Erick Thohir Tunjuk Charles Sitorus Jadi Komisaris PLN

Menteri BUMN Erick Thohir mengangkat Charles Sitorus sebagai Dewan Komisaris PLN. Hal itu diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT PLN (Persero).

oleh Arief Rahman H diperbarui 22 Jul 2022, 20:49 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2022, 20:40 WIB
Kantor Pusat PLN
Kantor Pusat PLN

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir mengangkat Charles Sitorus sebagai Dewan Komisaris PLN. Hal itu diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT PLN (Persero).

Sebagai dasar hukum, keputusan tersebut tertuang dalam Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor SK-154 MBU 07 2022 pada 22 Juli 2022.

Charles Sitorus sebelumnya menjabat sebagai Direktur Bisnis Jaringan dan Layanan Keuangan PT Pos Indonesia, serta pernah berkarier di sejumlah perusahaan seperti PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, PD Pembangunan Sarana Jaya, dan berbagai perusahaan telekomunikasi.

RUPS PLN tersebut juga memberhentikan dengan hormat Heru Winarko sebagai Komisaris PLN.

“Keluarga Besar PLN mengucapkan selamat bertugas dan akan mendukung penuh Charles Sitorus sebagai Komisaris Independen PLN serta menyampaikan terima kasih atas dedikasi yang telah diberikan oleh Heru Winarko,” ujar Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo.

Pergantian Dewan Komisaris tentu menjadi bagian dari upaya peningkatan kinerja perusahaan. PLN terus berkomitmen untuk melakukan transformasi guna memberikan pelayanan yang terbaik dan prima bagi seluruh pelanggan di Tanah Air.

 

 

Susunan Komisaris Baru PLN

Kantor Pusat PLN
Kantor Pusat PLN

Dengan perubahan di atas maka susunan Dewan Komisaris PLN sebagai berikut:

1. Amien Sunaryadi – Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen

2. Suahasil Nazara – Wakil Komisaris Utama

3. Mohamad Ikhsan – Komisaris

4. Rida Mulyana – Komisaris

5. Dudy Purwagandhi – Komisaris

6. Eko Sulistyo – Komisaris

7. Tedi Bharata – Komisaris

8. Susiwijono Moegiarso – Komisaris

9. Alex Iskandar Munaf – Komisaris Independen

10. Charles Sitorus – Komisaris Independen

PLN Sukses Konversi 1.000 Kompor LPG ke Kompor Induksi

PT PLN (Persero) sukses merealisasikan pilot project konversi kompor LPG ke kompor induksi di Surakarta.
PT PLN (Persero) sukses merealisasikan pilot project konversi kompor LPG ke kompor induksi di Surakarta.

PT PLN (Persero) sukses merealisasikan pilot project konversi kompor LPG ke kompor induksi di Surakarta. Sebanyak 1.000 kompor LPG punya masyarakat berhasil dikonversi ke kompor induksi.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan konversi kompor ini dilakukan PLN untuk bisa menekan ketergantungan impor LPG yang tiap tahunnya terus bengkak. Menyasar masyarakat kelas menengah ke bawah yang biasanya mengkonsumsi LPG bersubsidi, dengan langkah konversi ini PLN sekaligus membantu pemerintah dalam mengurangi beban subsidi di APBN.

"Konversi kompor ini sudah menjadi amanat Presiden RI Joko Widodo. Melalui langkah ini bisa menghemat APBN dan memperbaiki neraca keuangan negara," ujar Darmawan.

Darmawan mengatakan, pilot project konversi kompor yang dijalankan PLN di Solo ini menyasar 1.018 pelanggan, yang terdiri dari 542 pelanggan sesuai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), 458 pelanggan Non DTKS dan 18 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“Seluruh pelanggan yang tergabung dalam Keluarga Penerima Manfaat (KPM) ini telah mendapatkan bantuan berupa kompor induksi beserta alat masaknya dan mereka juga diedukasi oleh petugas kami terkait cara menggunakannya. Kami berharap masyarakat dapat menggunakan kompor induksi ini untuk memasak dengan lebih nyaman dan lebih cepat,” ujar Darmawan.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu mengapresiasi langkah cepat PLN dalam merealisasikan konversi kompor LPG ke kompor induksi ini. Ia menilai, program ini merupakan wujud kontribusi PLN dalam menjalankan program pemerintah untuk mengurangi impor gas LPG.

"Kita harus turut mendukung dan mensukseskan program pemerintah konversi kompor LPG ke kompor induksi. Karena dengan ini PLN turut ambil bagian dalam peralihan penggunaan energi impor menjadi energi dalam negeri dengan mengurangi impor gas LPG," ujar Jisman.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya