Liputan6.com, Jakarta Indonesia menjadi salah satu negara yang berhasil bangkit dari pandemi Covid-19. Hal ini dilihat dari pemulihan ekonomi RI yang terus berjalan.
Keberhasilan ini, dikatakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno, mengatakan bahwa kini penanganan Covid-19 di Indonesia, membaik.
Baca Juga
“Walhasil, kita kini di tatanan ekonomi baru,” kata dia dalam TOP BUMD Awards 2022, ditulis Jumat (22/4/2022)
Advertisement
Sandiaga Uno menyebutkan, demi mendongkrak ekonomi lagi, dirinya kemudian meminta BUMD se-Indonesia untuk jangan cepat puas diri. “Teruslah inovasi, menaikkan kinerja, dan tancap gas,” kata Menteri Sandiaga Uno.
Di kesempatan yang sama, Kepala BPSDM Kementerian Dalam Negeri RI, Sugeng Hariyono, mengatakan bahwa dunia termasuk RI, berjuang untuk pulih dari Covid-19. Di situ, pemerintah daerah dan BUMD perlu memetakan portofolio usaha. “Petakan, mana yang perlu bertahan, perlu didorong lebih cepat, dan lain-lain,” kata Sugeng.
Membacakan sambutan dari Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian, Sugeng juga mengatakan bahwa untuk memajukan BUMD, perlu langkah integratif dan sinergi.
Sinergi tersebut bisa bagus. Misalnya, kini ada 26 BPD dengan aset Rp796,45 triliun. Kredit disalurkan di Rp473 triliun. “Dengan aset besar tentu BPD bisa dorong ekonomi,” kata dia.
Selanjutnya
Advertisement
BI Pangkas Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Jadi 4,5-5,3 Persen
Bank Indonesia (BI) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi domestik tahun 2022 menjadi 4,5 sampai 5,3 persen. Angka ini sedikit lebih rendah dari proyeksi awal sebesar 4,7 hingga 5,5 persen.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, revisi ini sejalan dengan terhambatnya laju pertumbuhan ekonomi global akibat ketegangan politik antara Rusia dan Ukraina.
"Bank Indonesia merevisi prakiraan pertumbuhan ekonomi global pada 2022 menjadi 3,5 persen dari sebelumnya sebesar 4,4 persen," ujarnya dalam video konferensi Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan BI - April 2022, Selasa (19/4).
Perry menyampaikan, berlanjutnya ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina berdampak pada pelemahan transaksi perdagangan, kenaikan harga komoditas, dan ketidakpastian pasar keuangan global
Akibatnya, tren perbaikan permintaan domestik ke depan juga akan terganggu. Hal ini karena tertahannya volume ekspor maupun kenaikan harga energi dan pangan global.
"Dengan perkembangan tersebut, untuk keseluruhan tahun 2022 Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi akan mencapai 4,5-5,3 persen, lebih rendah dari proyeksi awal sebesar 4,7-5,5 persen," tekannya
Perbaikan Ekonomi
Meski begitu, perbaikan ekonomi domestik diprakirakan tetap berlangsung seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat. Hingga triwulan I 2022, perbaikan ekonomi terus berlanjut didukung oleh peningkatan konsumsi, investasi nonbangunan, dan kinerja ekspor sejalan dengan mobilitas penduduk dan aktivitas ekonomi yang membaik.
Hal ini tercermin dari sejumlah indikator dini pada Maret 2022, seperti penjualan eceran, ekspektasi konsumen, dan PMI manufaktur mengindikasikan terus berlangsungnya pemulihan ekonomi domestik.
Pertumbuhan ekonomi juga ditopang kinerja positif berbagai lapangan usaha, seperti industri pengolahan, perdagangan, transportasi dan pergudangan, serta informasi dan komunikasi.
Secara spasial, perbaikan ekonomi ditopang terutama oleh akselerasi pertumbuhan ekonomi Jawa dan Balinusra, disertai tetap baiknya kinerja ekonomi Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), Sumatera, dan Kalimantan.
Advertisement