Uang Beredar di Masyarakat pada April 2021 Tumbuh 11 Persen Dipicu Momen Lebaran

Posisi uang beredar dalam artian luas (M2) pada April 2021 sebesar Rp 6.957,3 triliun atau tumbuh 11,5 persen (yoy)

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Mei 2021, 12:10 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2021, 12:10 WIB
Jasa Penukar Uang Baru di Tangerang Mulai Ramai
Penjual jasa penukaran uang pecahan menunggu konsumen di Jalan Otista Raya di Karawaci, Kota Tangerang, Senin (10/5/2021). Penjual jasa penukaran uang baru musiman tersebut mulai bermunculan menjelang lebaran yang dikenakan tarif jasa sebesar 10 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan uang beredar pada April 2021 tumbuh 11,5 persen (yoy) menjadi Rp 6.957,3 triliun. Angka ini meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 6,9 persen (yoy).

"Posisi uang beredar dalam artian luas (M2) pada April 2021 sebesar Rp 6.957,3 triliun atau tumbuh 11,5 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 6,9 persen (yoy)," kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono dalam keterangan pers, Jakarta, Kamis (27/5/2021).

Erwin mengatakan peningkatan uang beredar tersebut seiring dengan pola musiman di bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri. "Meningkat sesuai pola musiman di bulan Ramadan dan menjelang hari raya Idul Fitri," kata dia.

Lebih lanjut dia menjelaskan, peningkatan tersebut terjadi pada seluruh komponennya yaitu uang beredar sempit (M1), uang kuasi, dan surat berharga selain saham.

Pertumbuhan M1 pada April 2021 sebesar 17,4 persen (yoy). Lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 10,8 persen (yoy). Pertumbuhan uang kuasi juga meningkat, dari sebesar 5,9 persen (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi 9,7 persen (yoy) pada April 2021.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Perbaikan Kredit

FOTO: Akhir Tahun, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat
Karyawan menunjukkan uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 80 poin atau 0,57 persen ke level Rp 14.050 per dolar AS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Berdasarkan faktor yang memengaruhi, akselerasi M2 pada April 2021 terutama dipengaruhi oleh peningkatan aktiva luar negeri bersih, peningkatan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat, serta perbaikan penyaluran kredit.

Pertumbuhan aktiva luar negeri bersih sebesar 10,7 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada Maret 2021 sebesar 7,9 persen (yoy).

Demikian pula pertumbuhan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat yang tercatat sebesar 45 persen (yoy). Lebih tinggi dari capaian bulan sebelumnya sebesar 42 persen (yoy).

Selain itu, kontraksi pertumbuhan kredit membaik. Tercatat sebesar -2,4 persen (yoy) pada April 2021 yang tidak sedalam -3,7 persen (yoy) pada Maret 2021.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya