Varian Omicron Masuk RI, Pengusaha Minta Pemerintah Tak Tarik Rem Darurat

Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang meminta pemerintah tidak kembali menarik rem darurat

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Des 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 18 Des 2021, 19:00 WIB
Percepatan BLT untuk PKL
Suasana Pedagang Kaki Lima di kebayoran lama, Jakarta, Selasa (21/9/2021). Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dampak PPKM pemerintah mempercepat penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk Pedagang Kaki Lima (PKL). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah memastikan Covid-19 varian omicron sudah masuk ke Indonesia. Masuknya varian baru ini membuat sejumlah pengusaha mulai was-was.

Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang meminta pemerintah tidak kembali menarik rem darurat atau PPKM ketat atas terdeteksinya varian Omicron di Indonesia.

Sebab, penerapan PPKM ketat itu diyakini akan membuat ekonomi Indonesia kembali terpuruk. Menyusul, terbatasnya aktivitas ekonomi masyarakat selama kebijakan pengetatan pembatasan sosial itu berlangsung.

"Dengan masuknya varian Omicron ke Indonesia, kita harap Pemerintah tidak menarik rem dan menerapkan PPKM ketat yang tentu akan membuat ekonomi kita kembali terpuruk," ujarnya saat dihubungi Merdeka.com, Jakarta, Sabtu (18/12/2021).

Terlebih, lanjut Sarman, tren pemulihan ekonomi di Indonesia terus menunjukkan tajinya dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan, diprediksi mengalami peningkatan selama perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

"Ibaratnya ekonomi kita baru mulai merangkak. Pengusaha baru 2 bulan mulai bergairah," tekannya.

Sarman pun mengusulkan, ketimbang memberlakukan PPKM ketat lebih baik pemerintah dianjurkan untuk memperketat protokol kesehatan. Usulan tersebut juga berlaku bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk terus disiplin protokol kesehatan guna mengantisipasi risiko terpapar varian baru virus corona tersebut.

"Jadi, memang pengusaha sangat berharap agar Pemerintah dgn dukungan seluruh elemen masyarakat dapat bersama-sama melakukan antisipasi. Ini agar varian (Omicron) tidak berkembang di Indonesia," tukasnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Varian Omicron

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas "Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)" di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (22/11/2021). (Dok Sekretariat Kabinet RI)

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengonfirmasi 1 kasus mutasi varian Omicron di Indonesia. Kasus ini berasal dari pekerja pembersih di rumah sakit Wisma Atlet.

"Tadi malam ada terdeteksi seorang pasien, N, terkonfirmasi Omicron," ucap Budi dalam konferensi pers virtual dikutip melalui akun Youtube Kementerian Kesehatan RI, Kamis (16/12).

Kronologi konfirmasi kasus berawal saat pihak rumah sakit darurat Wisma Atlet melakukan tes PCR terhadap 3 orang pekerja pembersih area rumah sakit, pada Rabu 8 Desember 2021. Pada Jumat 10 Desember, hasil tes ketiga orang tersebut positif Covid-19.

Di saat itu juga, Kementerian Kesehatan mengirim tiga sample positif Covid-19 ke Litbangkes untuk dilakukan uji whole genome sequencing (WGS). Hasil uji berdasarkan WGS baru keluar pada Rabu 15 Desember.

Budi mengatakan, ketiga pasien dalam kondisi sehat dan tanpa gejala.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya