Inflasi Jadi Momok Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi

Indonesia tengah berada dalam masa pemulihan ekonomi. Hanya saja, ada beberapa hal yang disebut menjadi penghambat.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Nov 2021, 18:45 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2021, 18:45 WIB
Rapat Kerja
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/6/2019). Pemerintah bersama Komisi XI DPR RI kembali melakukan pembahasan mengenai asumsi dasar makro dalam RAPBN 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Indonesia tengah berada dalam masa pemulihan ekonomi. Hanya saja, ada beberapa hal yang disebut menjadi penghambat. Apa itu?

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan yang menjadi penghambat pemulihan ekonomi global pasca pandemi Covid-19 yakni inflasi.

"Dan ini akan menjadi tantangan yang nyata," ungkapnya dalam Konferensi Pers APBN KiTa, Jakarta, Kamis (25/11/2021).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyatakan, permasalahan terkait inflasi sendiri saat ini lumrah dijumpai di negara-negara maju. Salah satunya Amerika Serikat (AS).

Bahkan, catatan inflasi yang terjadi di negeri Paman Sam tersebut mencapai 6,2 persen. Ini merupakan rekor tertinggi sejak 30 tahun terakhir.

"Ini akan menjadi tantangan yang nyata bagi Jerome Powell (Gubernur The Fed) yang baru saja ditunjuk Presiden Joe Biden. Bagaimana langkah-langkahnya untuk menjinakkan kembali inflasi di Amerika Serikat tanpa menyebabkan pelemahan ekonomi di Amerika dan guncangan terhadap dunia," terangnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Terus Dipantau

Mengenal Konsep Inflasi dalam Ekonomi
Ilustrasi Konsep Inflasi Credit: pexels.com/pixabay

Selain di negara maju Amerika, dampak inflasi juga terasa di sejumlah negara. Antara lain disebabkan oleh meroketnya harga sejumlah komoditas pangan penting.

Untuk itu, Sri Mulyani terus memantau tren inflasi terhadap Indonesia. Upaya ini dimaksudkan agar dampak buruk dari inflasi tidak menghambat proses pemulihan ekonomi nasional.

"Kita juga harus hati-hati terhadap tren harga pangan dunia. Meskipun untuk Indonesia dengn kondisi curah hujan yang cukup teratur, di mana dalam dua tahun terakhir kita melihat beras mengalami produksi cukup baik dan konsisten," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya