Susun Business Outlook 2022, PLN Bersiap Hadapi Tren Transisi Energi

Pendekatan yang digunakan dalam Business Outlook PLN 2022, merupakan upaya dalam menyusun strategi untuk menghadapi peningkatan persaingan usaha ketenagalistrikan.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 01 Jan 2022, 21:30 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2022, 21:30 WIB
PT PLN (Persero) adalah BUMN kelistrikan yang terus berkomitmen dan berinovasi menjalankan misi besar menerangi dan menggerakkan negeri. (Dok PLN)
PT PLN (Persero) adalah BUMN kelistrikan yang terus berkomitmen dan berinovasi menjalankan misi besar menerangi dan menggerakkan negeri. (Dok PLN)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) telah menyusun Business Outlook PLN Tahun 2022. Penyusunan ini dengan pertimbangan konsumsi listrik yang diperkirakan meningkat signifikan di 2022 seiring dengan pemulihan ekonomi.

Penyusunan Business Outlook PLN 2022 dilakukan dengan pendekatan kajian mega analysis, analisis makro, analisis mikro, serta perilaku konsumen.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, pendekatan yang digunakan dalam Business Outlook PLN 2022, merupakan upaya dalam menyusun strategi untuk menghadapi peningkatan persaingan usaha ketenagalistrikan.

"Dari sisi Mega Analysis kami melihat ada tiga faktor, yakni Energy Trend Outlook, Technology Trend Outlook, dan Lifestyle Trend Outlook," ujar Darmawan Prasodjo dalam keterangan tertulis, Sabtu (1/1/2022).

Di tengah tren transisi energi, ada kecenderungan pengusahan untuk mengikuti penggunaan energi berkelanjutan. Hal ini dapat menjadi peluang PLN mengoptimalkan gelombang tren ini.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Green Economy

PT PLN (Persero) adalah BUMN kelistrikan yang terus berkomitmen dan berinovasi menjalankan misi besar menerangi dan menggerakkan negeri. (Dok PLN)
PT PLN (Persero) adalah BUMN kelistrikan yang terus berkomitmen dan berinovasi menjalankan misi besar menerangi dan menggerakkan negeri. (Dok PLN)

Darmawan mengatakan, PLN memiliki sejumlah produk berbasis green economy seperti PLTS Atap, Renewable Energy Certificate (REC), Konversi PLTD ke EBT, Captive Acquisition dan Lelang EBT Bundle.

Adapun, dari sisi Technology Trend Outlook, terdapat tiga peluang utama terkait teknologi yang terjadi di skala global maupun nasional yang PLN dapat tangkap serta optimalkan, yakni Electric Vehicle, Electrifying Agriculture dan Electrifying Marine.

"Apabila kita bicara Lifestyle Trend Outlook, ternyata pandemi juga memengaruhi konsumen dalam menggunakan perangkat elektronik yang yang dapat menunjang gaya hidup di rumah maupun hobi baru. Sementara dari sisi industri, Di tengah mulai menggeliatnya aktivitas masyarakat dan ekonomi yang kembali bangkit, Kebutuhan listrik pada segmen ini diprediksikan akan meningkat," ujarnya.

 


Analisis Mikro

PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi mempercepat pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 Kilovolt (kV) Kendari – Andoolo – Kasipute. Dok PLN
PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi mempercepat pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 Kilovolt (kV) Kendari – Andoolo – Kasipute. Dok PLN

Sementara itu, dari sisi analisis mikro. PLN juga memperhatikan adanya proyeksi bisnis, kebijakan, perilaku konsumen, tarif listrik, dan proyeksi kebutuhan industri.

Darmawan mengatakan, dari sisi Business Outlook, tampak fenomena segmen-segmen baru, melalui pergeseran gaya hidup, perilaku dan preferensi Masyarakat dalam berkegiatan menjadi berbasis digital akibat pandemi.

"Hal ini dapat memunculkan segmen yang dapat dioptimalkan untuk meningkatkan pendapatan, baik in kWh maupun Beyond kWh," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya