LRT Jabodebek Banyak Masalah, Erick Thohir: Masa Transisi

LRT Jabodebek disiapkan untuk mengakomodir kebutuhan transportasi publik di Ibu Kota dan sekitarnya. Apalagi, ada upaya mendorong semakin banyak masyarakat yang beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik.

oleh Arief Rahman H diperbarui 01 Sep 2023, 10:30 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2023, 10:30 WIB
Depo Kereta LRT
Depo LRT Jabodebek ini bersisian dengan jalan tol Japek. Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap, LRT Jabodebek jadi proyek anak bangsa yang digarap antar BUMN. Bahkan, rangkaian keretanya pun digarap oleh PT Industri Kereta Api (INKA). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir buka suara mengenai gangguan dalam operasional LRT Jabodebek di pekan pertama usai diresmikan Presiden Joko Widodo. Menurutnya, ini jadi masa transisi dari satu transportasi publik baru.

Erick mengungkap, LRT Jabodebek jadi proyek anak bangsa yang digarap antar BUMN. Bahkan, rangkaian keretanya pun digarap oleh PT Industri Kereta Api (INKA).

"Inikan karya anak bangsa, kita baru pertama kali, punya LRT ya, pasti ada transisi waktu lah. Kita Jangan jadi bangsa yang dikit-dikit ngeluh, dikit-dikit ngeluh," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, ditulis Jumat (1/9/2023).

Menurut dia, LRT Jabodebek disiapkan untuk mengakomodir kebutuhan transportasi publik di Ibu Kota dan sekitarnya. Apalagi, ada upaya mendorong semakin banyak masyarakat yang beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik.

Erick memandang, masyarakat bisa lebih bersikap mendukung produk dalam negeri dengan tujuan yang positif. Salah satunya LRT Jabodebek yang diharapkan jadi solusi penanganan polusi.

"Akhirnya apa? Ketika polusi udara seperti hari ini, ngambek, tapi mendukung buatan indonesia, memakai kendaraan publik, ngambek. Jadi solusinya yang mana?," tanyanya.

"Jadi sama-sama harus bersyukur, ini ada polusi harus kita lawan, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, dengan apa? Publik transportasi, LRT," ungkapnya.

 

Kurangi Kendaraan

LRT Jabodebek
Light rail transit (LRT) Jabodebek saat mengikuti uji coba operasional terbatas, Jakarta, Minggu (27/08/2023).(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Lebih lanjut, Erick menilai dampak positif dari adanya LRT Jabodebek bisa mengurangi jumlah kendaraan yang masuk ke Jakarta. Ini diharapkan bisa terjadi seiring dengan peningkatan kemampuan angkut dari LRT Jabodebek.

Dia membidik, transportasi umum massal berbasis rel ini bisa mengangkut 400 ribu penumpang nantinya. Alhasil, makin banyak masyarakat yang bisa menggunakan LRT Jabodebek.

"LRT ini nanti pelan-pelan berjalan baik bisa 140.000 lho penumpang, bisa sampai 400.000 ribu, artinya apa? jumlah kendaraan yang datang ke Jakarta 992 ribu bisa berkurang," pungkasnya.

 

Respons Jokowi

LRT Jabodebek Resmi Beroperasi
Stasiun-stasiun tersebut adalah Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jati Mulya. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

LRT Jabodebek kini sudah beroperasi selama empat hari. Banyak cerita yang dilontarkan para penggunanya. Ada yang memuji LRT Jabodebek. Namun juga ada yang mengkritik moda transportasi baru itu.

Hari ketiga beroperasi, LRT Jabodebek langsung menjadi pembicaraan, lantaran ada kendala di Bekasi dan Halim Perdanakusuma. Kendalanya mulai dari masalah pintu otomatis hingga listrik padam.

Melihat pembicaraan masyarakat itu, Presiden Jokowi mengaku tergelitik untuk melontarkan sebuah pesan. Pesannya, kepada masyarakat jangan hanya mengeluh dengan layanan LRT Jabodebek yang belum sempurna.

"Bahwa ada kekurangan, ya itu koreksi. Itu akan kita evaluasi. Evaluasi dari INKA, dari KAI. Kadang ada macetnya, ya perbaiki. Bahwa ada kekurangan desain, perbaiki. Emang harus seperti itu," ungkap Jokowi di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (31/8/2023).

"Saya ngerti karena saya datang ke mereka, mengetahui tahapan-tahapan seperti apa. Kalau kita enggak berani memulai, dan setiap ada kekurangan kita langsung bully, orang akan enggak berani mencoba membuat sesuatu," tambahnya.

 

Contoh Sinkansen Jepang

Jokowi lantas menilik kereta peluru asal Jepang, Shinkansen yang menurutnya di tahap pengoperasian pertama juga tidak langsung bagus.

"Kalau kita enggak berani, dipikir kayak Shinkansen itu langsung jadi, langsung bagus? Itu bertahun-tahun, berpuluh tahun. Jangan mem-bully produk kita sendiri. Siapa lagi yang mau bangga selain kita sebagai pemakai?" kata Jokowi.

Jokowi kembali menekankan, ini jadi kesempatan pertama Indonesia menjajal LRT Jabodebek tanpa masinis.

"Jadi saya ulang lagi, kalau kita tidak berani menggunakan produk dalam negeri, dalam hal ini LRT, kapan kita akan mencoba? Kapan kita akan berani memulai?" tegas dia.

 

Infografis LRT Jabodebek
Infografis LRT Jabodebek (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya