Liputan6.com, Jakarta - Gandi Sulistiyanto resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presien (Watimpres). Pelantikan dilakukan di Istana Negara pada Senin (17/7/2023).
Acara dimulai dengan kumandang lagu Indonesia Raya. Setelah itu, dibacakan surat keputusan presiden mengenai pengangkatan anggota Wantimpres. Baru kemudian pejabat yang dilantik yaitu Gandi Sulistiyanto membacakan sumpah.
Advertisement
"Saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara," demikian sumpah yang dibacakan Jokowi dan diikuti oleh Gandi Sulistiyanto.
Advertisement
Nama Gandi Sulistiyanto bukan orang baru di pemerintahan. Sebelumnya Gandi ditunjuk oleh Jokowi menjadi Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan melalui proses seleksi.
Sulis lahir pada 13 Februari 1960 di Pekalongan, Jawa Tengah. Setelah menyelesaikan pendidikannya di SMA Masehi Pekalongan, ia mengambil program D-III Perkapalan di Universitas Diponegoro pada 1978.
Setelah lulus, Sulis memiliki keinginan bekerja di perusahaan pupuk yang berlokasi di Bontang, Kalimantan Timur. Akan tetapi, ia tidak jadi berangkat ke Kalimantan dan memutuskan untuk mencari kerja di Jakarta.
Akhirnya, usaha Sulis membuahkan hasil. Sulis bergabung dengan perusahaan otomotif Astra. Ia memulai kariernya dari nol, mulai dari mengangkut sparepart otomotif hingga berhasil menjadi marketing manajer BMW.
Posisinya sebagai marketing manajer membuat Sulis sering mengikuti kegiatan golf untuk menawarkan produk.
Kegiatan tersebut membawa Sulis bertemu dengan anak dari pendiri Sinar Mas Group, Indra Widjaja. Ia pun ditawari pekerjaan oleh Indra.
Â
Jalankan Restrukturisasi
Tak tanggung-tanggung, Sulis yang menerima tawaran Indra dan bergabung dengan perusahaan pada 1992, langsung menjabat sebagai CEO Asuransi Jiwa EkaLife. Selanjutnya, Sulis mendirikan asuransi kerugian LG Simas pada 1997.
Ia juga dipercaya menjadi komisaris di BII pada 1999 yang waktu itu masih di bawah naungan Sinar Mas.
Pada 2000, Sulis menduduki posisi sebagai Managing Director dan memiliki tugas untuk melakukan restrukturisasi.
Sembari berkarier, Sulis aktif mengembangkan soft skill guna memperkaya kemampuannya. Ia mengikuti Top Management Program di Asia Institute of Managemet, Manila, Filipina, pada 1999.
Â
Advertisement
Mimpi Jadi Orang Sukses
Lalu, ia juga melanjutkan pendidikan di Harvard Business School dengan mengambil jurusan Advanced Management Program (AMP) pada 2011.
Sulis tidak pernah menyangka bahwa dirinya bisa memimpin sebuah perusahaan yang besar. Impiannya hanya menjadi orang sukses dan memiliki keluarga yang baik.
Oleh karena itu, ia selalu bekerja keras dari pagi hingga larut malam. Saat hari libur tiba, Sulis akan meluangkan waktunya untuk keluarga.