Darmawan Prasodjo Sebut PLN Tak Akan Produksi Mobil Listrik?

PLN memastikan akan mendukung pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia

oleh Arief Rahman H diperbarui 06 Des 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 06 Des 2021, 21:00 WIB
PT PLN (Persero) melakukan uji jalan mobil listrik untuk membuktikan penghematan yang bisa didapat masyarakat. Ternyata memakai mobil listrik selain penuh hemat juga tidak bising. (Dok PLN)
PT PLN (Persero) melakukan uji jalan mobil listrik untuk membuktikan penghematan yang bisa didapat masyarakat. Ternyata memakai mobil listrik selain penuh hemat juga tidak bising. (Dok PLN)

Liputan6.com, Jakarta Guna mengakselerasi pemanfaatan energi baru terbarukan, pemerintah mendorong penggunaan kendaraan listrik. Di sisi lain ada dorongan untuk memproduksi kendaraan listrik sendiri dari tanah air.

Diketahui, pemerintah telah memulai pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik beberapa waktu lalu guna menunjang penggunaan motor dan mobil listrik.

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan pihaknya akan memfokuskan pada kompetensi yang dimiliki.

"Kami sendiri power and utility, kami perusahaan listrik. Jadi kami fokus ke kompetensi kami," kata dia kepada wartawan, Senin (6/12/2021).

Dengan begitu, pihaknya akan memfasilitasi agar terjadi perkembangan dari value chain mobil listrik di Indonesia.

"Kami memfasilitasi agar seluruh value chain dari mobil listrik ini bisa berkembang secara sehat di Indonesia," katanya.

Mendukung tujuannya itu, Darmawan menyebut akan membuka ruang untuk kolaborasi dengan berbagai pihak.

"Kami kolabofasi dengan siapapun," ujar Darmawan Prasodjo.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Atasi Oversupply

PLN Siapkan Stasiun Pengisian Listrik di 4 Kota
Pemilik mobil listrik mengetap kartu sebelum melakukan pengisian daya listrik di SPLU di Jakarta, Rabu (29/10/2019). PLN secara serentak meresmikan SPKLU yang tersebar di empat kota, yakni Tangerang, Bali Selatan, Jakarta, dan Bandung dengan tarif sekitar Rp 1640/k. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Darmawan menyebutkan sesuai arahan Menteri BUMN Erick Thohir yang menyoroti terkait bagaimana mengatasi over supply yang dimiliki oleh PLN. Ia menyebut, caranya dengan meningkatkan demand atau permintaan.

“Ini dilakukan secara holistik, Pak Presiden juga sudah lontarkan ini dalam pertemuan d Istana Bogor, kemudian juga di-reinforce dari arahan Pak Menteri BUMN juga bahwa akan ada penggunaan listrik yaitu dengan kompor induksi,” katanya.

Selain itu, dengan adanya penggunaan mobil listrik serta adanya upaya electrifying agriculture yang menjadi alternatif di bidang agro.

“Yaitu mengubah penggunaan BBM di agriculture menjadi menggunakan dari listrik kemudian kami juga ada captive power yaitu banyak sekali sektor industri yang tadinya menggunakan pembangkit sendiri ternyata sekarang sudah beralih menggunakan listrik dari PLN,” katanya.

Khusus terkait dengan penggunaan mobil listrik, Darmawan menilai saat ini memang terkait minyak masih banyak yang berbasis pada impor. Maka, ia mendapatkan arahan untuk menekan energi berbasis impor dan mengandalkan kekuatan energ domestik yakni listrik.

“Baik itu masih berbasis gas atau berbasis batubara, memang menggunakan energi yang berbasis pada domestik,” katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya