Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mempunyai makna tersendiri saat merayakan Idul Adha 2022. Mantan pejabat Bank Dunia tersebut menyatakan bagi dirinya hari raya Idul Adha mempunyai arti berserah diri kepada Tuhan serta berbagi ke sesama.
Dikutip dari laman Instagram pribadinya @smindrawati, Sri Mulyani menjelaskan terkait perayaan Idul Adha tahun ini yang jatuh pada Minggu (10/7/2022).
“Selamat Idul Adha 1443 H Hari Raya Idul Adha yang diperingati umat Islam setiap tahunnya tidak bisa lepas dari keteladanan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Yusuf AS dalam menjalankan perintah Allah SWT. (surat ash-Shaffat ayat 99-111),” tulis Sri Mulyani.
Advertisement
Sri Mulyani menyebut, pada perayaan ini umat Islam menyembelih hewan kurban untuk dibagikan kepada masyarakat, yang diniatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan ridha-Nya sekaligus wujud kepedulian kepada lingkungan/masyarakat.
Menurutnya, meskipun masih dalam kondisi pandemi covid-19, momen idul adha bisa menjadi momen untuk mengeratkan tali persaudaraan dan menolong sesama, karena hal tersebut sangat dibutuhkan dalam membangun serta memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
“Dalam kondisi pelik di tengah multi krisis saat ini, Mari jadikan momen Idul Adha untuk semakin mengeratkan tali persaudaraan dan bahu membahu untuk berbagi dan menolong sesama karena semangat tersebut sangat dibutuhkan untuk menjalankan amanah dan tanggung jawab memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Indonesia yang berkeadilan,” ucap Menkeu.
“Semoga amaliyah kita diridhoi dan diterima Allah SWT serta membawa berkah dan kebaikan bagi umat manusia,” pungkasnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pesan Idul Adha Raja Salman: Semoga Allah Terima Haji Semua Jemaah
Raja Arab Saudi yang kerap disapa Raja Salman bin Abdulaziz mengucapkan selamat Idul Adha kepada umat Islam di seluruh dunia, pada Sabtu (9/7/2022). Demikian menurut laporan resmi Saudi Press Agency (SPA).
Dalam sebuah pidato di televisi pemerintah Arab Saudi, Raja Salman mencatat bahwa Kerajaan telah mampu meningkatkan jumlah jemaah haji tahun ini menjadi total satu juta – dari dalam dan luar negeri – karena upaya positif yang dilakukan dalam menangani pandemi COVID-19.
Mengutip Arab News, disebutkan bahwa Raja Salman mengatakan bahwa tindakan pencegahan masih diperhitungkan untuk memastikan keselamatan jemaah.
Raja berdoa kepada Allah untuk menerima haji semua jemaah dan memuji upaya semua orang yang terlibat dalam memfasilitasi ibadah tahunan tersebut.
"Saya berdoa semoga Allah menerima ibadah haji semua orang yang melakukan ritual tahun ini," kata Raja Salman di hari pertama Idul Adha seperti dimuat Al Arabiya.
“Mengikuti keadaan luar biasa (karena pandemi Virus Corona), jemaah haji dapat melakukan haji berkat Allah dan berkat upaya besar-besaran para pekerja di semua sektor di Kerajaan," katanya.
Para jemaah kembali ke Mina pada hari Sabtu setelah hari yang emosional di dataran Arafat, melakukan sholat dan memohon kepada Allah. Mereka akan terus melakukan ritual haji 2022 selama beberapa hari ke depan, termasuk ritual rajam setan di kompleks Jamrat.
Advertisement
Peningkatan Jumlah Jemaah Haji Sejak Pandemi COVID-19 Melanda
Haji dianggap sebagai pertemuan keagamaan terbesar di dunia, dengan sekitar 2,5 juta orang melakukan ritual ibadah tahunan tersebut pada tahun 2019.
Namun, karena COVID-19, Kerajaan telah mengurangi secara tajam jumlah jemaah yang diizinkan untuk melakukan ritual tersebut.
Raja Salman mencatat bahwa Arab Saudi meningkatkan jumlah jemaah haji 2022 yang diizinkan untuk berpartisipasi menjadi satu juta -- dari dalam dan luar Kerajaan-- menyusul keberhasilan pihak berwenang dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Haji 2022, tahun ini adalah pertama kalinya jumlah jemaah mencapai satu juta sejak pandemi COVID-19.
Sebelumnya pada tahun 2020 ketika COVID-19 membuat seluruh aktivitas planet terhenti, Kerajaan hanya mengizinkan 1.000 jemamah terpilih untuk melakukan haji. Setahun setelahnya pada 2021, jumlahnya dinaikkan menjadi 60.000 jemaah dengan syarat telah vaksinasi COVID-19 dosis lengkap.