Jalur Kereta Api Garut-Cibatu Peninggalan Kolonial Kini Beroperasi Lagi

KAI kembali mengoperasikan Jalur KA Garut-Cibatu di wilayah Jawa Barat.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 24 Mar 2022, 16:45 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2022, 16:45 WIB
PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan kembali mengoperasikan jalur KA Cibatu-Garut. Jalur ini digunakan terakhir pada 1983 lalu. (Dok KAI)
PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan kembali mengoperasikan jalur KA Cibatu-Garut. Jalur ini digunakan terakhir pada 1983 lalu. (Dok KAI)

Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI kembali mengoperasikan Jalur KA Garut-Cibatu di wilayah Jawa Barat. Acara peresmian dilakukan oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, bersama Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo dan Bupati Garut Rudy Gunawan di Stasiun Garut, Kamis (24/3/2022).

Jalur Garut-Cibatu dibuka pertama kali pada masa Kolonial Belanda di 1889, dan berhenti beroperasi pada 1983. Melihat potensi yang ada, KAI mulai melakukan proses reaktivasi jalur tersebut sejak 2018. Dalam reaktivasi jalur sepanjang 19 km tersebut, juga dioperasikan kembali 3 stasiun yaitu Stasiun Garut, Wanaraja, dan Pasirjengkol.

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo mengungkapkan apresiasinya kepada seluruh pihak. Sehingga reaktivasi jalur kereta api Cibatu-Garut dapat terealisasi.

"Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Menteri Perhubungan, Menteri BUMN, Pemprov Jabar, Pemkab Garut serta kepada seluruh warga Kabupaten Garut atas dukungannya selama ini ke KAI," ujar Didiek pada acara peresmian.

"Saya juga berterima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang terlibat aktif dan antusias dalam mendukung reaktivasi lintas Garut-Cibatu sejak awal, hingga akhirnya pada hari ini kita bersama-sama menjadi bagian dari sejarah pengoperasian kembali jalur Garut-Cibatu," imbuhnya.

Setelah direaktivasi, kini Stasiun Garut memiliki bangunan baru yang menyediakan ruang pelayanan pelanggan, ruang VIP, ruang laktasi, pos kesehatan, ruang keamanan, masjid, toilet difabel, area UMKM, area komersial, ATM, area bermain anak, dan fasilitas lainnya.

KAI juga masih menjaga keaslian gedung Stasiun Garut yang lama sebagai bentuk pelestarian bangunan bersejarah.

Didiek mengatakan, latar belakang dan tujuan dari pengoperasian KA ini untuk menyediakan jasa transportasi kereta api yang terjangkau untuk masyarakat Garut dan sekitarnya yang akan melakukan perjalanan ke luar kota.

Sehingga diharapkan dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat Garut, khususnya dari potensi kebangkitan wisata. Termasuk membantu para pengusaha kecil di sekitar stasiun dalam memasarkan produk lokal mereka dengan kehadiran Pojok UMKM.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Bangunan Permanen

PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan kembali mengoperasikan jalur KA Cibatu-Garut. Jalur ini digunakan terakhir pada 1983 lalu. (Dok KAI)
PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan kembali mengoperasikan jalur KA Cibatu-Garut. Jalur ini digunakan terakhir pada 1983 lalu. (Dok KAI)

Terdapat 1.077 bangunan permanen dan semi permanen di lintas serta 911 KK yang terdampak dari pelaksanaan reaktivasi jalur Garut-Cibatu ini.

"Sebagai bentuk apresiasi, kami juga telah mengabadikan seluruh warga terdampak dari pembangunan ini dalam Prasasti yang terletak pada setiap stasiun KA yang beroperasi sebagai simbol bahwasanya pelaksanaan reaktivasi jalur ini tidak dapat terlaksana dengan baik tanpa peran serta masyarakat Garut yang sudah rela melaksanakan relokasi," tuturnya.

Perseroan juga melakukan penghijauan dan penggunaan energi baru terbarukan pada Stasiun Garut yang baru. Sebelumnya KAI melakukan penanaman 83 batang pohon dan tanaman pada area Stasiun Garut untuk mendukung program BUMN Hijaukan Indonesia.

Total, KAI telah menanam sebanyak 56 ribu pohon di stasiun, kantor, dan berbagai lokasi lainnya di wilayah operasi KAI. Juga telah terpasang pembangkit listrik tenaga surya di Stasiun Garut dengan kapasitas total sebesar 60 kWp.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya