Ini Hikmah Pandemi Covid-19 ala Bos Bank Indonesia

Hikmah pandemi Covid-19 salah satunya mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Sep 2021, 12:20 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2021, 12:20 WIB
Rapat Dewan Gubernur BI Memutuskan Kenaikan Suku Bunga Acuan
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo saat jumpa pers di Gedung BI, Jakarta, Jumat (29/06). Pada Rapat Dewan Gubernur BI suku bunga Deposit Facility (DF) juga naik 50 bps menjadi 4,50%, (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran pandemi Covid-19 tak meluluh membawa dampak buruk bagi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Sebab, ada hikmah yang bisa dipetik oleh pemerintah selaku pembuat kebijakan.

Hal tersebut seperti diungkapkan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. Menurut dia, hikmah yang dimaksud ialah pentingnya mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan di Indonesia. Hal ini demi menjaga kelestarian lingkungan dan sumber daya alam di masa depan.

"Saya sadar, ketika melihat langit cerah berwarna biru. Pesan dari pandemi adalah pentingnya mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan untuk kita, properti, inklusi, dan juga masa depan," ucapnya dalam acara Konferensi Internasional Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan ke-15, Kamis (2/9).

Meskipun demikian, dia tak memungkiri, jika kehadiran pandemi Covid-19 juga menimbulkan persoalan besar terkait ekonomi yang harus segera dicarikan solusi.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ketahanan

BI Tahan Suku Bunga Acuan 6 Persen
Gubernur BI Perry Warjiyo memberikan penjelasan kepada wartawan di Jakarta, Kamis (20/6/2019). RDG Bank Indonesia 19-20 Juni 2019 memutuskan untuk mempertahankan BI7DRR sebesar 6,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Khususnya mengenai ketahanan atau resilience setelah terganggunya aktivitas ekonomi akibat meningkatnya penyebaran virus Covid-19 di berbagai wilayah.

"Jadi, kita terus mengeluarkan berbagai kebijakan baik fiskal maupun moneter uang akomodatif. Termasuk juga mendorong pelaksanaan vaksinasi untuk (ekonomi) kita lebih kuat," tukasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya