Perluas Pasar Asuransi Jiwa, Sun Life-CIMB Niaga Sasar Generasi Produktif

Hanya 37 persen masyarakat Indonesia yang memiliki tabungan untuk hidup lebih dari 6 bulan ke depan.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Okt 2022, 19:39 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2022, 19:37 WIB
Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)
Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life Indonesia) melalui kerja sama bancassurance dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) kini memperluas jangkauan produknya dengan menghadirkan Sun Proteksi Jiwa (Si Jiwa) bagi nasabah CIMB Niaga.

Sun Proteksi Jiwa dapat dimanfaatkan sebagai pengganti penghasilan atau dana warisan jika terjadi risiko pada kepala keluarga sehingga kelangsungan hidup keluarga yang ditinggalkan tetap terpenuhi dan tujuan finansial keluarga di masa mendatang tetap tercapai.

"Pengelolaan keuangan yang baik dan solusi perlindungan yang tepat memegang peranan penting dalam mencapai kemapanan finansial seumur hidup dan harus dimulai sedini mungkin. Hal tersebut yang mendorong kami untuk memperluas akses distribusi terhadap Sun Proteksi Jiwa, salah satu produk asuransi jiwa tradisional unggulan kami, bagi nasabah CIMB Niaga melalui kerja sama bancassurance," kata Chief Distribution Officer Sun Life Indonesia Danning Wikanti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (3/10/2022).

"Menyasar generasi produktif yang mayoritas menjadi tulang punggung ekonomi keluarga, Sun Proteksi Jiwa merupakan pilihan tepat untuk memenuhi kebutuhan perlindungan jiwa jangka panjang sehingga risiko di masa depan yang dapat mengganggu perencanaan keuangan keluarga dapat diantisipasi sedini mungkin," lanjutnya.

Berdasarkan data yang dilansir dari Badan Pusat Statistik, bahwa hanya 37 persen masyarakat Indonesia yang memiliki tabungan untuk hidup lebih dari 6 bulan ke depan. Selain itu, menurut penelitian dari WHO, 6 dari 10 orang Indonesia rentan terkena penyakit kritis dalam usia produktif karena pola hidup dan makan yang tidak sehat.

Hal ini makin diperparah dengan fakta bahwa 60 persen keluarga Indonesia yang ditinggal oleh kepala keluarga mengalami masalah keuangan akibat hilangnya tulang punggung keluarga.

Sun Proteksi Jiwa menawarkan beragam keunggulan yang dapat dinikmati oleh nasabah CIMB Niaga di antaranya premi terjangkau dengan proteksi hingga miliaran rupiah, pilihan masa perlindungan yang disesuaikan dengan tahapan kehidupan masing-masing individu, dimulai dari 1 tahun, 10 tahun hingga 20 tahun, produk yang dilengkapi dengan asuransi tambahan yang mencakupi penyakit kritis karena memberikan perlindungan terhadap hal tersebut di usia produktif merupakan sebuah kebutuhan di masa transisi pasca pandemi yang penuh ketidakpastian ini.

"Melalui kehadiran Sun Proteksi Jiwa di CIMB Niaga, kami berharap nasabah CIMB Niaga, khususnya, dapat memulai perencanaan keuangannya dengan lebih maksimal dan mengambil manfaat dari ketenangan batin dan pikiran dalam menghadapi masa depan yang penuh risiko. Saatnya memulai proteksi diri sedini mungkin, agar lebih siap menghadapi hari esok yang penuh dengan ketidakpastian,” tutur Danning.

 

Akses Layanan Asuransi

20160217-Ilustrasi Asuransi-iStockphoto
Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)

Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Noviady Wahyudi menyatakan, sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia CIMB Niaga senantiasa memastikan agar nasabah mendapatkan akses terhadap produk dan layanan terbaik.

“Melalui kemitraan bersama Sun Life Indonesia, kami menawarkan solusi perlindungan yang tepat untuk nasabah sekaligus sebagai manifestasi produk yang didasari semangat Anda#YangUtama. CIMB Niaga bersama Sun Life Indonesia akan terus berinovasi untuk menghadirkan rangkaian perlindungan dan solusi keuangan komprehensif bagi seluruh nasabah. Kemitraan ini diharapkan dapat membuka wawasan lebih luas mengenai pentingnya memiliki asuransi jiwa dan pengelolaan keuangan yang mumpuni saat ini,” ujar Noviady.

Sementara itu, Elin Waty, Presiden Direktur Sun Life Indonesia menjelaskan, Sun Life berkomitmen dalam membantu jutaan keluarga Indonesia untuk mencapai kemapanan finansial serta menjalani hidup yang lebih sehat.

Sun Proteksi Jiwa membawa berbagai manfaat produk di antaranya, manfaat Meninggal Dunia di mana 100 persen Uang Pertanggungan jika Tertanggung Meninggal Dunia sebelum tanggal berakhir Polis, manfaat Penebusan Polis di mana penanggung akan membayarkan manfaat penebusan Polis apabila Pemilik Polis melakukan penebusan Polis dengan persentase dari total Premi dasar yang telah dibayarkan. Manfaat ini hanya tersedia untuk Masa Asuransi 10 tahun dan 20 tahun.

Kemduian asuransi Tambahan yang dapat ditambahkan sesuai kebutuhan, yaitu Sun Critical Care dan Sun Critical Care Plus.

 

Heboh Hacker Bjorka, Awas Potensi Kebocoran Data di Industri Asuransi

ilustrasi asuransi jiwa
ilustrasi asuransi jiwa (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewanti-wanti bahaya kebocoran data di industri keuangan non bank (IKNB) termasuk industri asuransi. Menyusul fenomena data pribadi yang bocor beberapa waktu belakangan khususnya terkait peretasan hakcer Bjorka.

Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Nonbank (IKNB) OJK Ogi Prastomiyono mengungkap adanya potensi serangan siber ke industri asuransi. Ini seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih.

"Di perusahaan besar pun berpotensi juga terjadi seperti itu. Kita untuk asuransi dan sebagainya kita antisipasi, untuk IKNB untuk tidak terjadi di industri IKNB," ujarnya dalam konferensi pers di Gedung OJK, Wisma Mulia 2, Jakarta, Selasa (13/9/2022).

Menurutnya, perihal perlindungan data menjadi pasal yany serius. Apalagi dengan database lembaga negara yang belakangan kedapatan dibobol oleh peretas.

Dengan demikian, ia mengingatkan pada industri yang berada dibawah pengawasan OJK untuk ikut berhati-hati.

"Memang masalah security itu menjadi perhatian. Tentunya kami juga akan menyampaikan kepada para industri jasa keuangan non bank yang kami awasi," tuturnya.

Terpisah, Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) mengakui sistem keamanan teknologi dan informasi di Indonesia masih terbilang belum cukup kuat.

Menurut Kepala BSSN Hinsa Siburian, hal tersebut sejalan dengan masyarakat Indonesia yang baru mulai memanfaatkan teknologi secara masif pada saat pandemi Covid-19.

"Kita tidak boleh langsung beranggapan kami ini kuat, karena kita tahu banyak kerentanan. Pemerintah tentu juga menyadari. kita semua pun seluruh bangsa indonesia itu menyadari, kita baru masuk, kira-kira setelah covid ini semakin masif ya, itu era digital. Itu merubah paradigma sebenarnya," kata dia di Kantor BSSN, Sawangan, Depok, Selasa (13/9/2022).

Kendati begitu Hinsa menyampaikan bahwa pihaknya tengah melakukan percepatan dalam keamanan siber. Meskipun dalam setiap perkembangan teknologi selalu ada hal yang baru sehingga menjadi celah bagi seseorang melakukan tindak pidana teknologi.

"BSSN mengejar terutama soal keamanan ya. Jadi memang kita berharap, perkembangan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi itu paralel, dan sejajar dengan ancaman yang akan timbul," jelas Hinca.

Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya