BI: Inflasi Indonesia 2022 Bakal Naik, tapi Bisa Dikendalikan

Bank Indonesia optimis laju inflasi di 2022 masih bisa dikendalikan, meski diakui akan ada lonjakan.

oleh Tira Santia diperbarui 26 Jan 2022, 12:20 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2022, 12:20 WIB
Mengenal Konsep Inflasi dalam Ekonomi
Ilustrasi Konsep Inflasi Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2022 bisa mencapai kisaran 4,7 persen hingga 5,4 persen.

Hal itu disampaikan dalam peluncuran Laporan Transparansi dan Akuntabilitas Bank Indonesia 2021, Rabu (26/1/2022).

“Pertumbuhan ekonomi (2022) insyaallah akan lebih baik 4,7 sampai 5,4 persen, inflasi memang akan naik tapi dapat dikendalikan sesuai sasaran 3 persen  +- 1 persen,” kata Perry.

Disisi lain, untuk nilai tukar memang akan menjadi tekanan tahun ini. Kendati begitu, Bank Indonesia berkomitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar berkoordinasi dengan kementerian keuangan.

Perry juga memprediksi, kredit perbankan akan naik diangka 7 persen hingga 9 persen. Namun, hal itu dipengaruhi oleh beberapa persyaratan, yakni vaksinasi, pembukaan sektor ekonomi, stimulus fiskal dan moneter, pembiayaan hingga reformasi sektor riil serta sektor keuangan.

“Kawan-kawan perbankan Mari kita tingkatkan pembiayaan dan kredit kepada perbankan.  Prediksi kami bisa sampai 7 sampai 9 persen, bahkan bisa lebih tinggi,” ujarnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kolaborasi

Ilustrasi Bank Indonesia (2)
Ilustrasi Bank Indonesia

Sementara itu, BI juga akan berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM dalam mendorong inklusi ekonomi di sektor UMKM.

Untuk itu Bank Indonesia terus berkomitmen bersama pemerintah, KSSK, dan berbagai pihak memperkuat sinergi untuk pemulihan ekonomi.

“Insyallah Tahun 2022 akan lebih, mari kita optimis, mari kita bersinergi. Kebijakan moneter memang akan kami lebih arahkan untuk stabilitas, menjaga inflasi dan tentu saja stabilitas nilai tukar karena adanya tekanan global,” ujarnya.

Disamping itu, ada 4 kebijakan lain dari BI yang akan terus dorong bersinergi dengan pemerintah untuk mendorong pemulihan ekonomi, diantaranya makroprudensial, sistem pembayaran pasar, Ekonomi keuangan dan hijau, dan juga kebijakan internasional.

“Mari kita bangkitkan optimisme di Tahun 2022 akan lebih baik marilah kita terus bersinergi untuk bersama menangkap ekonomi kita segera pulih menuju Indonesia maju,” pungkas Perry.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya