Chandra Asri Resmi Akuisisi 2 Anak Usaha Krakatau Steel Senilai Rp 3,24 Triliun

Saham PT Krakatau Daya Listrik (KDL) sebesar 70 persen dan PT Krakatau Tirta Industri (KTI) sebesar 49 persen resmi diambil alih Chandra Asri dengan nilai total sebesar Rp 3,24 triliun menjadi sah.

oleh Arief Rahman H diperbarui 27 Feb 2023, 20:55 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2023, 20:55 WIB
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri)
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri). PT Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI), anak usaha PT Krakatau Steel Tbk (kode saham : KRAS) resmi menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat atau penutupan transaksi atas Conditional Shares and Purchase Agreement (CSPA) dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (kode saham: TPIA) melalui afiliasinya.

Liputan6.com, Jakarta PT Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI), anak usaha PT Krakatau Steel Tbk (kode saham : KRAS) resmi menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat atau penutupan transaksi atas Conditional Shares and Purchase Agreement (CSPA) dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (kode saham: TPIA) melalui afiliasinya.

Direktur Utama Krakatau Steel Purwono Widodo menjelaskan dengan penandatanganan ini maka Chandra Asri menjadi pemegang saham dua anak usaha PT KSI.

Dia menyampaikan bahwa seluruh kondisi dalam CSPA telah dipenuhi, sehingga dengan penandatanganan akta jual beli saham maka pengalihan saham PT Krakatau Daya Listrik (KDL) sebesar 70 persen dan PT Krakatau Tirta Industri (KTI) sebesar 49 persen dari PT KSI kepada Chandra Asri dengan nilai total sebesar Rp 3,24 triliun menjadi sah.

Dia menjelaskan setelah penandatanganan akta jual beli saham, hasil transaksi akan digunakan untuk pembayaran utang Tranche B yang direncanakan selesai pada akhir 2023.

Sementara itu, Direktur Utama Chandra Asri Erwin Ciputra berharap sinergi ini dapat memberikan dampak ekonomi bagi pemangku kepentingan, serta meningkatkan layanan publik seperti penyediaan listrik dan air bersih untuk industri di wilayah Kota Cilegon, serta dapat membuka lapangan kerja seiring dengan pengembangan bisnis.

Dia melanjutkan aksi korporasi ini juga dilakukan untuk memanfaatkan utilitas sebagai penunjang proses operasional, teknis dan keuangan terutama untuk pengembangan kompleks petrokimia kedua Chandra Asri yang berskala global (CAP2) ke depan.

“Akuisisi bolt-on yang dilakukan Chandra Asri ini merupakan langkah strategis untuk mengintegrasikan seluruh aset infrastruktur, penyediaan listrik dan air yang dimiliki oleh PT KDL dan PT KTI dalam memenuhi kebutuhan industri di Cilegon serta mendukung kebutuhan rencana ekspansi CAP2,“ ujar Erwin dikutip dari Antara, Senin (27/2023).

Pihaknya optimistis kolaborasi kedua perusahaan akan memberikan dampak positif dan bernilai tambah pada pengembangan bisnis bagi kedua belah pihak.

Selain itu, penandatanganan kerja sama ini merupakan bukti pelaksanaan komitmen Krakatau Steel dalam memenuhi kewajiban sesuai dengan perjanjian restrukturisasi untuk menyelesaikan pembayaran utang.

Chandra Asri Ekspansi Besar-besaran, Bangun Pabrik Baru Senilai Rp 75,84 Triliun

Pembangunan panel tahap kedua panel surya PV (photovoltaic) untuk Chandra Asri Petrochemical di Kota Cilegon, Banten, telah diselesaikan oleh TotalEnergies. (Kamis, 22/07/2021).
Pembangunan panel tahap kedua panel surya PV (photovoltaic) untuk Chandra Asri Petrochemical di Kota Cilegon, Banten, telah diselesaikan oleh TotalEnergies. (Kamis, 22/07/2021).

PT Chandra Asri Petrochemical (CAP) memperluas pabrik yang berlokasi di Kota Cilegon, Banten. Nilai investasi pembangunan pabrik baru ini mencapai USD 5 miliar. Lokasi pabrik baru Chandra Asri Petrochemical ini berdekatan dengan CAP 1.

Chandra Asri Petrochemical memperluas pabrik atau membangun pabrik baru untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Untuk diketahui, produksi perusahaan saat ini mencapai 4,2 juta ton per tahun.

"Saat ini kapasitas pabrik 4,2 juta ton, sasarannya memang mayoritas untuk pasar domestik. Lokasi CAP-2 di sekitar CAP-1. Pada saat ini, statusnya kami sedang memfinalisasi untuk pemilihan kontraktor, kita memilih kontraktor itu kan dari segi Investasi, konfigurasi operasional produksi. Nilai investasi USD 5 miliar," ujar Direktur SDM and Corporate Affairs, Asri Suryandi, Selasa (14/02/2023).

Jika dirupiahkan nilai investasi Chandra Asri Petrochemical ini mencapai Rp 75,84 triliun dengan estimasi kurs dolar AS sebesar Rp 15.169. 

Aspal PlastikChandra Asri Petrochemical juga tengah menguji coba aspal plastik yang mereka produksi, untuk mengetahui kekuatannya. Saat ini, sudah ada 78 kilometer jalan yang di aspal, berlokasi di Kota Cilegon, Tangerang dan Tegal. Produksi dan uji cobanya sudah dilakukan sejak 2016 silam dan sempat terkendala di periode 2020-2021, karena pandemi covid-19.

Pemerintah desa, kabupaten, kota, provinsi atau perusahaan bisa bekerjasama dengan CAP untuk mengembangkan aspal berbahan campuran plastik, karena bisa mengurangi sampah plastik di lingkungan sekitar.

"Untuk aspal plastik di gelar 78 km untuk skala nasional, Cilegon lebih awal, cukup panjang. Trial pertama kita pakai di area parkir Chandra Asri. Alhamdulillah bagus. Di Sinarmas Land, sudah bekerjasama menggunakan aspal plastik," ujar Manajer Divisi CSR PT CAP, Wawan Mulyawan, Selasa (14/02/2023).

Pria asli Kota Serang, Banten itu menerangkan kalau aspal berbahan campuran plastik yang diproduksi PT CAP lebih kuat 20 persen dibanding aspal biasa. Selain itu, bisa mengurangi limbah sampah plastik yang biasa digunakan masyarakat. Sehingga lingkungan bisa lebih bersih dari cemaran limbah plastik.

"Bahwa aspal plastik akan lebih tahan dari aspal konvensional, maka disini CAP bisa masuk, CAP akan bantu penyediaan plastik-plastik yang tidak terpakai. Saat kita menggandeng orang lain, ada buktinya. Sekitar 20 persen lebih kekuatannya," tuturnya.

Profil Chandra Asri, Raksasa Petrokimia, Cetak Kapitalisasi Pasar Saham Terbesar di BEI

Salah satu Pabrik PT Chandra Asri Petrochemical
Salah satu Pabrik PT Chandra Asri Petrochemical (Sumber: www.chandra-asri.com)

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) adalah produsen petrokimia utama Indonesia dengan pabrik yang terintegrasi memanfaatkan teknologi dan fasilitas pendukung canggih berkelas dunia. Berdasarkan kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI), per 20 Januari 2023, kapitalisasi pasar saham Chandra Asri Petrochemical mencapai Rp 203,30 triliun.

Chandra Asri mengoperasikan satu-satunya Naphtha Cracker di Indonesia yang memproduksi Olefins dan Polyolefins berkualitas tinggi, dan merupakan produsen domestik tunggal Styrene Monomer dan Butadiene.

 Melansir laman resminya, Selasa (24/1/2023), sebagai salah satu perusahaan petrokimia terbesar di Indonesia, Chandra Asri selalu memprioritaskan kepuasan pelanggan, yang mengantarkan perusahaan menjadi pemimpin pertumbuhan pangsa pasar dalam dekade terakhir. Pertumbuhan ini adalah hasil dari tata kelola perusahaan dan manajemen keuangan yang baik. 

Secara bisnis, Chandra Asri berkomitmen untuk membangun dan mengintegrasikan kemitraan global yang mengutamakan layanan. Berinvestasi pada sumber daya manusia serta menjalankan program tanggung jawab perusahaan yang adil adalah inti dari semua yang perusahaan lakukan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bisnis Chandra Asri.

"Kami menggabungkan teknologi dan fasilitas pendukung terkini untuk mengoperasikan satu-satunya pabrik Naphtha Cracker di negara ini guna menghasilkan Olefins (Ethylene, Propylene), Pygas dan Mixed C4, juga Polyolefins (Polyethylene dan Polypropylene)," tulis Manajemen Perseroan, dikutip Selasa pekan ini.

Fasilitas produksi Chandra Asri meliputi tiga train untuk produk Polyethylene dan Polypropylene. Selain itu, TPIA juga mengoperasikan satu-satunya pabrik Butadiene di Indonesia. Pabrik Butadiene tersebut menggunakan Mixed C4 yang dihasilkan dari pabrik Olefins sebagai bahan bakunya. 

Ekspansi Chandra Asri

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.

Emiten berkode TPIA juga menghasilkan 340KTA Styrene Monomer. Chandra Asri adalah produsen tunggal untuk Ethylene, Styrene Monomer, dan Butadiene dalam negeri dan juga produsen Polyethylene dan Polypropylene terbesar di Indonesia. 

Selain itu, Perseroan juga memproduksi bahan baku plastik yang akan menghasilkan berbagai produk termasuk produk kemasan, pipa, otomotif, elektronik dan berbagai produk lainnya.

Untuk menangkap nilai tambah atas rantai produk petrokimia Chandra Asri, bersama-sama dalam usaha patungan dengan produsen ban multinasional, Compagnie Financière du Groupe Michelin (Michelin) sebagai mitra strategis perusahaan, Chandra Asri mendirikan PT Synthetic Rubber Indonesia (SRI) yang memproduksi bahan baku untuk ban ramah lingkungan.

Tak hanya itu, Chandra Asri pun berkomitmen melayani permintaan produk petrokimia dalam negeri dengan lebih baik serta berupaya meringankan beban impor negara, perusahaan juga membangun kompleks petrokimia kedua, yakni PT Chandra Asri Perkasa. 

Dengan ekspansi ini, Chandra Asri bertujuan untuk mempertahankan kepemimpinan di pasar dan juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia serta meningkatkan neraca perdagangan.

Sementara itu, Chandra Asri juga membangun fondasi kekuatannya dari merger antara PT Tri Polyta Indonesia Tbk dan PT Chandra Asri, yang kemudian menjadi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri). 

Setelah merger, Perseroan menyambut SCG Chemicals Co. Ltd sebagai salah satu mitra strategis dan pemegang saham. SCG Chemicals bergabung dengan PT Barito Pacific Tbk, yang merupakan pemegang saham mayoritas Chandra Asri, menjadikan Chandra Asri sebagai perusahaan petrokimia terbesar di Indonesia.  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya