Amankan KTT G20 Bali dari Serangan Siber, TNI Gandeng BSSN

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan BSSN untuk mengawal keamanan siber selama KTT G20 di Bali.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 20 Okt 2022, 14:50 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2022, 14:50 WIB
Bahas Wilayah Negara, Panglima TNI dan Komite I DPD Lakukan Rapat Kerja
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa saat mengikuti rapat dengan Komite I DPD di Nusantara VI, Kompleks Parlemen MPR/DPR-DPD, Senayan, Jakarta, Selasa (8/2/2022). Rapat kerja ini membahas mengenai Pelaksanaan UU Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menjelaskan persiapan pengamanan siber menjelang KTT G20 di Bali, yang akan digelar pada bulan November mendatang. Demi melancarkan jalannya KTT G20, TNI akan menggandeng beberapa pihak demi menjaga keamanan.

"Terkait keamanan siber, kami bekerja sama dengan BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara), yang dalam hal ini menjadi lead-sector. Kami juga punya unsur-unsur yang menggeluti siber seperti sub-siber TNI, juga BAIS (Badan Intelijen Strategis) TNI yang sedikit memiliki infrastruktur siber," kata Jenderal Andika Perkasa dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring pada Kamis (20/10/2022).

"Intinya kami ikut apa yang sudah diatur BSSN dan kami sudah beberapa kali ketemu. Juga saat techical floor game saat 30 September kemarin pun, kepala BSSN dengan timnya juga hadir dalam membicarakan beberapa simulasi," lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Jenderal Andika juga membeberkan persiapan kendaraan berlapis baja dari TNI yang akan ditempatkan di beberapa titik selama KTT Presidensi G20 di Bali.

"Kami menyiapkan beberapa kendaraan berlapis baja khususnya anoa di beberapa titik, 1 unit di Hotel Apurva Kempinsiki, di Mangrove Tahura, kemudian di Garuda Wisnu Kencana untuk acara dinner serta di Pulau kura-kura, di mana kendaraan baja di tempatkan di dua atau tiga titik," jelasnya.

Jenderal Andika mengatakan, kendaraan berlapis baja ini disiapkan untuk evakuasi sementara, apabila ada kondisi yang bersifat darurat dan mengancam jiwa.

"Tetapi saya juga mengetahi bahwa para partisipan G20 ini juga membawa perangkat berlapis bajanya masing-masing. Itu pun juga kita akomodasi supaya para tamu merasa nyaman dalam berkunjung ke Indonesia," pungkasnya.

TNI Koordinasi dengan Paspampres AS Hingga China Soal Keamanan G20

Bahas Wilayah Negara, Panglima TNI dan Komite I DPD Lakukan Rapat Kerja
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa saat mengikuti rapat dengan Komite I DPD di Nusantara VI, Kompleks Parlemen MPR/DPR-DPD, Senayan, Jakarta, Selasa (8/2/2022). Rapat kerja ini membahas mengenai Pelaksanaan UU Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengungkapkan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan otoritas keamanan sejumlah pemimpin negara yang akan menghadiri KTT G20 di Bali, pada bulan November mendatang. 

"Jadi secara spesifik saya sudah komunikasi dengan secret service dari Amerika Serikat, juga dengan Paspampres dari Tiongkok dan sejauh ini kita berusaha untuk mengakomodasi," kata Jenderal Andika Perkasa dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring pada Kamis (20/10/2022).

 Dengan demikian, Jenderal Andika mengatakan, pihaknya akan memastikan para tamu kepala negara merasa aman dan nyaman, di mana mereka juga akan didampingi aspampres masing-masing.

"Jadi bagi saya, biarkan para kepala negara ini datang karena merasa secure, karena sama seperti semua kepala negara, walaupun sudah percaya kepada aparat keamanan dari negara tuan rumah atau host country tapi mereka juga punya SOP maupun kebutuhan-kebutuhan yang spesifik yang mungkin tidak standar. Itu yang saya pastikan sejauh ini," ujarnya.

Selain itu, Jenderal Andika juga membeberkan pembagian pos tugas pengamanan oleh TNI dan POLRI saat KTT G20 nantinya.

"Misalnya di Hotel Apurva Kempinski, yang merupakan venue utama kegiatan presidensi G20. Tugas-tanggung jawab saya adalah di zona 1, jadi di hotel tersebut ada zona 1 yang merupakan pusat kegiatan para tamu kepala negara, atau bisa disebut sebagai ring 1," ungkap dia.

"Kemudian untuk area diluar ring 1, yang juga masuk ke tanggung jawab saya, karena pengamanan wilayah, yaitu dari Kodam dan Polri itu juga di luar itu," lanjutnya.

"Jadi intinya di setiap kegiatan Polri juga punya tugas. Di dalam rangkaian pergerakan kendaraan kepala negara pun, Polri punya tugas, tapi itu juga masih bagian tanggung jawab saya," tambah Jenderal Andika.

Ada 18.030 Personil Keamanan Untuk KTT G20 di Bali

Sebagai Presidensi G20, Indonesia mulai menggelar berbagai pertemuan tingkat tinggi di Bali
Sebagai Presidensi G20, Indonesia mulai menggelar berbagai pertemuan tingkat tinggi di Bali (dok: Ilyas)

Secara total, ada sekitar 18.030 personil pengamanan KTT G20 di Bali, yang mencakup TNI dan Polri. 

 "Secara umum, tugas kami sebagai pengaman VVIP maka kami menyiapkan total sekitar 18.030 personil, yang di antaranya ada sekitar 3.200-san personal Polri dan sekitar 492 personel dari institusi lain," kata Jenderal Andika Perkasa, dikutip Kamis (20/10/2022).

Dari TNI sendiri, Jenderal Andika mengatakan, ada sekitar 14.300-14.700 personil keamanan, yang dibagi dalam berbagai satgas.

"Ada Satgas pengamanan VVIP yang memang menempel ke para kepala negara. Sebetulnya (personil keamanan) yang kita siapkan sampai untuk 42 (kepala negara), ini untuk menjaga segala kemungkinan apabila semuanya hadir maka kita siap," bebernya.

Jenderal Andika memastikan, persiapan keamanan ini dilakukan tidak secara mendadak atau sejak jauh-jauh hari. 

Adapun satgas pengamanan di area laut dan udara.

Untuk satgas laut, Jenderal Andika menyampaikan, pihaknya melibatkan 12 KRI yang ditempatkan di lingkaran pulau Bali, termasuk pengamanan atau pendampingan terhadap kapal-kapal militer negara-negara partisipan G20 yang mungkin juga akan mengirimkan kapal militer.

Sementara untuk satgas udara, TNI menyiapkan beberapa pesawat. "Untuk pesawat tempur kita menyiapkan 4 pesawat tempur yaitu 2 F16 dan 2 Sukhoi," ungkap Jenderal Andika.

"Kita juga menyiapkan 6 Heli Angkatan Udara kemudian 5 Heli angkatan laut dan 2 Heli Angkatan Darat," lanjutnya.

"Jadi kira-kira total ada 13 heli. pesawat lain yaitu kita siapkan yakni 2 pesawat Hercules, di mana salah satunya khusus medis, medical evacuation. Karena memang diseting sedemikian rupa sehingga memiliki fasilitas untuk mengevakuasi pasien yang misalnya dalam kondisi darurat," papar Jenderal Andika. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya