Sirkuit Mandalika hingga Jalan Akses 37 Km Jadi Modal ITDC Yakinkan Investor Tanam Modal

ITDC sudah membangun jalan sepanjang 37 kilometer (km) di KEK Mandalika. Kemudian, melengkapi utilitas sepanjang 10,7 km termasuk jaringan air bersih, serta, pemenuhan sekitar 23.000 kubik ground water tank (GWT).

oleh Arief Rahman H diperbarui 08 Agu 2023, 20:10 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2023, 20:10 WIB
Direktur Keuangan ITDC Ahmad Fajar menjelaskan nominal utang Rp 1,2 triliun merupakan utang usaha yang ditanggung oleh ITDC. (Arief/Liputan6.com)
Direktur Keuangan ITDC Ahmad Fajar menjelaskan nominal utang Rp 1,2 triliun merupakan utang usaha yang ditanggung oleh ITDC. (Arief/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) telah mencari minat investor untuk mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Modalnya, perusahaan telah membangun sejumlah infrastruktur dasar hingga berdirinya Sirkuit Mandalika.

Direktur Utama ITDC Ari Respari menjelaskan beberapa langkah untuk meyakinkan investor telah dilakukan. Selain dari adanya Sirkuit Mandalika, dia juga menjagokan telah berdirinya Hotel Pullman di KEK Mandalika.

"Nah hadirnya sirkuit adalah bagian kecil dari upaya ITDC menunjukkan bahwa adanya investasi di Mandalika sama seperti yang kami lakukan di Pullman Hotel," ujar dia dalam Media Briefing di Jakarta, Selasa (8/8/2023).

Di sisi lain, ITDC juga sudah membangun jalan sepanjang 37 kilometer (km) di KEK Mandalika. Kemudian, melengkapi utilitas sepanjang 10,7 km termasuk jaringan air bersih, serta, pemenuhan sekitar 23.000 kubik ground water tank (GWT).

"Apakah setelah itu kita akan berinvestasi? Tentunya tidak, dengan bermodalkan 37 km infrastruktur jalan, dengan bermodalkan 10,7 km utiliti kita, dengan bermodal apa yang sudah kita punya, kita mengharapkan investasi mulai berdatangan," ungkapnya.

Ari menegaskan, untuk mengundang investor masuk itu tentu membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Apalagi, saat ini banyak pemilik modal yang tengah berupaya bangkit dari dampak pandemi Covid-19.

Pada saat yang sama, ITDC punya misi untuk menyehatkan kondisi keuangan. Tujuannya, lagi-lagi mengembangkan KEK Mandalika sehingga memiliki dampak ekonomi yang luas.

"Membutuhkan waktu? Jelas. Belum lagi sembuh dari masa pandemi, kita harus kembali meyakinkan investor luar kita ini masuk menjadi perusahaan yang sudah sehat," paparnya.

 

Sirkuit Bukan Satu-satunya Tujuan

Keindahan Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat
Keindahan Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (dok: ITDC/MGPA)

Pada kesempatan ini, Ari menjelaskan kalau Sirkuit Mandalika awalnya bukan menjadi penugasan inti bagi ITDC di KEK Mandalika. Dia juga merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2014 Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika.

Menurutnya, mandat dari pemerintah adalah pengembangan KEK Mandalika secara menyeluruh. Dimana, pembangunan kawasan seluas 1.200 hektare tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

"Jadi bisa dibayangkan modal yang dibutuhkan itu besar sekali. Apakah Rp 3 triliun cukup? tidak, apakah Rp 6 triliun cukup? Tidak. Mungkin kalau untuk menjadikan Mandalika seperti Nusa Dua dibutuhkan ber-triliun-triliun untuk membangun infrastruktur dasar, untuk lebih meyakinkan investor itu datang untuk berinvestasi," bebernya.

 

Erick Thohir Pastikan KEK Mandalika Tak Mangkrak

ITDC memperoleh hak mengembangkan dan mengelola The Mandalika di Lombok Tengah, NTB, dengan luas 1.175 hektar. The Mandalika memiliki 16 km garis pantai yang indah dan dikelilingi bukit- bukit yang hijau.
ITDC memperoleh hak mengembangkan dan mengelola The Mandalika di Lombok Tengah, NTB, dengan luas 1.175 hektar. The Mandalika memiliki 16 km garis pantai yang indah dan dikelilingi bukit- bukit yang hijau, serta merupakan satu dari sepuluh destinasi pariwisata prioritas atau ‘Bali Baru’ yang ditetapkan Pemerintah. (Dok ITDC)

Diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan pembangunan kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika terus berlanjut. Sejumlah opsi kerja sama kedepannya juga tengah dibidik.

Diketahui, salah satu penopang bergeraknya KEK Mandalika adalah hadirnya sirkuit Mandalika yang jadi tempat berbagai ajang internasional. Mulai dai MotoGP, WSBK, ARRC, hingga nantinya Shell Eco-Marathon.

"Hari ini kita melihat bagaimana pembangunan Mandalika ini terus berlanjut, kemarin sudah peresmian hotel Pullman, lalu kita juga mendorong lagi yang namanya investasi dari pihak swasta, ada tempat berkuda internasional, ada lapangan golf, ada juga dibangun di sana," ujarnya di Kementerian BUMN, ditulis Jumat (14/7/2023).

 

Olahraga dan Hiburan

Adanya hal ini, kata Erick Thohir, sebagai bukti kalau pengembangan KEK Mandalika masih sesuai dengan tujuan awalnya. Yakni, menjadi kawasan khusus yang berorientasi untuk pengembangan pariwisata, termasuk didalamnya soal olahraga dan hiburan.

"Artinya apa? Bahwa ini keberlanjutan yang kita hatapkan seperti cita-cita yang waktu itu disepakati oleh pemerintah pusat dan daerah, bahwa Mandalika ini ada keunikan. Yaitu menjadi tentu kawasan ekonomi khusus pariwisata untuk entertainment dan olahraga," jelasnya.

Erick memastikan kedepannya bukan hanya gelaran akbar seperti MotoGP saja yang akan ada di Mandalika. Tapi banyak gelaran lainnya yang akan hadir. Bahkan, dia meminta kalau bisa hajat di Mandalika bisa diadakan secara rutin dalam jarak waktu yang dekat.

"Jangan terjebak 'oh MotoGP, WSBK dan lain-lain', tetapi sebenarnya banyak event lain yang sedang dikerjakan," tegasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya