Liputan6.com, Jakarta Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari, mengatakan, insentif yang telah dikucurkan kepada peserta Kartu Prakerja dari Jawa Timur sebesar Rp2,6 triliun, diyakini dapat membantu ekonomi rumah tangga penerima manfaat.
Selain itu juga mampu memperkuat ketahanan pangan, dan menciptakan multiplier effect terhadap perekonomian daerah,
Baca Juga
“Menariknya lagi, sebanyak 76 persen penerima dari Jawa Timur menggunakan insentif untuk modal usaha, seperti Maylinda, Huda, dan Nuriyah,” kata Denni, dalam acara temu alumni program kartu Prakerja di Surabaya, Kamis (13/1/2022).
Advertisement
Data Manajemen Program Kartu Prakerja mencatat Pelatihan Penjualan dan Pemasaran (Digital Marketing), seperti Bisnis Online Shop, Menjadi YouTuber Profesional, dan Strategi Marketing Bisnis menjadi pelatihan yang paling digemari peserta Program Kartu Prakerja di Jawa Timur
“Sebanyak 98 persen Penerima Kartu Prakerja di Jawa Timur menganggap program ini meningkatkan kompetensi dan pengetahuan, keterampilan, serta soft-skill. Selain itu, 96 persen peserta menganggap Program Kartu Prakerja mendorong kewirausahaan,” jelasnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Selanjutnya
Adapun dari 1.070.706 penerima Program Kartu Prakerja di Jawa Timur selama dua tahun pertama pelaksanaan program ini. Dari 22 gelombang pada 2020-2021, Jawa Timur menjadi daerah penerima Program Kartu Prakerja terbesar kedua di Indonesia.
Hasil Survei Evaluasi juga menyebutkan, 77,6 persen peserta mengaku Program Kartu Prakerja tepat sasaran dan akan melampirkan sertifikat pelatihan Kartu Prakerja saat melamar kerja.
Temu Alumni Program Kartu Prakerja di Surabaya juga dihadiri Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Wakil Ketua DPR RI Lodewijk Paulus, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak.
Kemudian juga dihadiri, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto, serta Deputi IV Kemenko Perekonomian yang juga Ketua Tim Pelaksana Komite Cipta Kerja Rudy Salahuddin.
Advertisement