Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan pemeliharaan/preservasi 11 ruas jalan nasional sepanjang 515,77 km di Kabupaten Murung Raya dan Barito Utara, Kalimantan Tengah.
Wakil Menteri (Wamen) PUPR John Wempi Wetipo dalam tinjauannya ke Barito Utara dan Puruk Cahu, menyatakan komitmen untuk meningkatkan kualitas jalan.
Baca Juga
Itu nantinya akan meningkatkan aksesibilitas serta konektivitas untuk memberikan kelancaran, keselamatan, keamanan, juga kenyamanan perjalanan pengendara antar Kabupaten Barito Utara dan Kabupaten Murung Raya.
Advertisement
"Saya sudah lihat dan lalui beberapa titik jalan nasional yang rusak. Saat ini sudah dalam penanganan oleh Kementerian PUPR agar kondisi jalan kembali mulus," kata Wempi dalam keterangan tertulis, Jumat (11/2/2022).
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Tengah Kementerian PUPR Hardy Pangihutan Siahaan mengatakan, total pekerjaan pemeliharaan 11 ruas jalan nasional tersebut sebesar Rp 406,2 miliar.
"Saat ini semua pekerjaannya sudah terkontrak dan segera dimulai pelaksanaan fisiknya di tahun 2022 ini," terangnya.
Dikatakan Hardy, 11 ruas tersebut terdiri dari ruas preservasi Jalan Kuala Kurun-Sei Hanyu-Tumbang Lahung (83,04 km) dengan anggaran Rp 56,78 miliar, preservasi Jalan Tumbang Lahung-Simpang Muara Laung (60,28 km) dengan anggaran Rp 81,14 miliar, dan rehabilitasi longsoran Jalan Kuala Kurun-Sei Hanyu-Tumbang Lahung-Simpang Muara Laung(0,23 km) dengan anggaran Rp 27,88 miliar.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Preservasi Jalan Berikutnya
Selanjutnya, preservasi Jalan Puruk Cahu-Pasar Punjung (41,27km) dengan anggaran Rp 14,65 miliar, preservasi Jalan Pasar Punjung-BTS. Kota Muara Teweh+Jalan Dalam Kota(64,25 km) dengan anggaran Rp 43,4 miliar, serta rehabilitasi Longsoran Jalan Puruk Cahu-Pasar Punjung-Bts.Kota Muara Teweh+Dalam Kota (0,15 km) dengan anggaran Rp 8,37 miliar.
Ruas Puruk Cahu-Pasar Punjung-Batas Kota Muara Teweh merupakan jalan penghubung antara Kabupaten yang menjadi jalur utama dalam mensuplai barang maupun jasa di beberapa wilayah di Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito. Sehingga longsor yang menyebabkan keretakan pada bagian jalan pada 2021 silam mengakibatkan aktivitas pengiriman barang dan jasa menjadi terhambat.
Jalan berikutnya yang dilakukan pemeliharaan pada 2021 adalah Jalan Malawaken-Batas Kota Muara Teweh-Benangin (81,80 km) dengan anggaran Rp 42,71 miliar, Jalan Benangin-Lampeong Batas Provinsi Kaltim (59,14 km) dengan anggaran Rp 96,46 miliar, rehabilitasi longsoran Jalan Benangin-Lampeong-Bts. Kaltim (0,03 km) dengan anggaran Rp 2,49 miliar, preservasi Jalan Batas Kota Muara Teweh-Kandui (54,62 km) dengan anggaran Rp 7,46 miliar, dan preservasi Jalan Kandui-Patas-Ampah (70,96 km) dengan anggaran Rp 24,86 miliar.
Selain pemeliharaan jalan nasional, Kementerian PUPR pada 2020 juga telah menyelesaikan pembangunan Jembatan Gantung Desa Bana-NaruiKabupaten Murung Raya (96 meter) dengan nilai kontrak Rp 3,44 miliar yang dikerjakan kontraktor PT Mutiara Karya Utama.
Advertisement