Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memberikan akses berinvestasi yang setara bagi pelaku Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) dan investor besar. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, investor berbasis UMKM dan koperasi sama mulianya dengan investor besar serta investor asing.
"Saya ingin menggarisbawahi, investasi jangan hanya dilihat sebagai investor besar. Pemerintah juga memberikan akses setara kepada golongan UMKM dan koperasi," katanya, Jakarta, Selasa (13/7/2021).
Baca Juga
"Investor berbasis UMKM dan koperasi sama mulianya dengan investor besar, investor asing. Sama-sama memberikan kesempatan kerja kepada rakyat Indonesia. sama-sama berperan memajukan perekonomian bangsa," tambahnya.
Advertisement
Berbagai kemudahan bagi UMKM juga diharapkan dapat menumbuhkan UMKM lokal agar dapat berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan besar untuk menciptakan pemerataan, kemandirian ekonomi, dan mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Pemerintah juga telah membentuk satgas percepatan investasi melalui Keputusan Presiden 11/2021 yang bertugas untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh pelaku usaha, serta mendorong kerja sama investor besar dengan UMKM.
"Undang-undang Cipta Kerja juga mengamanatkan hilirisasi industri, transformasi ekonomi melalui hilirisasi industri dibutuhkan untuk meningkatkan nilai tambah, mengurangi impor, meningkatkan ekspor, dan membuka lapangan kerja lebih banyak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi menuju Indonesia maju," tandasnya.
Â
Anggun P. Situmorang
Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pasar Modal RI Perlu Cara Baru Dongkrak Jumlah Investor
Sebelumnya, Direktur Utama PT MNC Sekuritas Susy Meilina menilai pasar modal perlu memikirkan cara baru untuk menambah jumlah investor. Hal ini mengingat investor kripto tumbuh lebih cepat ketimbang saham.
Susy mengatakan, generasi milenial dekat dengan sesuatu hal baru di tengah dunia bergerak makin cepat. Salah satu produk yang menarik perhatian generasi milenial itu berkaitan dengan kripto. Susy menuturkan, ada salah satu pelajaran diambil dari kripto mengenai kemudahan sehingga mendongkrak investor kripto dengan cepat.
"Investor (kripto-red) cepat banget naik sudah 5 juta. Investor pasar modal 5,6 juta itu setelah 40 tahun, itu pun sebagian besar investor reksa dana. Pasar modal perlu memikirkan cara pembaharuan supaya investor cepat naik, agar tak kalah dengan produk investasi lain," kata dia, saat diskusi virtual, Senin (12/7/2021).
Sementara itu, Direktur Ekuator Swarna Investama, Hans Kwee menuturkan, kripto bukan termasuk mata uang karena tidak diakui berbagai bank sentral sebagai alat pembayaran. Ia mengatakan, kripto itu sebagai komoditas.
"Sebagai komoditas, tetapi teman-teman harus hati-hati lihat fundamental value-nya, sangat sulit dihitung, tidak punya fundamental value ketika tidak bisa jadi alat pembayaran," kata dia.
Advertisement