Jaringan Kereta Api Makasar-Parepare Ditarget Kelar Mei 2022

Di Sulawesi, telah terbangun jalur kereta api sepanjang 45 kilometer sebagai bagian dari trans Sulawesi.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 05 Okt 2021, 20:54 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2021, 20:54 WIB
(Foto: Dok Kementerian Perhubungan)
Kementerian Perhubungan terus menggenjot penyelesaian pembangunan jalur Kereta Api (KA) Trans Sulawesi (Foto: Dok Kementerian Perhubungan)

Liputan6.com, Jakarta Pembangunan jaringan kereta api di Sulawesi rute Makassar ke Parepare masih dalam proses. Ditargetkan proyek ini kelar dan beroperasi pada Mei 2022.

Ini diungkapkan Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan, Danto Restyawan. Nantinya pada rute kereta ini akan dilalui kereta penumpang dan barang.

"Direncanakan Mei 2022 selesai dibangun dan bisa segera dioperasikan," jelas dia pada acara 'Peran BUMN Perkeretaapian dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Pariwisata Daerah' yang digelar secara daring pada Selasa (5/10/2021).

Adapun di Sulawesi, telah terbangun jalur kereta api sepanjang 45 kilometer sebagai bagian dari Trans Sulawesi.

Ke depan pengembangan akan terus dilakukan secara bertahap. "Tapi secara perlahan ini akan kami terus kembangkan sampai ke bandara Makassar," tambahnya.

Selain itu, ada juga rencana pengembangan jaringan KA menuju KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional).

Pengembangan jaringan KA di KSPN itu mencakup Danau Toba, Borobudur, Sanur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.

 


Pengembangan Jaringan KA di KSPN Borobudur

KA Trans Sulawesi
PT Len Industri (Persero) tengah menyelesaikan pembangunan sistem persinyalan dan telekomunikasi jalur kereta api Mandalle-Palanro dan Mandai-Mandalle Lintas Makassar-Parepare sepanjang total 102,4 km. (Humas Len Industri)

Danto mengatakan bahwa telah dilakukan Studi Kelayakan dan Studi Investigasi Rancangan Dasar Jalur KA menuju KSPN Borobudur pada tahun 2018.

Sementara itu, Review Studi Kelayakan dan Penetapan Trase KA menuju Borobudur dilakukan pada 2020-2021.

"Tahun depan (2022) akan mulai proses pengadaan lahan, kemudian pelaksanaan konstruksi pada 2024 mendatang," ungkap Danto.

Dia mengatakan jika pengadaan lahan dan konstruksi ini bisa diselesaikan bila pemerintah pusat memiliki anggaran. Sebab saat ini sebagian besar anggaran diberikan untuk penanganan COVID-19.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya