Tak Lagi Rugi, Bank Jago Cetak Laba Bersih Rp 36,48 Miliar

Bank Jago mencatatkan laba bersih selama 8 bulan sebesar Rp 36,48 miliar, berbanding terbalik dengan rugi bersih yang tercatat di periode yang sama tahun sebelumnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Okt 2022, 21:16 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2022, 21:16 WIB
Ilustrasi Bank
Ilustrasi Bank

Liputan6.com, Jakarta Bank Jago mencatatkan laba bersih selama 8 bulan sebesar Rp36,48 miliar, berbanding terbalik dengan rugi bersih yang tercatat di periode yang sama tahun sebelumnya. Hal tersebut berdasarkan laporan bulanan Agustus 2022.

Bank Jago mampu meraih pendapatan bunga Rp947,81 miliar hanya dalam 8 bulan, meningkat 238 persen secara year on year. Pendapatan bunga ini didukung oleh peningkatan kredit sebesar 133 persen menjadi Rp7,44 triliun.

Sementara itu, beban bunga tercatat hanya Rp88,77 miliar, naik 172 persen dibandingkan setahun lalu. Dengan demikian pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) tercatat menembus 859,04 miliar, naik hampir 25 persen dibandingkan setahun lalu.

Rendahnya biaya dana karena Bank Jago mampu meningkatkan dana murah pada produk tabungan dan giro (current account saving account). Keduanya memiliki portofolio Rp5,1 triliun dan mendominasi sekitar 69 persen dari dana pihak ketiga (DPK). Total DPK tercatat Rp7,33 triliun, meningkat 288 persen dibandingkan setahun lalu.

Dari sisi nilai saham, PT Bank Jago Tbk (ARTO) melesat 12,76 persen dengan volume transaksi sangat besar pada perdagangan Rabu (19/10/2022). Rally saham ARTO dalam 2 hari terakhir hampir menutup penurunan yang terjadi dalam sepekan.

Analis MNC Sekuritas Tirta Widi Gilang Citradi mengatakan kenaikan harga sama Bank Jago dalam 2 hari terakhir dipengaruhi 2 hal. Pertama, harga saham sudah turun dalam dan kedua ada faktor pada fundamental perusahaan.

"Kenaikan harga terjadi sebelum laporan keuangan diumumkan. Market punya ekspektasi besar terhadap kinerja keuangan Bank Jago," ujarnya dalam keterangan tertullis di Jakarta, Rabu (19/10/2022).

Menurutnya, investor akan lebih selektif dalam memilih saham bank digital yang semuanya tergolong growth company. Mereka akan melihat pada business model, kekuatan modal, dan kemampuan pertumbuhan baik dari sisi nasabah aktif, transaksi, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran kredit.

"Bank Jago itu paling menarik karena memiliki ekosistem yang kuat dan modal yang kuat untuk menopang pertumbuhan. Bila dapat dioptimalkan maka prospek bank ini sebagai growth company sangat besar," ujarnya.

Pasalnya, Bank Jago memiliki ekosistem utama Grup GoTo, yang memiliki berbagai lini bisnis, terutama Gojek, GoTo Financial, dan Tokopedia. Emiten ini juga rutin memperluas ekosistemnya, seperti BFI Finance, Home Credit, Kredit Pintar hingga Carsome yang merupakan marketplace jual beli mobil bekas.

 

 

 


Saham ARTO

Bank Jago dikembangkan sebagai bank berbasis teknologi untuk nasabah segmen pasar Ritel, Usaha Kecil dan Menengah,  serta Mass Market. (Dok Bank Jago)
Bank Jago dikembangkan sebagai bank berbasis teknologi untuk nasabah segmen pasar Ritel, Usaha Kecil dan Menengah, serta Mass Market. (Dok Bank Jago)

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham ARTO langsung loncat ke Rp4.950 pada pembukaan perdagangan hari ini. Saham ini kemudian rally ke area Rp5.125, namun sempat diguyur kembali ke area Rp4.980.

Dengan volume beli yang besar, saham ini terus bangkit dan melanjutkan kenaikan hingga ditutup pada level Rp5.525 pada akhir perdagangan, naik 12,76 persen dibandingkan kemarin Rp4.900.

ARTO masuk dalam 10 besar jajaran top gainers di BEI hari ini. Dalam 2 hari hingga akhir sesi 1, saham Bank Jago telah melesat 15,29 persen.

Selama perdagangan, ada 70,21 juta saham diperjualbelikan dengan nilai transaksi Rp373,05 miliar. Dengan nilai ini, maka ARTO duduk di urutan keempat nilai transaksi terbesar pada hari ini.

Sementara itu, investor asing tercatat masih mengakumulasi saham ARTO dengan nilai beli bersih (net foreign buy) Rp45,45 miliar. Investor banyak mengakumulasi saham ARTO melalui JP Morgan Sekuritas, Trimegah Sekuritas, dan UBS Sekuritas Indonesia. Sejak awal tahun, investor asing menambah kepemilikan di ARTO dengan net foreign buy Rp2,81 triliun.


Bank Jago Bakal Perkuat Kolaborasi Melalui Beragam Ekosistem

PT Bank Jago Tbk melakukan edukasi pengelolaan keuangan kepada komunitas pesepeda  ibu kota dalam acara #KumpulJagoan pada Jumat, 16 September 2022 lalu.
PT Bank Jago Tbk melakukan edukasi pengelolaan keuangan kepada komunitas pesepeda ibu kota dalam acara #KumpulJagoan pada Jumat, 16 September 2022 lalu.

PT Bank Jago Tbk (ARTO) telah menggelar Public Expose 2022 pada Rabu (14/9/2022) sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas kepada publik, termasuk para pemegang saham. 

Dalam paparan publik yang digelar secara virtual, manajemen Bank Jago memaparkan kinerja keuangan semester satu 2022 dan rencana perusahaan ke depan. Pada tahun ini Bank Jago fokus mengembangkan kolaborasi dengan sejumlah ekosistem, baik dengan multifinance, financial technology, serta lembaga keuangan digital lainnya.

 Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar, mengatakan kolaborasi menjadi kata kunci bagi Bank Jago untuk terus tumbuh positif dan solid.

“Untuk itu, Bank Jago akan terus memperluas dan memperdalam kolaborasi dengan sejumlah ekosistem,” ujar Kharim dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (15/9/2022). 

Terbaru, Bank Jago meningkatkan kolaborasi dengan ekosistem GoTo dalam mendukung GoPaylater Cicil, produk terbaru dari Tokopedia. Dalam produk pinjaman digital ini, Bank Jago memberikan dukungan pendanaan. 

Selain itu Bank Jago juga memperdalam kolaborasi dengan GoTo Financial dengan mengintegrasikan layanannya ke dalam GoBiz, aplikasi untuk mitra usaha GoFood. 

“Kedua kolaborasi ini melengkapi integrasi Bank Jago dengan Gojek dan GoTo Financial yang sudah dimulai sejak 2021 lalu,” jelas Kharim.

Kharim juga menuturkan, pada Mei 2022, Bank Jago telah berkolaborasi dengan platform e-commerce jual beli mobil bekas terkemuka PT Carsome Indonesia dalam menyalurkan kredit. 

Hingga akhir Juni 2022, Bank Jago telah berkolaborasi dengan 34 institusi, termasuk 26 mitra dalam kerja sama penyaluran pembiayaan atau partnership lending. 

“Partnership lending merupakan strategi Bank Jago untuk memperluas penetrasi pasar sekaligus menciptakan akses keuangan ke para pelaku UMKM serta masyarakat luas,” tutur Kharim.

Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya