Pandemi Hancurkan Target Investasi Rp 900 Triliun Jokowi? Ini Kata Menteri Bahlil

Menteri Bahlil tetap konsisten dengan target realisasi investasi Rp 900 triliun seperti arahan Presiden Jokowi.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 27 Jul 2021, 14:36 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2021, 13:40 WIB
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meluncurkan Pusat Komando Operasi dan Pengawalan Investasi, Senin (23/3/2020). (Athika/Liputan6.com)
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meluncurkan Pusat Komando Operasi dan Pengawalan Investasi, Senin (23/3/2020). (Athika/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi pada kuartal II 2021 yang sebesar Rp 223 triliun. Dengan raihan itu, total investasi di sepanjang semester I 2021 telah mencapai Rp 442,8 triliun.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menjelaskan, capaian realisasi investasi di semester I tahun ini sudah mencapai 49,2 persen dari target investasi Rp 900 triliun yang ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Namun, Bahlil mengakui, pihaknya harus menghadapi kuartal ketiga yang sangat sulit akibat adanya perpanjangan PPKM level 4 hingga awal Agustus nanti. Oleh karenanya, ia berdoa agar pandemi Covid-19 bisa segera berakhir, atau setidaknya mendekati situasi sebelum masa PPKM Darurat.

"Untuk hapus Covid-19 sama sekali itu enggak, tapi di kisaran (kasus harian) 10 ribu ke bawah lah agar lebih stabil. Supaya teman-teman investor bisa mengakselerasi apa yang jadi tujuan mereka," ujar dia dalam sesi teleconference, Selasa (27/7/2021).

Di sisi lain, Bahlil menyatakan, dirinya tetap konsisten dengan target realisasi investasi Rp 900 triliun arahan Presiden Jokowi. Dia tak mengelak jika kondisi saat ini tidak menyenangkan, tapi itu justru jadi tantangan.

"Saya terbiasa lahir, berproses dengan tantangan. Tapi dengan tantangan itu maka harus ada inovasi strategi untuk bagaimana kita mensiasati," ungkap Bahlil.

Dalam kerangka ini, dia berusaha agar realisasi investasi di kuartal III 2021 tidak terlalu jeblok. Oleh karenanya dia berdoa agar masa PPKM bisa selesai di awal Agustus. Itu diiringi dengan kasus harian Covid-19 dan tingkat kesembuhan yang juga semakin membaik.

"Kami melakukan man to man marking strateginya, kedua kami melakukan pendekatan, dan ketiga adalah kita turun membantu. Andaikan pun ada perubahan, nanti kita di kuartal keempat kita akan evaluasi. Kalau sekarang belum ada evaluasi," paparnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Apindo Minta Pemerintah Tak Kendor Tarik Investasi Meski Pandemi

(Foto: Ilustrasi dolar AS, investasi, uang. Dok Unsplash/Pepi Stojanovski)
(Foto: Ilustrasi dolar AS, investasi, uang. Dok Unsplash/Pepi Stojanovski)

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Apindo Agung Pambudi mengapresiasi langkah agresif pemerintah khususnya Kemenves dalam mendatangkan investasi kala pandemi kini. Menurutnya, mendatangkan investasi memang jadi salah satu hal yang mendesak dalam kondisi seperti ini.

“Kemenves memang harus agresif untuk menarik investasi untuk penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan nilai tambah ekonomi agar dapat bangkit dari keterpurukan akibat pandemi,” ungkapnya, Rabu (21/7/2021).

Implementasi UU Cipta Kerja dinilai Agung juga menjadi poin krusial dalam pertumbuhan ekonomi nasional dari aspek realisasi investasi. Sementara terkait pandemi, Agung menilai upaya vaksinasi untuk menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) jadi hal yang utama. Sinergi dua hal ini yang disebut Agung merupakan kunci untuk akselerasi ekonomi dalam kondisi pandemi.

“Investasi yang masuk saat ini akan butuh waktu direalisasikan, misalnya dalam hal administrasi, infrastruktur, dan kelembagaanya. Sehingga harapannya saat pandemi bisa diatasi dengan program vaksin yang akan ada tambahan aktivitas eknoomi riil setelahnya,” jelas Agung.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya