Liputan6.com, Jakarta - Hingga 13 Maret 2025, LRT Jabodebek telah melayani 30.840.459 pengguna untuk mobilitas sehari-hari. Selain menawarkan perjalanan yang lebih cepat dan efisien, kehadiran LRT Jabodebek juga memberikan dampak ekonomi dan sosial yang luas.
Studi Polar UI menunjukkan, peralihan dari kendaraan pribadi ke LRT Jabodebek berkontribusi dalam mengurangi angka kecelakaan lalu lintas, yang dapat menghemat Rp4,6 triliun per tahun dalam biaya kecelakaan.
Baca Juga
Selain itu, berkurangnya kendaraan di jalan juga mengurangi beban infrastruktur, dengan menghemat biaya perbaikan hingga Rp 19,1 miliar per tahun.
Advertisement
Executive Vice President LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi mengatakan bahwa kehadiran LRT telah membawa perubahan positif bagi mobilitas masyarakat dan perkembangan wilayah di sekitarnya.
“LRT Jabodebek bukan hanya memberikan pilihan transportasi yang lebih efisien, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di area sekitar stasiun. Peningkatan aktivitas bisnis dan kemudahan akses transportasi adalah beberapa manfaat nyata yang dirasakan masyarakat,” ujar Mochamad Purnomosidi dalam keterangan di Jakarta, dikutip Jumat (14/3/2025).
Adapun dari sisi lingkungan, penggunaan LRT yang lebih hemat energi membantu mengurangi emisi karbon, dengan nilai penghematan mencapai Rp 269 miliar per tahun.
Kemudian dari segi efisiensi biaya, masyarakat yang beralih ke LRT Jabodebek turut menghemat biaya bahan bakar hingga Rp114,5 miliar per tahun.
Dampak Lainnya
Selain manfaat transportasi, perseroan mencatat, kehadiran LRT Jabodebek juga berdampak pada perkembangan kawasan di sekitar stasiun.
Selain itu, itegrasi dengan transportasi lain juga semakin memudahkan aksesibilitas masyarakat. Beroperasinya LRT Jabodebek menghadirkan Biskita di beberapa stasiun membantu pengguna melanjutkan perjalanan dengan lebih mudah, menciptakan sistem transportasi yang lebih terhubung di Jabodebek.
Advertisement
LRT Jabodebek Layani 366 Perjalanan
LRT Jabodebek kini melayani 366 perjalanan pada hari kerja (weekday) dan 270 perjalanan pada akhir pekan (weekend).
Adapun tarif yang dikenakan kepada pengguna bervariasi, mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 10.000 saat off-peak, sabtu, minggu, dan hari libur nasional, sementara pada peak hour, tarif mulai Rp 5.000 hingga Rp 20.000, tergantung pada jarak tempuh.
Penentuan tarif ini memberikan fleksibilitas bagi pengguna untuk memilih waktu perjalanan sesuai kebutuhan.
“LRT Jabodebek berkomitmen dapat terus berkontribusi dalam meningkatkan efisiensi transportasi dan mendorong perkembangan kawasan perkotaan yang lebih terintegrasi serta berkelanjutan,” tutur Manager Public Relations LRT Jabodebek, Mahendro Trang Bawono dalam keterangannya.
