kita akan pentingnya memiliki gaya hidup yang sehat dan di sinilah Lemonilo hadir. Melalui Wiranilo, kami sangat bersyukur karena bisa membantu banyak orang untuk mendapatkan pendapatan tambahan di waktu yang sulit ini. Dari sisi inovasi produk, kamimenyusun ulang prioritas pengembangan produk untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan pelanggan dengan cepat sejak pandemi,” jelas Shinta Nurfauzia.

Hingga kini Lemonilo sudah meluncurkan lebih dari 40 jenis produk, mulai dari mi instan, camilan, dan bahan esensial lainnya. Semua produk ini dijual di platform digitalnya sendiri serta tersedia di lebih dari 100 ribu POS (point of sales) di Indonesia.

Lemonilo berencana untuk meluncurkan lebih banyak produk consumer goods, baik untuk pasar online maupun offline dan terus meningkatkan kualitas platformnya untuk melayani Lemonizen—sebutan untuk pelanggan setianya, dengan lebih baik.

"Konsumen kini semakin sadar tentang kesehatan dan memilih produk dengan bahan yang alami dan lebih baik untuk kesehatannya," tutup VP Sequoia India Rohit Agarwal.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ekspansi ke 10 Negara, Flash Coffee Raih Pendanaan Rp 218 Miliar

Flash Coffee berhasil meraih pendanaan USD 15 juta atau setara Rp 218 miliar yang dipimpin oleh White Star Capital. (Dok Flash Coffee)
Flash Coffee berhasil meraih pendanaan USD 15 juta atau setara Rp 218 miliar yang dipimpin oleh White Star Capital. (Dok Flash Coffee)

Flash Coffee, gerai kopi berbasis teknologi yang didukung Rocket Internet, berhasil meraih pendanaan seri A senilai USD 15 juta atau setara Rp 218 miliar. Pendanaan ini dipimpin oleh White Star Capital. Pendanaan Seri A tersebut menambah total modal Flash Coffee menjadi USD 20 juta atau sekitar Rp 290 miliar.

Rencananya, dana segar ini ini akan digunakan oleh Flash Coffee untuk ekspansi ke 10 negara di Asia Pasifik.

Flash Coffee berdiri sejak Januari 2020, dan sekarang telah memiliki 50 gerai di Indonesia, Singapura dan Thailand. Flash Coffee tetap mampu menarik minat para pecinta kopi walaupun dalam masa pandemi. Mayoritas gerai Flash Coffee telah meraih keuntungan, sekaligus memperlihatkan kesuksesan model bisnisnya.

Saat ini, Flash Coffee membuka tiga gerai baru setiap minggu. Langkah ambisius ini akan bertambah tiga kali lipat, dengan membuka 10 gerai baru setiap minggu. Tentunya, untuk mewujudkan bertambahnya 300 gerai baru Flash Coffee di Asia Pasifik pada akhir tahun ini.

CEO David Brunier, serta COO & CFO Sebastian Hannecker membentuk Flash Coffee agar kopi premium mudah didapatkan oleh kelas menengah di Asia. Pengalaman Brunier sebagai CMO foodpanda dan Hennecker di Bain Consulting mampu membesut Flash Coffee dengan model bisnis grab and go yang mendisirupsi pasar, memungkinkan penghematan biaya yang signifikan untuk bisa memberikan lebih ke konsumen.

David Brunier ingin melihat Flash Coffee setiap 500 meter di seluruh kota besar di Asia. Dukungan investor yang kuat dalam pendanaan Seri A, memungkinkan kami untuk menjangkau potensi di Asia Pasifik, dan meraih sukses di 7 negara lain pada 2021, yakni di Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan, Jepang, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.

"Tahun ini, kami juga akan membangun kantor pusat regional di Singapura. Lalu, kami akan memperbesar hub teknologi regional di Jakarta menjadi 50 orang.” jelas dia. 

“Semua ini untuk mendukung visi kami dalam memanfaatkan teknologi secara penuh untuk meningkatkan pengalaman konsumen, mendorong pertumbuhan secara proaktif dan meningkatkan efisiensi operasional secara signifikan,” tambah Brunier.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya