Liputan6.com, Jakarta - Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, mewaspadai adanya perlintasan sebidang kereta api di jalur mudik Lebaran 2022.
"Tatkala musim mudik Lebaran tiba, perlintasan sebidang merupakan salah satu daerah yang rawan terjadi kecelakaan. Utamanya perlintasan sebidang yang tidak dijaga," kata Djoko dalam pesan tertulis, Minggu (10/4/2022).
Baca Juga
"Oleh sebab itu, perlu perhatian serius terhadap perlintasan sebidang tidak dijaga, supaya keselamatan pemudik terjamin," imbuh dia.
Advertisement
Merujuk data PT KAI (Persero) pada 2022, sebanyak 60 persen kecelakaan di perlintasan sebidang merupakan kecelakaan kereta api ditemper orang. Sementara berdasarkan data Korlantas Polri (2021), angka fatalitas akibat kecelakaan lalu lintas di Indonesia rata-rata per tahun mencapai 28 ribu jiwa, setara 3-4 orang meninggal per jam.
Mengutip data lainnya dari PT KAI (2022), Djoko memaparkan, di Jawa Timur yang jadi salah satu destinasi mudik terbanyak, terdapat perlintasan di 1.074 lokasi. Sebanyak 44 lokasi diantaranya berada di jalan nasional, 19 lokasi di jalan provinsi, dan 1.011 lokasi di jalan kabupaten/kota.
"Provinsi Jawa Timur memiliki 19 perlintasan sebidang kereta api di jalan provinsi. Sebanyak 18 telah dilengkapi dengan pintu perlintasan, dan 1 perlintasan akan dipasang palang pintu pada tahun 2022," terangnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Berbagai Risiko
Namun begitu, Djoko tetap memaparkan sejumlah potensi dampak atau risiko dari keberadaan perlintasan sebidang antara lalu lintas jalan vs kereta api. Pertama, perlambatan perjalanan kereta api saat melintasi perlintasan sebidang.
Kedua, hambatan kelancaran lalu lintas jalan dengan adanya penutupan perlintasan sebidang. Lalu, tingginya tingkat kerusakan perkerasan jalan, khususnya pada titik pertemuan antara aspal/beton dengan bagian rel kereta api.
Kemudian, roda kendaraan (sepeda motor) yang sering selip saat melintas di atas rel. Terakhir, potensi kecelakaan bila pengendara kendaraan abai terhadap peraturan.
"Sangat memprihatinkan masih banyaknya kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang. Kampanye keselamatan lalu lintas di jalan raya sangat minim sekali. Terlebih setelah dihilangkannya Direktorat Keselamatan Transportasi Darat di Direktorat Perhubungan Darat tahun 2019," ungkapnya.
"Belum lagi anggaran yang sangat minim di Dinas Perhubungan, karena transportasi bukan kebutuhan dasar, sehingga anggaran untuk keselamatan sering tidak disetujui oleh DPRD setempat," tandas Djoko.
Advertisement
Kemenhub Bakal Tutup 500 Perlintasan Sebidang Sepanjang 2022
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana menindak sejumlah perlintasan sebidang dan perlintasan liar. Alasannya, titik perlintasan ini dianggap membahayakan masyarakat.
Direktur Keselamatan Perkeretaapian Edi Nur Salam menyebut, salah satu upaya yang dijalankan saat ini adalah menutup perlintasan sebidang di Stasiun Senen, Jakarta. Ia pun memberikan sosialisasi kepada warga sekitar terkait tindakannya ini.
“Bagaimanapun, yang kami lakukan ini adalah untuk menyelamatkan nyawa pengguna jalan dan memastikan kereta api dapat melintas dengan selamat,” tegas Edi dalam keterangan resmi, pada Rabu 9 Maret 2022.
Edi menyampaikan bahwa hingga saat ini, sudah kurang lebih 1500 perlintasan yang ditutup oleh DJKA, dan masih ada 500 perlintasan sebidang yang perlu ditutup.
Selain itu, Edi menegaskan bahwa perlintasan liar juga akan menjadi fokus perhatian DJKA dengan menargetkan setidaknya 280 titik perlintasan liar dapat ditutup tahun ini.
Penutupan perlintasan sebidang di sisi selatan Stasiun Pasar Senen ini juga merupakan bagian dari upaya mendukung switch over Stasiun Manggarai Ultimate. Sebab, Stasiun Manggarai Ultimate akan dijadikan stasiun sentral dengan mendapat penambahan jalur untuk melayani rute Bogor Line dan Bekasi Line.
“Hal ini berdampak pada meningkatnya frekuensi perjalanan kereta api termasuk di perlintasan Stasiun Pasar Senen yang akan ditutup ini,” kata dia.
Jalan Alternatif
Edi menuturkan sebelum perlintasan sebidang ditutup secara permanen, akan dilakukan uji coba dan evaluasi mingguan sebagai wadah mencari solusi permasalahan yang muncul terkait rencana penutupan perlintasan sebidang.
Selain itu, Edi juga menyampaikan bahwa DJKA akan terus berkoordinasi dengan jajaran Pemerintah Daerah terkait untuk memastikan pejalan kaki dan pedagang yang membawa gerobak masih bisa melintas melalui jalan alternatif.
Sehingga, penutupan perlintasan sebidang kereta api ini dapat dilakukan dengan memperhatikan dan mengakomodir kebutuhan masyarakat sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
Advertisement