Menkop Teten: 16,4 Juta UMKM Sudah Terintegrasi Pasar Digital

Pemerintah mendorong UMKM untuk bertransformasi ke digital

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Nov 2021, 13:10 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2021, 13:10 WIB
Digitalisasi untuk UMKM kuliner
Digitalisasi untuk UMKM kuliner (Liputan6.com/Anugerah Ayu).

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah mendorong UMKM untuk bertransformasi ke digital. Hal ini diyakini, dengan cara itu, UMKM akan mudah bangkit dari badai pandemi Covid-19.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), Teten Masduki mencatat sudah ada 16,4 juta UMKM yang telah terintegrasi dengan pasar digital. Angka ini naik 105 persen dibandingkan periode tahun lalu.

"Saat ini ada 16,4 juta atau naik 105 persen UMKM yang terhubung ke digital," kata Teten dalam launching Etalase Digital Produk UMKM Ber-SNI, Jakarta, Selasa (30/11/2021).

Maraknya UMKM yang masuk pasar digital akan memudahkan pemerintah untuk mendorongnya masuk ke rantai pasok global. Sehingga diperlukan standarisasi produk dengan memberikan sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI).

"SNI ini program utama kita untuk mendorong UMKM jadi bagian dari rantai pasok industri," kata Teten Masduki.

Langkah tersebut diambil karena survei yang dilakukan tahun 2018 lalu menunjukkan tantangan besar UMKM terletak pada daya saing produk. Produk UMKM Indonesia masih kalah dengan Singapura, Malaysia dan Thailand.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Butuh Pengembangan

Bobby Nasution: Pekan Kuliner Kondang Ajarkan UMKM Melek Digitalisasi
Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution di Pekan Kuliner Kondang (PKK) Jumat (19/11/2021) malam.

Maka dibutuhkan pengembangan, misalnya pada pengemasan produk agar bisa mendapatkan sertifikasi. Adanya sertifikasi ini juga bisa meningkatkan harga jual produk. Untuk itu sertifikasi SNI sangat berperan dan posisinya makin strategis.

"Disini peran SNI akan makin strategis," kata dia.

Selain itu selama pandemi Covid-19, dibutuhkan juga ragam inovasi dari pemerintah. Semisal dari kebijakan yang bisa mendorong agar produk-produk dalam negeri bisa tembus ke pasar global.

Salah satu ya dengan aplikasi digital dan investasi berupa pelatihan kepada para pelaku usaha. Pelatihan berbasis teknologi seperti website bisnis yang terintegrasi dapat memberikan kesempatan bermitra dengan sesama pengusaha atau konsumen.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya