Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina International Shipping (PIS) turut menghadiri sidang Organisasi Maritim Internasional (International Maritime Organization/IMO) Council ke-129 yang berlangsung di London, pada 17 hingga 21 Juli 2023.
Selain menghadiri sidang IMO, kunjungan PIS ke London juga disertai dengan lawatan bisnis ke beberapa perusahaan perkapalan, energi, dan trading komoditas untuk mempromosikan PIS sekaligus ekpansi perusahaan di pasar Eropa hingga Timur Tengah.
Baca Juga
“Tentunya dalam pertemuan tersebut dibahas potensi-potensi kerja sama dengan para calon mitra, sekaligus studi tentang bisnis yang telah mereka jalankan untuk bisa diterapkan oleh PIS ke depannya,” kata CEO PIS Yoki Firnandi dikutip Rabu (2/8/2023).
Advertisement
Sementara dalam sidang IMO, kedatangan PIS sebagai delegasi dari Indonesia di mana salah satu agenda dalam sidang tersebut adalah pemilihan Sekretaris Jenderal IMO, Arsenio Antonio Dominguez Velasco dari Republik Panama, dengan masa jabatan untuk periode 1 Januari 2024 sampai 31 Desember 2028.
“Sebagai bagian dari delegasi Indonesia, PIS menyambut hangat terpilihnya Arsenio sebagai Sekjen IMO periode 2024 hingga 2028. Sekjen terpilih tentunya akan memikul tanggung jawab cukup besar untuk mengarahkan industri maritim ke depan, terutama dalam hal kebijakan inisiatif dekarbonisasi dan industri yang berkelanjutan,” ujar CEO PIS Yoki Firnandi, Rabu (2/8/2023).
Sidang IMO
Dalam sidang IMO juga dibahas isu-isu terkini industri maritim dan tantangannya ke depan, dan juga terkait sinergi antar anggota IMO untuk mendukung pertumbuhan bisnis maritim secara global.
Seperti diketahui, IMO adalah badan khusus Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) yang bertanggung jawab untuk keselamatan dan keamanan aktivitas pelayaran dan pencegahan polusi di laut oleh kapal.
Partisipasi PIS
IMO bertugas memutakhirkan legislasi atau mengembangkan dan mengadopsi peraturan baru, melalui pertemuan yang dihadiri oleh ahli dan praktisi maritim dari negara anggota, serta organisasi antar-pemerintah dan non-pemerintah.
Partisipasi PIS sebagai bagian dari delegasi Indonesia di sidang IMO merupakan upaya penguatan kebijakan politik luar negeri Indonesia sebagai negara maritim untuk mewujudkan tatanan dunia yang semakin baik, serta memperjuangkan kepentingan nasional.
Kehadiran PIS juga merupakan wujud dukungan nyata terkait pencalonan kembali Indonesia sebagai anggota dewan IMO kategori C periode 2024-2025 dan pencalonan kembali BPK RI sebagai auditor eksternal IMO. Dewan IMO Kategori C berisikan sebanyak 20 negara yang dinilai memiliki kepentingan khusus di sektor transportasi atau navigasi maritim.
Adapun para perwakilan delegasi Indonesia yang hadir antara lain Duta Besar Indonesia untuk Inggris dan Irlandia Desra Percaya, Anggota I BPK RI Nyoman Adhi Suryadnyana, Sekjen BPK RI Bahtiar Arif, Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Arif Toha, dan lainnya.
Advertisement
Antisipasi Kelangkaan, Pertamina Tambah Stok LPG 3 Kilogram di Pangkalan
PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga mengambil langkah guna mengantisipasi minimnya stok LPG 3 kg di berbagai titik di Indonesia. Dua hal yang dilakukan, yakni memperbanyak stok di pangkalan dan menggelar operasi pasar.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan, dua opsi tersebut menjadi respons Pertamina mengatasi isu kelangkaan di daerah. Harapannya, pasokan 'gas melon' itu bisa banjir di pasaran.
"Kami akan memfokuskan penguatan stok di pangkalan, kemarin operasi pasar adalah langkah cepat awal, saat ini prioritasnya memastikan ketersediaan stok di pangkalan, dan penambahan pasokan jika diperkirakan pangkalan tersebut kebutuhannya tinggi," ujarnya kepada Liputan6.com, Rabu (2/8/2023).
Irto mencatat, setelah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke 255 titik, ditemukan ada kelebihan penyakuran. Meski begitu, angka kelebihannya masih kecil.
"Secara umum, jika melihat dari kuota memang penyaluran yang dilakukan sudah sedikit melebihi kuota Ytd. Juni 2023, lebih kurang 2 persen, jadi secara penyaluran sudah sesuai," ungkapnya.
Penyebab KelangkaanUsai sidak itu pula diambil kesimpulan kalau penyebab kelangkaan adalah meningkatnya konsumsi masyarakat. Mengingat ada beberapa momen libur panjang dan hari besar di paruh pertama 2023 ini.
"Jadi memang peningkatan konsumsi, ditambah dengan beberapa kali libur panjang, hari besar, serta makin menggiatnya kegiatan ekonomi menyebabkan meningkatnya kebutuhan LPG secara signifikan," paparnya.
Tindak Tegas Pelanggaran
Lebih lanjut, Irto menegaskan sikapnya terhadap pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di lapangan. Dia sejurus dengan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati yang tak mentolerir adanya penyelewengan.
"Komitmen kami jika memang ada pelanggaran yang dilakukan oleh agen dan pangkalan resmi, kami akan berikan sanksi tegas hingga Pemutusan Hubungan Usaha (PHU)," kata dia.
"Ibu Dirut sudah berkomitmen yang sama, dan silahkan masyarakat melaporkan jika ada atau melihat tindak mencurigakan terkait penyaluran LPG Subsidi 3 Kg, laporkan ke Pertamina Contact Center 135," sambung Irto Ginting.
Advertisement