Liputan6.com, Jakarta Realisasi penggunaan APBN tahun 2021 sampai bulan September mencapai Rp 1.806,8 triliun.
Penyerapan APBN ini menurun 1,9 persen dibandingkan tahun lalu yang mengalami lonjakan karena pertama kalinya menghadapi pandemi Covid-19.
Baca Juga
"Sampai Septembe, APBN kita baik, realisasi belanja negara R 1.806,8 triliun, menurun dari tahun lalu karena mengalami lonjakan besar," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers APBN KiTa, Jakarta, Senin (25/10/2021).
Advertisement
Meski begitu, Sri Mulyani mengatakan komposisi belanja pemerintah pusat melalui kementerian/lembaga mengalami kenaikan yakni 16,1 persen.
Penggunaan belanja pemerintah digunakan untuk belanja modal yang sampai pada September 2021 mencapai Rp 118,7 triliun. Mengalami kenaikan 62,2 persen dari tahun 2020 sebesar Rp 73,2 triliun.
Belanja barang modal ini dugunakan pemerintah untuk proyek infrastruktur dasar/konektivitas, peralatan. Lalu belanja barang untuk aksinasi,klaim perawatan pasien Covid-19, dan bantuan produktif. Termasuk juga untuk penyaluran program bantuan sosial pemerintah.
Kemudian belanja non kementerian/lembaga meningkat 8,3 persen dari tahun lalu. Anggaran ini digunakan untuk pembayaran manfaat pensiun dan THR pensiun, subsidi energi dan pupuk dan program pra kerja.
Transfer Daerah dan Dana Desa mengalami penurunan 14 persen karena beberapa pemerintah daerah belum memenuhi atau belum menyampaikan laporan starat salur.
"Beberapa Pemda belum memenuhi atau belum menyamaikan laporan sebagau syarat salur," kata Sri Mulyani.
Â
Pembiayaan Investasi
Sementara itu, pembiayaan investasi megalami pertumbuhan hingga 172 persen.
Penggunaan dana ini digunakan untuk inestasi pada LMAN untuk mendung proyek strategis nasional, dukungan perumahan, pembangunan RS darurat, pinjaman PEN Daerah dan kerja sama pembangunan internasional.
Sri Mulyani mengatakan penggunaan APBN tahun 2021 masih banyak digunakan untuk penanganan Covid-19. Dia mengklaim pemerintah telah berhasil dalam penanganan dari sisi kesehatan dan memulihkan kembali perekonomian nasional secara bertahap.
Tercermin dari penggunaan dana PEN sampai 22 Oktober 2021 sebesar 58,3 persen dari pagu anggaran RP 744,77 triliun.
"Kerja keras APBN ini buat penanganan covid yang cukup berhasil dan kita berhasil memulihkan ekonomi secara bertahap," kata dia mengakhiri.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement