Siap-Siap, Minyak Goreng Makin Mahal Saat Ramadan Jika Masih Langka

Pedagang pasar tradisional mengaku sejak awal tak meminta aturam harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Mar 2022, 12:00 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2022, 12:00 WIB
FOTO: Kenaikan Harga Minyak Goreng Penyumbang Utama Inflasi
Pedagang menata minyak goreng di sebuah pasar di Kota Tangerang, Banten, Selasa (9/11/2011). Bank Indonesia mengatakan penyumbang utama inflasi November 2021 sampai minggu pertama bulan ini yaitu komoditas minyak goreng yang naik 0,04 persen mom. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Pedagang pasar tradisional mengaku sejak awal tak meminta aturam harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng. Sebaliknya, pedagang meminta stok diperbanyak di pasar-pasar tradisional.

Dengan demikian, dengan asumsi stok membanjiri pasar, harapannya kestabilan harga, dan terjangkaunya harga bisa tercipta.

Di sisi lain, HET dinilai sulit berlaku di pasar rakyat karena ada skema tawar menawar.

"Begitu HET dicabut tentu karena HET sendiri enggak dapat berlaku di pasar. Kita melihat pasar tradisional inikan ada sistem tawar menawar, ada interaksi antara pedagang dan pembeli hingga terjadi kesepakatan harga," kata Sekjen Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Reynaldi Sarijowan saat dihubungi, Jumat (18/3/2022).

"Sejak awal kami menyampaikan per 1 februari bahkan Ikappi mengatakan memang HET ini sulit diimplementasikan tinggal gimana caranya untuk normalisasi ini semua implementasinya seperti apa di lapangan," paparnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Stok Minyak Goreng

Tampak gerai minyak goreng di salah satu ritel di Bogor masih kosong. Liputan6.com/Arief
Tampak gerai minyak goreng di salah satu ritel di Bogor masih kosong. Liputan6.com/Arief

Reynaldi menyebut, alih-alih HET ditetapkan pemerintah, stok minyak goreng perlu diguyur ke pasaran. Apalagi, sebentar lagi masuk bulan ramadan. Biasanya, terjadi kenaikan permintaan yang berimbas juga kepada harga jual.

"Ketika ketersediaannya ada dan bagaimana sekarang solusinya untuk melakukan pendisribusian ke pasar-pasar. Tentu hal ini akan terjadi permintaan yang tinggi mengingat bulan puasa sebentar lagi kurang lebih dua minggu ya, untuk itu kita coba memastikan bahwa minyak goreng ini perlu dibanjiri di pasar-pasar," katanya.

"Kalau tidak harganya terus melonjak menjelang bulan Ramadan," tambahnya.

 

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya