Liputan6.com, Jakarta - Thomas Tull merupakan seorang pengusaha miliarder, dan produser film Amerika. Atau dia lebih dikenal sebagai pendiri dan mantan ketua dan CEO Legendary Entertainment, yang ikut memproduksi banyak film laris Hollywood termasuk "Jurassic World," "The Hangover" dan "The Dark Knight."
Dia menjual perusahaan itu pada 2016 seharga USD 3,5 miliar. Dia juga pendiri Tulco LLC, sebuah perusahaan induk investasi yang berinvestasi di artificial intelligence atau kecerdasan buatan.
Namun tidak banyak yang mengetahui, kalau Thomas Tull memulai usahanya membuka binatu dan bengkel mobil di kota asalnya di Endwell, New York sebelum menghasilkan kekayaannya, membeli dan menjual beberapa kantor pajak dan akuntansi di akhir tahun 90-an.
Advertisement
Dia dibesarkan oleh seorang ibu tunggal dan miskin. Selain itu, Tull memiliki dua adik perempuan. Untuk membantu ibunya, Tull remaja saat itu bersedia bekerja serabutan seperti menyekop salju, memotong rumput, dan lainnya.
Beranjak dewasa diumur 20 tahunan, dirinya berpikir untuk memiliki usaha sendiri. Dirinya tidak ingin bekerja untuk orang lain lagi. Memang itu tantangan yang harus dijalani, karena dia tidak ingin melewatkan mimpinya.
“Sejak usia muda, saya tahu bahwa saya tidak ingin bekerja untuk orang lain. Mungkin akan menjadi buruk bagi orang itu jika saya melakukannya. Saya ingin memiliki kendali atas nasib saya dan menguji ide-ide dan teori bisnis saya,” kata Tull kepada CNBC Make It, dikutip Liputan6.com, Selasa (23/11/2021).
Bisnis pertama Tull adalah pusat perbaikan mobil. Namun, seiring berjalannya waktu usahanya tersebut bangkrut. Tidak berhenti disitu, akhirnya Tull beralih usaha membuka binatu atau tempat laundry.
Tull mengatakan dia selalu ingin menjadi pengusaha karena dia ingin melihat apakah idenya akan berhasil. “Merupakan perasaan yang kuat untuk memiliki ide dan menyaksikannya menjadi hidup,” ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, kini Tull sukses sebagai produser film di Amerika, sekaligus menjadi pengusaha Tulco LLC dibidang artificial intelligence atau kecerdasan buatan terkait investasi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Punya Kekayaan Rp 42 triliun
Berdasarkan data Forbes, kini Tull memiliki kekayaan sekitar USD 2,9 miliar atau Rp 42 triliun (1 USD = Rp 14,499).
Tentu kesuksesannya itu tidak datang begitu saja, ternyata ada pengaruh dari Miliarder Warren Buffett yang mampu mengubah pemikirannya.
“Saya memiliki hak istimewa untuk menghabiskan beberapa jam dengan Warren Buffett mungkin dua tahun yang lalu. Saya sedang menjelaskan sesuatu yang kami lakukan di perusahaan saya, Tulco, dan saya katakan kami mencoba untuk menjadi pintar tentang hal itu,” ujarnya.
Dalam obrolannya, Buffet menyela Tull dan berkata, “Charlie dan saya selalu mengambil pandangan sebaliknya. Kami berkata kepada diri kami sendiri, 'Hal bodoh apa yang bisa Anda lakukan di sini?'” kata Buffet kepada Tull.
Dari obrolannya tersebut, Tull menangkap maksud yang disampaikan Buffet, yakni penting untuk mengenal diri sendiri, dan memahami apa yang benar-benar kita kuasai dan cita-citakan, kemudian wujudkanlah menjadi inovasi.
“Saya menghabiskan banyak waktu membaca subjek yang berbeda, mendengarkan podcast dan mengekspos diri saya pada ide-ide lain, seperti membaca argumen dan artikel yang tidak saya setujui. Saya pikir bisa menerima sudut pandang orang lain yang tidak Anda setujui adalah hal yang penting,” pungkasnya.
Advertisement