Tak Ketinggalan Zaman, Warteg Kekinian Dilengkapi WIFI hingga Kasir Online

Konsep baru dan kekinian yang disuguhkan oleh WJB diantara lain adalah kebersihan dan terangnya warteg, masing-masing lokasi Warteg Jayabahari juga difasilitasi dengan CCTV, WI-FI, serta POS (kasir online)

oleh Septian Deny diperbarui 14 Jul 2023, 10:45 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2023, 10:45 WIB
Pembatasan Jam Operasional Warung Makan di Masa PPKM Level 2
Ilustrasi warteg. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta PT. Warung Tegal Nusantara, yang merupakan anak usaha PT. Pasar Murah Nusantara akhirnya melaksanakan kegiatan Grand Launching Warteg Jayabahari pada Jumat,7 Juli 2023 di Outlet WJB Pekayon dengan konsep baru yang bertempat di Jalan Ahmad Yani No 43 RT.004 RW.020 Pekayonjaya, Bekasi Selatan.

Tidak hanya satu cabang, Grand Launching Warteg Jayabahari (WJB) ini juga bersamaan dengan pembukaan cabang baru WJB lainnya yaitu WJB Perumnas 1, Penggilingan, dan Lubang Buaya.

Selama kurang lebih 20 tahun Warteg Jayabahari sudah berdiri 300 outlet di sekitar Jabodetabek.

"PT. Warung Tegal Nusantara didirikan dengan maksud untuk mengoptimalkan peluang bisnis kuliner dengan melibatkan berbagai kalangan investor sehingga tertarik menggunakan brand," dikutip dari keterangan tertulis Warung Tegal Nusantara, Jumat (14/7/2023).

Warteg Jayabahari, untuk itu didalam pengelolaannya akan mengedepankan legalitas hukum dan pengelolaan yang transparan sehingga membuat investor menjadi nyaman.

Dengan konsep baru Warteg Jayabahari yang kekinian, nilai investasi dan dana yang dibutuhkan sekitar Rp 200 juta untuk seluruh nilai investasi termasuk biaya sewa kios/ruko, renovasi, dan lain-lainnya. Dengan rata-rata BEP (balik modal) dalam waktu 2 tahun.

Kira-kira konsep baru dan kekinian apa saja yang membuat Warteg Jayabahari ini berbeda dari warteg lainnya?

Konsep baru dan kekinian yang disuguhkan oleh WJB diantara lain adalah kebersihan dan terangnya warteg, masing-masing lokasi Warteg Jayabahari juga difasilitasi dengan CCTV, WIFI, serta POS (kasir online) yang memudahkan investor untuk melakukan monitoring harian ataupun bulanan.

Perbulan, Warteg Jayabahari menargetkan pembukaan 10 outlet lainnya dengan dengan area layanan Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Bali.

Warteg Bakal Mendunia, Bisa Buka Cabang di Jerman hingga New York

Warteg
Deretan makanan di salah satu warteg yang berada di kawasan Kali Pasir, Cikini, Jakarta Pusat. (Liputan6.com/Putu Elmira)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengupayakan Warung Tegal (Warteg) bisa masuk ke pasar internasional/go international melalui program Spice Up The World (SUTW). 

"Jadi Warteg ini akan kami ikut sertakan pada kegiatan ke luar negeri. Harapannya pada kunjungan berikutnya Warteg ini bisa dibuka di New York, Jerman, dan banyak juga permintaan di Timur Tengah ini yang akan kita fasilitasi, karena Tegal ini punya semangat wirausaha yang tinggi,” ujar Sandiaga dikutip dari Antara, Senin (12/6/2023). 

Enam+38:44Investasi: Ketika Uang Menghasilkan Uang Ia menyebut, dengan dibukanya Warteg di luar negeri, maka tidak hanya mempromosikan kuliner Tegal tapi juga membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.

 Sandiaga dalam kegiatan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif di Pendopo Kantor Wali Kota Tegal, berharap, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono segera melakukan uji petik PMK3I (Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif) sehingga ada subsektor unggulan daerah yang terpilih dan berkembang lalu bisa turut dalam program akselerasi. 

Proses uji petik PMK3I merupakan upaya untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif yang harus segera dilakukan, agar para pelaku ekonomi kreatif merasakan manfaat program.

 “Kota Tegal bisa segera melakukan uji petik agar memiliki subsektor ekonomi kreatif unggulan dan subsektor penopang. Para pelaku UMKM di Tegal harus terus termotivasi untuk meningkatkan omzet dari usahanya. Mulai dari yang jamu, juga usaha-usaha kuliner termasuk Warteg hingga makanan olahan laut,” tutupnya.

Ternyata, Ini Alasan Warteg Tak Pernah Bikin Kantong Jebol

Pembatasan Jam Operasional Warung Makan di Masa PPKM Level 2
Pekerja melayani pengunjung di rumah makan Warteg Bahari, Jakarta, Rabu (1/12/2021). Naiknya PPKM DKI menjadi level 2 mengubah banyak aturan di wilayah tersebut, salah satunya jam operasional warteg yang diizinkan hingga pukul 21.00 dengan kapasitas pengunjung 50 persen. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Tak perlu membawa banyak uang saat kamu memutuskan makan di warteg. Bahkan dengan Rp10 ribu pun, kamu sudah bisa pulang dengan kenyang. Tapi tahu kah kamu kenapa harga makanan di warung nasi selalu ramah di dompet?

Warteg adalah tempat makan alternatif buat kamu para perantau yang rindu pada masakan rumah. Karena kamu bisa menemukan belasan hingga puluhan jenis masakan yang biasanya dibuat di rumah.

Dari tumisan sampai gorengan semua ada di Warteg. Meski lengkap, kamu juga tak perlu menghabiskan banyak uang untuk sekali makan di warteg. Kira-kira apa alasannya?

1. Bahan Baku yang Murah

Sebagian besar menu di warteg terdiri dari nasi, sayuran, dan lauk pauk sederhana seperti tempe, tahu, ikan asin, telur, dan daging ayam atau sapi. Bahan-bahan ini biasanya lebih murah dan mudah didapatkan dibandingkan dengan bahan-bahan makanan yang lebih eksklusif atau langka.

2. Skala Usaha yang Kecil

Warteg biasanya memiliki skala usaha yang kecil dan lebih sederhana dibandingkan dengan restoran atau warung makan besar. Ini berarti biaya operasional seperti sewa tempat, listrik, dan gaji karyawan dapat dihemat, sehingga harga menu bisa lebih terjangkau.

3. Target Pasar yang Beragam

Warteg menawarkan menu yang cocok untuk berbagai lapisan masyarakat, dari pekerja kantoran hingga mahasiswa atau pekerja informal. Harga yang terjangkau ini membuat warteg menjadi tempat makan yang populer dan ramai dikunjungi.

   

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya