Liputan6.com, Jakarta Mentei Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumpulkan ratusan siswa tingkat SMP di kantor Kementerian Keuangan selama satu minggu kedepan. Ada hal yang disebut akan dipelajari oleh berbagai siswa tersebut.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyampaikan, setidaknya ada 2 hal yang akan dipelajari oleh para siswa tersebut. Pertama, mempelajari soal perbedaan diantara tiap-tiap siswa yang hadir. Harapannya, tiap siswa bisa menghargai tiap perbedaan yang ada, baik dari sisi agama hingga budayanya.
Baca Juga
Kedua, para siswa juga akan mempelajari mengenai tata cara pemerintah, khususnya Kementerian Keuangan mengelola keuangan negara. Ini merujuk pada tugas-tugas yang diemban oleh Kemenkeu.
Advertisement
"Kalian semua terhubung karena negeri kita satu, Indonesia. Dimana pun kalian tinggal di Medan, Makassar, Kupang, Jakarta, Gorontalo, kita adalah satu Indoensia. Ini yang mau kita pelajari selama 1 minggu kedepan," ujar dia dalam pembukaan Kemenkeu Satu Negeri, di Jakarta, Senin (3/7/2023).
"Boleh beda-beda agamanya, boleh beda-beda bajunya, boleh beda-beda pakaian adatnya, boleh beda-beda sekolahnya, boleh beda-beda pemikiran, boleh beda-beda pendpaatnya, tapi kita satu Indonesia," sambung Suahasil Nazara.
980-an Siswa
Informasi, Kemenkeu membuka kesempatan bagi 980-an siswa tingkat SMP untuk bisa mengkuti rangkaian kegiatan Kemenkeu Satu Negeri. Sebagian ada di Kemenkeu pusat di Jakarta, kemudian juga di Medan, Makassar, hingga Kupang yang ikut secara daring.
Adanya pertemuan siswa yang berasal dari daerah yang berbeda ini, kata Suahasil, diharapkan mampu membuka ruang untuk saling bertukar pengalaman.
"Jadi nanti ini kesempatan untuk, kalau biasanya ketemu teman sekitar sekolah, rumah, daerah perumahannya, sekarang kesempatan bertemu, kenalan, ngobrol, interaksi, tukar-tukaran nomor hp dan nanti bisa saling bertukar pendapat," ungkapnya.
Â
Kelola Keuangan Negara
Sementara itu, poin lainnya yang akan dipelajari adalah mengenai tugas dari Kementerian Keuangan. Yakni, salah satunya adalah mengelola keuangan negara.
"Kita akan belajar bagaimana mengurus Indonesia khususnya dalam hal keuangan, yang menjadi tugas dari Kemenkeu," ujarnya.
Disetiap lini, termasuk akses masuk seperti bandara, Suahasil menyebut ada banyak petugas Kemenkeu yang berjaga. Salah satunya, menyisir barang-barang yang boleh dan tidak boleh masuk ke Indonesia.
"Tapi ada juga mengelola keuangan negara. Negara kita ini, dipenuhi oleh penduduk Indonesia dan memberi tugas ke pemerintah untuk mengatur keuangan negara. Itu juga nanti akan kita pelajari," bebernya.
Â
Advertisement
Bantuan Sri Mulyani
Diberitakan sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan, realisasi belanja pemerintah pusat hingga Mei 2023 mencapai Rp 714,6 triliun. Ia mengklaim, 51,2 persen daripadanya dinikmati langsung oleh masyarakat, khususnya warga miskin.
"Terutama masyarakat miskin. Kita lihat untuk bantuan PKH sebesar Rp 14,7 triliun ada 9,9 juta keluarga penerima manfaat. Kartu sembako Rp 16,1 triliun untuk 18,7 juta keluarga penerima manfaat," paparnya dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (26/6/2023).
"Ini langsung masuk ke dalam rumah tangga dan membantu mereka yang sangat miskin," ujar Sri Mulyani.
Selain itu, pemerintah disebutnya sudah membayar Rp 19,3 triliun bagi 96,7 juta jiwa masyarakat untuk program Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Mereka kalau sakit bisa mendapatkan layanan kesehatan tanpa mengeluarkan biaya, karena pemerintah sudah membayar Rp 19,3 triliun hingga Mei 2023 untuk 96,7 juta jiwa, terutama kelompok miskin dan rentan," terangnya.
Â
Bantuan Pendidikan
Di bidang pendidikan, pemerintah telah mengalokasikan anggaran Rp 5,3 triliun kepada 9,6 juta siswa untuk program Indonesia Pintar. Kemudian, Rp 5,8 triliun untuk program KIP kuliah bagi 692 ribu mahasiswa.
"Pemerintah melalui Kementerian Agama juga memberikan dana BOS (biaya operasi sekolah) Rp 5,1 triliun untuk 4,5 juta siswa, dan bantuan operasional perguruan tinggi negeri (BOPTN) sebesar Rp 1,78 triliun untuk 192 PTN," tutur Sri Mulyani.
Gelontoran lainnya, untuk bantuan benih, mulsa, dan pupik organik Rp 365,6 miliar untuk 69.021 unit equivalen ha kawasan padi, jagung, kedelai, bawang dan cabai. Lalu juga bantuan alat dan mesin pertanian Rp 163,2 miliar lewat 120 traktor dan 100 cultivator.
Berikutnya, bantuan ternak Rp 57,7 miliar sejumlah 1.318 ekor hewan ternak. Kemudian bantuan benih ikan, kepiting dan udang Rp 14,5 miliar sejumlah 40,3 juta ekor.
Advertisement