Liputan6.com, Jakarta Bagi pengguna jalan tol yang sering lewat tol Jatikarya Bekasi pasti pernah merasakan kemacetan akibat blokade warga. Blokade ini mulai dari penutupan dengan menggunakan beton hingga membakar ban.
Upaya ini dilakukan karena mereka selaku ahli waris merasa belum menerima bayaran pembebasan lahan dari proyek jalan tol tersebut. Padahal jalan tol ini sudah beroperasi sejak 26 Oktober 2020.
Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian menjelaskan masalah intinya adalah soal pembayaran pembebasan lahan warga yang terdampak proyek jalan tol Cimanggis-Cibitung ruas Cimanggis-Jatikarya.
Advertisement
Pembayaran pembebasan lahan ini belum dilakukan karena status tanah yang masih sengketa.
Sesuai dengan aturan yang berlaku, Ditjen Bina Marga sudah menyelesaikan masalah ini lewat jalur konsinyasi, dengan menitipkan uang ganti rugi ke pengadilan.
"Tugas kita sudah selesai dengan menyerahkan uang ke pengadilan," jelasnya kepada wartawan seperti dikutip, Selasa (14/2/2023).
Persoalan pembayaran pembebasan lahan ini kini diserahkan kepada pengadilan melalui proses konsinyasi. Meski demikian, sampai saat ini, keputusannya belum jelas.
Sejumlah ahli waris mengaku, lahan yang belum dibayarkan dan merupakan menjadi hak milik sejumlah keluarga sebesar lebih dari 42 hektar.
Proyek Tol Cimanggis-Cibitung Seksi 2A Capai 87 Persen, Bakal Pangkas Waktu 25 Menit
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengungkapkan progres pembangunan Jalan Tol Cimanggis-Cibitung Seksi 2A ruas Jatikarya - Simpang Susun (SS) Cikeas mencapai 87,52 persen.
Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan, pembangunan Jalan Tol Cimanggis-Cibitung yang dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Cimanggis Cibitung Tollways dengan total panjang 26,47 Km terdiri dari 2 seksi yaitu, Seksi 1A Junction Cimanggis - Jatikarya sepanjang 3,17 Km telah beroperasi sejak 26 Oktober 2020 lalu.
"Kemudian untuk Seksi 2A ruas Jatikarya - SS Cikeas 3,50 Km progres konstruksinya mencapai 87,52 persen, serta ditargetkan akan selesai dalam waktu dekat," kata Danang dikutip dari Antara, Selasa (1/11/2022).
Sedangkan untuk Seksi 2B ruas Cikeas - Cibitung sepanjang 19,80 Km progres konstruksinya mencapai 69,24 persen, dan diharapkan dapat selesai pada akhir tahun 2023.
Jalan Tol Cimanggis - Cibitung merupakan bagian dari struktur jaringan Jakarta Outer Ring Road (JORR 2) terkoneksi antar ruas tol di kawasan Metropolitan Jabodetabek sebagai pusat kegiatan nasional.
Jalan Tol ini terkoneksi langsung ke Jalan Tol Cibitung - Cilincing yang saat ini telah beroperasi hingga Seksi 3, kemudian menjadi akses penghubung dari Cibubur ke Jalan Tol Jagorawi, dan terkoneksi ke 5 ruas lainnya tergabung dalam Jalan Tol JORR 2.
Kehadiran Jalan Tol Cimanggis-Cibitung juga akan menambah kapasitas jalan yang melintasi empat wilayah, yaitu Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Bekasi.
Â
Advertisement
Pangkas Waktu Tempuh
Selain itu juga memangkas waktu tempuh berkendara yang semakin lebih cepat, jika sebelumnya dari akses jalan Transyogi / Alternatif Cibubur via Tol Jagorawi dan sebaliknya dapat memakan waktu lebih dari 30 menit, namun dengan teknoneksinya Jalan Tol Cimanggis - Cibitung Seksi I hanya membutuhkan waktu tempuh yang lebih cepat sekitar 5-10 menit perjalanan saja.
Jalan Tol ini juga menjadi salah satu solusi mengurangi kepadatan lalu lintas dari ruas Tol Cikampek yang menuju Jakarta atau mengarah ke Bogor tanpa harus melalui Jakarta.
Sebagai informasi, jaringan Tol JORR 2 terdiri dari Jalan Tol Cengkareng - Batu Ceper - Kunciran (14,2 Km), Jalan Tol Kunciran - Serpong (11,4 Km), Jalan Tol Serpong - Cinere (10,1 Km).
Kemudian dilanjutkan Jalan Tol Cinere - Jagorawi (14,6 Km), Jalan Tol Cimanggis - Cibitung (26,47 Km), dan Jalan Tol Cibitung - Cilincing (34 Km).