Liputan6.com, Jakarta Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir atau Boy Thohir mengungkap peran Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Salah satunya perannya untuk melanggengkan kerja sama antara Adaro dan perusahaan asal China.
Kakak dari Erick Thohir itu mengisahkan dalam acara Peluncuran dan Bincang Buku bertajuk 'Luhut' yang ditulis Noorca M. Massardi. Bahkan, Luhut disebut sebagai sosok pemimpin yang komplit.
"Jadi saya belajar banyak dari pak Luhut, on the last 5-6 tahun, kita ada kerja sama dengan perusahaan Tiongkok, Pak Luhut bimbing saya," ujarnya, di Hotel Dharmawangsa, Jumat (7/10/2022).
Advertisement
Salah satu yang jadi peranan adalah Luhut meminta Boy Thohir untuk mengutamakan kepentingan nasional. Termasuk dalam kerja sama dengan perusahaan skala besar.
Boy mengungkap kalau Luhut meminta pihaknya untuk melakukan negosiasi soal porsi kerja sama, bahkan dengan perusahaan besar asal China.
"Luhut utamakan kepentingan nasional, dan saya alami sendiri, saya ditelpon, Jona, Pandu, beliau bilang, 'Boy waktu kita nego Tiongkok, kamu harus firm bahwa kita bukan republik banana', Kita bukan republik banana kita negara besar yang kita hadapi kan pengusaha luar biasa besar," kata dia.
"Kedua, belajar banyak juga, waktu negosiasi perusahaan Tiongkok ini karena size besar mereka anggap perusahan Indonesia kalau dicompare itu kecil, jangan mau kalah, nego dulu. Istilahnya kita harus karena memang usaha kamu di indonesia, minta mayoritas jangan mau kamu kecil," tambah Boy.
Percaya Anak Muda
Lebih lanjut, dia mengungkap Luhut merupakan sosok yang memberi perhatian kepada anak muda. Bahkan tidak segan memberikan kepercayaan.
"Kedua, betul-betul pak Luhut selalu beri kepercayaan kepada kita-kita yang muda-muda. Itu kehebatan pak Luhut, tim yang komplit, saya sependapat pak luhut, dia hebat karena timnya hebat," kata dia.
Hal ini termasuk cara Luhut menunjuk staf-staf yang mendampinginya. Beberapa orang yang ditunjuk Luhut adalah anak muda yang berperan dalam mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia.
Advertisement
Tak Mau Jadi Presiden
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendengar kalau dia cukup populer. Meski begitu, ia tak ingin maju ke ranah politik, apalagi jadi Presiden.
Hal ini diungkapkannya dalam peluncuran dan bincang buku 'Luhut', sebuah Biografi Luhut Binsar Pandjaitan yang ditulis Noorca M. Massardi.
Popularitasnya diakuinya didorong oleh sejumlah pihak, seperti timnya yang membantu ia dalam menangani Covid-19 di Indonesia. Darisana, ia mengaku disebut-sebut sebagai tokoh populer.
"Terima kasih pada mereka yang telah bantu saya dalam banyak hal, sehingga katanya saya populer. Tapi, untung saya nggak mau jadi (calon) presiden atau calon wakil presiden," ungkapnya di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Jumat (7/10/2022).
"Jadi saya boleh ngomong bebas," tambahnya.
Jadi Tentara
Pada kesempatan ini, dia juga mengisahkan bagian-bagian terbaik dalam hidupnya. Diketahui, Menko Luhut merupakan jebolan TNI, dia juga pernah menjabat dan turut ikut melakukan resktrukturisasi di tubuh Kopassus.
Menurutnya, selama menjadi tentara itulah yang jadi bagian terbaik hidupnya.
"'Mana yang paling bahagia di dalam hidup kamu?' Saya tetap jawab waktu saya Tentara," ujarnya tegas.
"Waktu saya jadi kopassus, waktu saya di gultor. Itu yang saya paling nikmati dimana saya ikut jadi bagian dari pak Sintong (Sintong Panjaitan) mereorganisasi kopassus," bebernya.
Advertisement