Liputan6.com, Jakarta - Kepergian mendadak Marissa Haque, aktris dan politisi senior, mengejutkan banyak pihak. Pada Rabu, 2 Oktober 2024, kabar duka tersebut menyebar luas, membuat keluarga, kerabat, dan para penggemar terkejut.
Bagaimana tidak? Tidak ada tanda-tanda sakit sebelumnya. Marissa masih terlihat aktif mengajar dan beraktivitas seperti biasa, bahkan beberapa jam sebelum kabar Marissa Haque meninggal dunia, dia sempat membagikan unggahan di Instagram Stories miliknya.
Baca Juga
Adik Marissa, Soraya Haque mengungkapkan bahwa kakaknya tidak memiliki riwayat penyakit serius yang selama ini diderita. "Kondisinya baik-baik saja. Masih aktif, dan tidak ada keluhan apa pun. Inilah yang membuat kami semua kaget," ujar Soraya kepada wartawan di kediaman Marissa.
Advertisement
Ketika ditanya mengenai penyebab kematian Marissa menurut keterangan dokter, Soraya dengan tegas mengatakan bahwa ini adalah kehendak takdir. "Enggak ada. Ini ajal. Datang aja, udah, menjemput. Memang waktunya kembali, ya, kembali," ujarnya.
Sakit Apa Marissa Haque Meninggal Dunia? Henti Jantung!
Shahnaz Haque, adik lainnya dari Marissa, memberikan klarifikasi lebih lanjut. Menurutnya, keluarga sepakat bahwa penyebab kepergian Marissa adalah henti jantung, bukan bukan serangan jantung.
"Kami mengasumsikannya henti jantung, bukan serangan jantung. Keluarga kami tidak memiliki riwayat sakit jantung," kata Shahnaz setelah pemakaman di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Penjelasan ini mempertegas bahwa henti jantung dan serangan jantung adalah dua kondisi yang berbeda, meskipun sama-sama melibatkan jantung.
Apa yang Dimaksud dengan Henti Jantung?
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Vito Damay, memberikan penjelasan medis mengenai kasus kematian mendadak seperti yang dialami Marissa Haque. Menurutnya, kejadian ini sering dikaitkan dengan masalah jantung yang disebut Sudden Cardiac Death (SCD), atau kematian jantung mendadak.
"Kematian mendadak seperti ini sering kali disebabkan oleh henti jantung, di mana jantung tiba-tiba berhenti berdetak secara efektif. Hal ini biasanya disebabkan oleh gangguan pada sistem listrik jantung, seperti aritmia fatal," ujar Vito kepada awak media di kesempatan yang berbeda.
Vito juga menambahkan bahwa kondisi ini sering tidak terdeteksi sebelumnya, bahkan pada individu yang tampak sehat tanpa riwayat penyakit jantung. "Banyak kasus sumbatan pembuluh darah yang tidak terdiagnosis, yang akhirnya memicu kematian mendadak," ujarnya.
Advertisement
Apa Bedanya Henti Jantung dan Serangan Jantung?
Meskipun sering dianggap sama, henti jantung dan serangan jantung adalah dua hal yang berbeda. Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung terhambat, biasanya karena penyumbatan di arteri koroner. Hal ini merusak otot jantung, tapi tidak selalu menyebabkan jantung berhenti secara langsung.
Sebaliknya, henti jantung terjadi ketika jantung berhenti berdetak secara efektif, menghentikan aliran darah ke seluruh tubuh. Kondisi ini umumnya dipicu oleh gangguan pada sistem kelistrikan jantung, dan memerlukan penanganan darurat seperti resusitasi jantung paru (CPR) atau penggunaan defibrilator untuk memulihkan irama jantung.
Vito juga mengingatkan pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, terutama bagi perempuan yang sering kali merasa sehat dan enggan untuk memeriksakan diri. "Banyak perempuan tidak menyadari risiko penyakit jantung karena merasa sehat atau takut terdiagnosis," ujar Vito. Dia, menegaskan, pemeriksaan dini dapat mencegah kejadian yang tidak diinginkan.