Indonesia Incar Peringkat Pertama Klaster Industri Halal Dunia di 2023

Perkembangan industri halal di Indonesia terus melesat.

oleh Tira Santia diperbarui 07 Okt 2022, 18:45 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2022, 18:45 WIB
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas melaunching Program 10 Juta Produk Bersertifikat Halal pada Tahun 2022. (Dok. Kemenag)
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas melaunching Program 10 Juta Produk Bersertifikat Halal pada Tahun 2022. (Dok. Kemenag)

Liputan6.com, Jakarta Perkembangan industri halal di Indonesia terus melesat. Berbagai produk mulai dari fesyen, makanan, hingga minuman mulai menjadikan lebel halal sebuah kewajiban.

Atas dasar itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebut industri halal berkontribusi pada pemulihan ekonomi Indonesia pascapandemi.

"Pengalaman baik ini kami harap dapat menginspirasi dunia untuk bangkit bersama setelah pandemi," ujar Menag Yaqut, Jumat (7/10/2022).

Ini menurut Menag menjadi kontribusi berharga Indonesia bagi industri halal dunia. Menag juga menyampaikan, Wakil Presiden RI sudah menegaskan bahwa Indonesia bertekad menjadi produsen halal terbesar di dunia tahun 2024.

"Saya berharap, Mr. Rafiudin Shikoh, Peneliti dari Dinar Standar, yang hadir dalam acara ini, dapat menyaksikan secara langsung pengalaman Indonesia pulih dari pandemi, salah satunya karena kontribusi industri halal," ujar Gus Men sapaan akrabnya.

"Kami berharap tahun 2023, Indonesia bisa menempati peringkat pertama dalam klaster industri makanan dan minuman halal," imbuhnya.

 

Gelaran Tahunan

Halal Park Senayan
Pengunjung melihat produk UMKM dari Rumah Kreatif BUMN (RKB) binaan BNI saat Launching Halal Park di Senayan Jakarta, Selasa (16/4). Halal Park yang akan bertransformasi menjadi Halal Distrik didesain menjadi ekosistem bagi pelaku industri gaya hidup halal di Tanah Air. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

The 4th IHD, merupakan gelaran tahunan yang diselenggarakan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag didukung Bank Indonesia (BI).

Kegiatan yang diselenggarakan secara hybrid ini merupakan bagian dari rangkaian International Sharia Economic Festival (ISEF) ke-9 tahun 2022.

Tahun ini, IHD yang sudah diselenggarakan keempat kalinya ini mengangkat tema "Halal Economy Recovery” dengan sub tema “Accelerating halal certification for supporting economic recovery".

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan, tema ini diambil untuk mendukung posisi Indonesia sebagai presidensi G-20 dengan tagline: “Recover Together, Recover Stronger”. Di dalam negeri, tema ini menggema kuat terutama saat Indonesia memperingati HUT ke 77 tahun 2022 dengan tema “Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat” (Recover Faster, Rise Stronger).

"Kami berharap tema IHD keempat ini dapat menjadi inspirasi bagi dunia bagaimana Indonesia pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat dari pandemi sehingga termasuk salah satu negara yang sudah pulih kembali ke posisi seperti sebelum pandemi," ujar Menag.

 

Diikuti 500 Peserta

Halal Park Senayan
Pengunjung memasuki Rumah Kreatif BUMN (RKB) binaan BNI saat Launching Halal Park di Senayan Jakarta, Selasa (16/4). Halal Park yang akan bertransformasi menjadi Halal Distrik diharapkan menjadi tempat bagi para pelaku di industri halal untuk mengembangkan ide kreatifnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menag berharap, kegiatan yang diikuti lebih dari 500 peserta dari dalam dan luar negeri ini dapat memberikan dampak besar bagi perkembangan industri halal.

"Akhirnya, kami mengucapkan selamat mengikuti diskusi ini semoga semakin memperkuat kita dalam meneruskan perjuangan pulih dari pandemi serta menjaga kedamaian di dunia," tutup Menag.

Senada dengan Menag, Aqil berharap gelaran ini dapat memberikan dampak luas bagi kemajuan industri halal nasional dan global. "Ini akan menjadi ruang kita bersama untuk merumuskan bagaimana membangkitkan industri halal di Indonesia maupun global,” ujar Aqil Irham.

The 4th IHD dibagi dalam empat sesi, yaitu: Halal Industry in Indonesia - The Hidden Blessing During Pandemic, Global Halal Update, Surviving The Pandemic Countries Experience, dan Global Halal Industry-Future Perspective.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya