Hingga Kuartal II 2021, Program Padat Karya Tunai Serap 755.816 Tenaga Kerja

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan telah menyerap 755.816 tenaga kerja dalam program Padat Karya Tunai (PKT)

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 02 Jul 2021, 10:30 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2021, 10:30 WIB
Pekerjaan revitalisasi saluran drainase jalan nasional sepanjang 5.000 Km yang termasuk dalam cakupan program Padat Karya Tunai (PKT). (Dok Kementerian PUPR)
Pekerjaan revitalisasi saluran drainase jalan nasional sepanjang 5.000 Km yang termasuk dalam cakupan program Padat Karya Tunai (PKT). (Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan telah menyerap 755.816 tenaga kerja dalam program Padat Karya Tunai (PKT) hingga kuartal II 2021.

Secara keseluruhan, Kementerian PUPR pada 2021 mengalokasikan anggaran Rp 23,24 triliun untuk program padat karya tunai, dengan target dapat menyerap 1.232.693 tenaga kerja.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, refocusing program tahun anggaran 2021 salah satunya digunakan untuk program PKT, dari semula Rp 12,18 triliun menjadi Rp 23,24 triliun. Ini sesuai arahan Presiden Jokowi untuk memperluas anggaran program padat karya dalam rangka mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dampak Pandemi COVID-19.

"Terdapat 20 kegiatan yang diharapkan dapat menyerap 1,23 juta tenaga kerja untuk mempercepat pemulihan ekonomi, sehingga akan memberikan kontribusi pada program Pemulihan Ekonomi Nasional pasca Pandemi COVID-19," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Jumat (2/7/2021).

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S Atmawidjaja, mengatakan ada 5 program utama untuk mendukung PEN.

Selain Padat Karya Tunai, juga ada dukungan pengembangan pariwisata, ketahanan pangan, dukungan pengembangan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, dan Information and Communication Technologies (ICT) dengan nilai total anggaran PEN sekitar Rp 71 triliun.

"Dari lima program tersebut yang paling besar adalah Padat Karya Tunai dengan anggaran Rp 23,24 triliun dan ketahanan pangan Rp 34,3 triliun. Kemudian pengembangan KIT Batang Rp 9,83 triliun, dukungan pariwisata Rp 3,81 triliun, dan ICT Rp 0,24 triliun," paparnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

20 Kegiatan

Ditjen SDA Percepat Program Padat Karya di Daerah Irigasi Rentang
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengerahkan semua unit organisasi untuk mempercepat program Padat Karya dan Padat Karya Tunai di berbagai sektor pembangunan infrastruktur.

Endra menyampaikan, terdapat 20 kegiatan yang termasuk dalam program Padat Karya Tunai Kementerian PUPR dengan tujuan membuka lapangan kerja seluas-luasnya ke berbagai daerah.

"Pekerjaan PKT ini untuk konstruksi yang tidak membutuhkan dukungan teknologi dan tidak berisiko tinggi. PKT ini memang diperuntukkan untuk membantu masyarakat yang kehilangan pekerjaan sehingga mengurangi angka pengangguran," ujarnya.

Berdasarkan data hingga saat ini progres realisasi program Padat Karya Tunai sekitar 47,1 persen. Sedangkan dari sisi penyerapan tenaga kerja sudah sebesar 61 persen, yakni dari target 1,23 juta orang sudah 755.816 tenaga kerja yang terserap.

"Memang kita pacu sesuai dengan perintah Presiden pada saat rapat kabinet dan rapat kabinet terbatas. Karena itu, targetnya harus kita percepat," tegas Endra.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya