Mantan Bos Silicon Valley Bank Buka Suara, Kaget SVB Bisa Kolaps

Mantan bos Silicon Valley Bank buka suara terkait keruntuhan pemberi pinjaman di Amerika Serikat.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 16 Mei 2023, 16:40 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2023, 16:40 WIB
Nasabah Ramai-ramai Tarik Dana Usai Silicon Valley Bank Bangkrut
Seorang penjaga keamanan memantau barisan orang yang mencoba mengambil kembali dana mereka di luar kantor Silicon Valley Bank di Santa Clara, California, Senin (13/3/2023). Silicon Valley Bank (SVB) tengah menjadi sorotan karena mengalami kebangkrutan bank terbesar di Amerika Serikat sejak tahun 2008. ( Justin Sullivan/Getty Images/AFP )

Liputan6.com, Jakarta Mantan bos Silicon Valley Bank buka suara terkait keruntuhan pemberi pinjaman di Amerika Serikat.

Melansir BBC, Selasa (16/5/2023) CEO SVB Greg Becker mengakui bahwa keruntuhan bank tersebut disebabkan oleh keadaan yang "belum pernah terjadi sebelumnya".

Pernyataan Becker datang dalam kesaksian yang disiapkan untuk sidang di Washington pada Selasa (16/5) .

Saat ini, anggota parlemen sedang mengamati kemungkinan tentang langkah yang seharusnya dilakukan untuk mencegah keruntuhan SVB.

"Saya tidak pernah membayangkan bahwa peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya ini dapat terjadi pada SVB dan sangat percaya bahwa tim kepemimpinan dan saya membuat keputusan terbaik yang kami bisa dengan fakta, prakiraan, dan saran ahli dari luar yang tersedia untuk kami saat itu," kata Becker.

"Pengambilalihan SVB telah menghancurkan secara pribadi dan profesional, dan saya benar-benar menyesal atas bagaimana hal ini berdampak pada karyawan, klien, dan pemegang saham SVB," ujarnya.

Ini menandai pernyataan publik pertama Becker sejak SVB diambil alih oleh regulator AS pada Maret 2023, menyusul kekhawatiran pelanggan terkait keamanan simpanan dana mereka.

Regulator di AS

Regulator di AS akhirnya menyita dua bank menengah lainnya, Signature Bank dan First Republic Bank.

SVB mendapat kritik karena terlalu bergantung pada perusahaan teknologi untuk bisnis dan tidak menyiapkan portofolio investasinya untuk kenaikan tajam suku bunga  tahun lalu. 

Semetara itu, Becker membela investasi bank, yang menurutnya dipandu oleh pernyataan dari Federal Reserve bahwa tingginya inflasi cenderung "sementara".

Dia mengatakan pelanggan panik pada pengumuman SVB bahwa mereka perlu mengumpulkan uang karena perbandingan situasi di bank Silvergate Capital, pemberi pinjaman cryptocurrency, yang mengatakan pada hari yang sama akan ditutup.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pernyataan Lainnya

Silicon Valley Bank (SVB) (Foto: Instagram @siliconvalleybank)
Silicon Valley Bank (SVB) (Foto: Instagram @siliconvalleybank)

"Kegagalan Silvergate dan tautan ke SVB menyebabkan desas-desus dan kesalahpahaman menyebar dengan cepat secara online," katanya, menambahkan bahwa "SVB dan Silvergate adalah bank yang sangat berbeda", dengan SVB jauh lebih sedikit terlibat dengan crypto.

"Saya tidak percaya bahwa bank mana pun dapat bertahan dari laju bank dengan kecepatan dan besarnya seperti itu," ujarnya.


Pernyataan Bos Signature Bank

Sementara itu, dalam pernyataan terpisah, mantan ketua Signature Bank, Scott Shay menyebut peristiwa keruntuhan banknya "benar-benar kejadian yang tidak terduga dan belum pernah terjadi sebelumnya" dan mengatakan dia tidak setuju dengan keputusan regulator untuk mengambil alih perusahaan.

"Saya yakin Signature Bank dapat bertahan dari gempa ekonomi yang terjadi pada hari itu," ujarnya.

Kedua eksekutif tersebut dijadwalkan menghadap Komite Perbankan Senat AS pada hari Selasa dalam sidang pertama dari tiga sidang yang dijadwalkan terkait dengan kegagalan dan pengawasan sistem perbankan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya