Era Minyak Bumi Belum Tamat, Ini Ramalan OPEC

OPEC memprediksi permintaan minyak dunia akan naik menjadi 110 juta barel per hari hingga tahun 2045.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 27 Jun 2023, 10:45 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2023, 10:45 WIB
Ilustrasi Harga Minyak Dunia Hari Ini. Foto: AFP
Permintaan minyak global meningkat menjadi 110 juta barel per hari pada tahun 2045. Ilustrasi Harga Minyak Dunia Hari Ini. Foto: AFP

Liputan6.com, Jakarta - OPEC memprediksi permintaan minyak akan meningkat menjadi 110 juta barel per hari dalam waktu sekitar 20 tahun. Prediksi ini akan mendorong permintaan minyak dunia naik 23 persen. Hal ini juga menangkis prediksi bahwa era minyak dan gas bumi akan berakhir karena energi terbarukan

"Minyak tak tergantikan di masa mendatang," kata Sekretaris Jenderal OPEC Haitham Al Ghais, dikutip dari CNBC International, Selasa (27/6/2023).

 "Dalam pandangan kami di seluruh dunia, kami melihat permintaan minyak global meningkat menjadi 110 juta barel per hari pada tahun 2045," ungkapnya, saat berpidato di konferensi Energy Asia di Kuala Lumpur, Malaysia.

"Kami melihat permintaan energi global meningkat sebesar 23 persen hingga 2045," beber Haitham Al Ghais. Dia menambahkan bahwa, ketersediaan minyak masih akan mencakup sekitar 29 persen dari bauran energi pada saat itu.

Al Ghais juga menyebut, kurangnya investasi dalam industri minyak hanya akan menantang kelangsungan sistem energi saat ini dan menyebabkan "kekacauan energi".

Mulai sekarang hingga tahun 2030, Al Ghais memperkirakan setengah miliar orang lagi akan pindah ke kota-kota di seluruh dunia karena ekonomi global terus berkembang.

"Dunia akan membutuhkan lebih banyak minyak – bukan lebih sedikit", ucapnya.

Tetapi Al Ghais juga mengakui, energi terbarukan akan memainkan peran yang lebih besar dalam bauran energi dunia ke depan, dan menegaskan bahwa beberapa negara anggota OPEC sudah berinvestasi secara signifikan di sektor tersebut.

"Gas hidro, hidrogen nuklir, dan biomassa akan berkembang. Tetapi jelas bahwa minyak tetap menjadi bagian integral dari campuran tersebut," pungkas Sekjen OPEC.


Berbeda dengan Prediksi IEA

Harga Minyak Dunia. Foto: Freepik/Artphoto_studio
Harga Minyak Dunia. Foto: Freepik/Artphoto_studio

Namun, perkiraan OPEC berbeda dengan prediksi Badan Energi Internasional tentang pertumbuhan permintaan minyak tahunan yang turun dari 2,4 juta barel per hari pada tahun 2023 menjadi 400.000 barel per hari pada tahun 2028.

Dua pekan lalu, IEA memproyeksikan bahwa permintaan minyak global akan meningkat 6 persen dari tahun 2022 menjadi 105,7 juta barel per hari pada tahun 2028 didukung oleh sektor petrokimia dan penerbangan.

Minyak mentah Brent diperdagangkan sekitar 0,92 persen lebih tinggi pada USD 74,53 selama perdagangan sore Asia. Minyak berjangka West Texas Intermediate futures juga naik sedikit sekitar 0,78 persen diperdagangkan USD 69,70 per barel.


Pemberontakan Tentara Bayaran di Rusia Batal, Lonjakan Harga Minyak Dunia Terkendali

Harga Minyak Dunia. Foto: Freepik/Atlascompany
Harga Minyak Dunia. Foto: Freepik/Atlascompany

arga minyak dunia ditutup menguat tipis pada Senin setelah di awal perdagangan sempat mengalami lonjakan yang sangat tinggi karena gejolak pemberontakan di Rusia. Harga minyak dunia berangsur melandai dan investor tengah mengamati dengan hati-hati untuk melihat dampak selanjutnya dari gejolak politik di Rusia.

Investor tengah menghitung-hitung jumlah pasokan minyak mentah dunia yang bisa terganggu dengan adanya gejolak politik tersebut. Apakah kejadian tersebut akan mempengaruhi produksi dari salah satu negara produsen minyak terbesar di dunia itu.

Untuk diketahui, pemberontakan tentara bayaran yang dipimpin oleh Yevgeny Prigozhin, pemimpin kelompok milisi swasta dengan nama Wagner masuk menuju Moskow pada hari Sabtu. Hal ini dilihat sebagai ancaman terbesar bagi kekuasaan Vladimir Putin selama 23 tahun.

Kelompok milisi tersebut dilaporkan menguasai kota selatan Rostov-on-Don, tempat sejumlah pipa minyak dan gas utama berpotongan, sebelum akhirnya pemberontakan bersenjata tersebut tiba-tiba dibatalkan, kurang dari 24 jam setelah dimulai.

"Secara kolektif dunia menarik napas lega setidaknya di sisi pasar minyak bahwa gangguan di negara Rusia tidak mengalami hal terburuk yang ditakuti orang," jelas analis Standard Chartered, Alok Sinha dikutip dari CNBC, Selasa (27/6/2023).

Harga minyak dunia West Texas Intermediate naik sekitar 0,8% pada USD 69,74 per barel, setelah di awal perdagangan melonjak 1,3 persen. Sedangkan harga minyak mentah Brent diperdagangkan sekitar 0,8 persen lebih tinggi ke level USD 74,47 per barel.


Gangguan Pasokan

Harga Minyak Dunia. Foto: Freepik/wirestock
Harga Minyak Dunia. Foto: Freepik/wirestock

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang, yang mejjadi ukuran perdagangan saham di Asia bertahan di level terendah tiga minggu. Sementara mata uang yang biasanya dianggap sebagai tempat berlindung yang aman bergerak bervariasi.

"Jika pemberontakan ini menyebabkan gangguan pasokan minyak dari negara Rusia, saya pikir apa yang akan Anda lihat adalah gangguan yang bisa terjadi mulai dari beberapa juta barel hingga 3,5-4 juta barel," kata Alok Sinha.

“Nah, gangguan semacam itu meskipun dalam jangka pendek bisa benar-benar mengguncang pasar,” tambahnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya